Mengenal Gelombang Rossby, Penyebab Cuaca Ekstrem di NTT pada Tiga Hari ke Depan
Merdeka.com - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Nusa Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di daerah itu selama tiga hari ke depan mulai 19 hingga 21 April 2022 akibat gelombang Rossby ekuator.
"Aktifnya gelombang Rossby ekuator mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif) sehingga berpotensi memicu cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa (19/4).
Agung menjelaskan saat ini semua wilayah NTT telah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
-
Kapan cuaca di Indonesia ekstrem? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
-
Kenapa cuaca panas terjadi di Jawa-Nusa Tenggara? 'Dari peristiwa itu, mengakibatkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Tak heran bila sinar matahari begitu intens langsung ke permukaan Bumi di wilayah Jawa- Nusa Tenggara,'
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
Kondisi suhu muka laut di NTT masih cukup hangat dan labilitas lokal yang kuat serta gelombang Rossby ekuator berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir maupun angin kencang berdurasi singkat.
Gelombang Rossby
Gelombang Rossby ekuator merupakan fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.
Agung mengimbau masyarakat di NTT agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem tersebut yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor.
"Potensi dampak ikutan seperti sambaran petir, pohon tumbang, baliho atau tiang roboh juga perlu diwaspadai karena dapat mengancam keselamatan," kata Agung, dikutip Antara.
Agung mengingatkan masyarakat NTT agar selalu siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim dengan melakukan langkah mitigasi bencana secara baik.
Masyarakat perlu terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG untuk memahami kondisi di daerah dengan mengakses layanan informasi yang tersedia selama 24 jam melalui kanal komunikasi yang disiapkan yaitu nomor kontak (0380) 881613 atau WhatsApp 081139404264. Selain itu bisa melalui website: meteoeltari.com; email: met_kupang@yahoo.com, maupun aplikasi mobile INFO BMKG, demikian Agung Sudiono Abadi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih dipengaruhi adanya fenomena regional, seperti Madden-Julian Oscillisation, gelombang Rossby dan Kelvin.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaMengingat hujan masih akan mengguyur sejumlah daerah, masyarakat diminta waspada bencana hindro meteorlogi.
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca Selengkapnya