Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menhan sebut pembebasan sandera urusan negara, jangan saling klaim

Menhan sebut pembebasan sandera urusan negara, jangan saling klaim Menhan Ryamizard Ryacudu diangkat sebagai warga kehormatan Marinir. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta kepada semua pihak untuk tidak mengklaim secara sepihak proses pembebasan empat WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Dia menegaskan, upaya pembebasan merupakan tugas negara yang memang melibatkan banyak pihak.

"Masa klaim klem, klaim klem. Itu pelajaran enggak boleh ditiru, urusan negara sama-sama. Bangsa ini berdoa, 200 juta berdoa itu yang dikabulkan," tegas Ryamizard di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Senin (9/5).

Ryamizard memastikan kondisi para sandera yang berada di tangan Abu Sayyaf dalam keadaan sehat dan selamat. Dia masih memantau terus keadaan seluruh sandera hingga bisa dilepaskan dari kelompok militan tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Yang penting, pertama kali sandera itu harus aman dan selamat. Kondisinya bagus, sampai sekarang bagus, kalau besok enggak tahu," ucap Ryamizard.

Sementara itu, Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi enggan mengomentari upaya pembebasan sandera yang diklaim banyak pihak. Sebagai prajurit, Edy memilih diam.

"Tunggu dengar, nanti kalau sudah dapet saya diam, nanti kan yang ribut orang-orang itu. Udahlah ngapain ribut-ribut," kata Panglima Kostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi.

Sebelumnya 10 ABK Warga Negara Indonesia (WNI) telah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf pada Minggu (1/5) lalu. Seorang yang tidak diketahui secara misterius meninggalkan mereka di depan rumah Gubernur Sulu, Abdusakur Tan.

Polisi wilayah Provinsi Sulu, Wilfredo Cayat mengonfirmasi perihal pembebasan ini. Dia mengatakan 10 kondisi WNI dalam keadaan sehat.

"Kini 10 WNI sedang dipulihkan kondisinya dan siap dipindahkan ke Zamboanga. Mereka juga tengah dipersiapkan untuk dikembalikan ke pihak konsuler. Demikian informasi dari Cayat melalui sambungan telepon," seperti dikutip dari laman the Star, Minggu (5/1).

Lebih jauh, Cayat mengatakan 10 WNI ini adalah mereka yang disandera dari kapal tunda di perairan Sulu pada 28 Maret kemarin. Kepolisian setempat mengidentifikasi nama-nama tersebut, berikut daftarnya:

Peter Tonson, Julian Philip, Alvian Elvis Peti, Mahmud, Surian Syah, Surianto, Wawan Saputra, Bayu Oktavianto, Reynaldi dan Wendi Raknadian.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aturan Baru: PNS yang Dampingi Istri atau Suami dalam Pilkada 2024 Harus Ambil Cuti di Luar Tanggungan Negara
Aturan Baru: PNS yang Dampingi Istri atau Suami dalam Pilkada 2024 Harus Ambil Cuti di Luar Tanggungan Negara

Aturan ini untuk mencegah penggunaan fasilitas jabatan atau negara, serta mencegah adanya keputusan dan/atau tindakan yang dapat menguntungkan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Didesak Mundur dari Menhan, Kaesang: Aturannya Tidak Mempermasalahkan
Prabowo Didesak Mundur dari Menhan, Kaesang: Aturannya Tidak Mempermasalahkan

Dorongan agar Prabowo Subianto mundur dari kursi Menteri Pertahanan menguat.

Baca Selengkapnya
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi

Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.

Baca Selengkapnya