Menkes: 2011, Penderita kusta di Indonesia capai 20 ribu jiwa
Merdeka.com - Hari ini, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menggelar Peringatan Hari Kusta Sedunia ke-60 di RS Kusta Sitanala, Tangerang. Dalam sambutannya, Nafsiah miris karena jumlah penderita kusta di Indonesia masih tinggi mencapai 20.023 jiwa pada tahun 2011.
"Indonesia masing tinggi, peringkat ketiga setelah India dan Brasil," ujar Nafsiah di Tangerang, Rabu (13/2).
Di antara 20.032 penderita kusta, 10,11 persennya atau sekitar 2.025 jiwa mengalami kecacatan. Dan penderita kusta paling banyak di Pulau Jawa yang mencapai 12.000 jiwa.
-
Apa itu kusta? Kusta adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
-
Di mana penyakit kusta masih menjadi masalah? Kusta merupakan penyakit tropis terabaikan (NTD) yang masih terjadi di lebih dari 120 negara, dengan lebih dari 200.000 kasus baru dilaporkan setiap tahunnya.
-
Siapa yang terdampak oleh stigma kusta? Agus Wijayanto, Direktur Eksekutif NLR Indonesia, menyatakan bahwa stigma ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan pengidap kusta, termasuk mata pencaharian mereka.
-
Kapan Hari Kusta Sedunia dirayakan? Hari Kusta Sedunia diperingati setiap tahun pada hari Minggu terakhir bulan Januari.
-
Siapa yang menetapkan Hari Kusta Sedunia? Tanggal ini dipilih oleh aktivis kemanusiaan Prancis Raoul Follereau sebagai penghormatan terhadap kehidupan Mahatma Gandhi yang memiliki rasa kasih sayang terhadap penderita kusta.
-
Apa yang membuat Indonesia berada di peringkat 39 sistem pelayanan kesehatan terbaik? Indonesia meraih pencapaian signifikan di dunia kesehatan pada tahun 2024, dengan menjadi salah satu dari 39 negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia, menurut laporan terbaru dari CEOWORLD Magazine Health Care Index.
Nafsiah menduga, tingginya penderita karena masih banyak warga yang belum mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang penyakit ini. Padahal, sebagai pencegahan harusnya warga paham dengan ciri atau gejalanya.
"Stigma negatif masyarakat tentang penyakit kusta juga menjadi salah satu faktor. Ini karena informasi yang minim," katanya.
Menkes menjelaskan, akibat stigma negatif, penderita kusta kerap didiskriminasi dari lingkungan tempat tinggal bahkan keluarganya. Padahal penyakit itu sama sekali tidak menular.
"Bisa diobati jika ditangani sejak dini dan dilakukan terus-menerus," beber Nafsiah.
Untuk menangani masalah itu, Kemenkes akan melakukan strategi dengan cara sosialisasi tentang penyakit kusta hingga menghilangkan stigma negatif.
"Upaya ini juga butuh kerjasama berbagai pemangku kepentingan, pemerintah daerah setempat juga harus ikut proaktif," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, seorang penderita kusta Ali Saga bercerita kalau penyakit itu sudah dideritanya sejak kecil. Tapi dengan pengobatan rutin yang dia jalani sekarang Ali sudah sembuh dan kembali membangun kehidupan sosialnya.
Bahkan Ali juga terbilang sukses dalam mengelola usaha pembuatan kaki palsu.
"Saya berharap kepada para penyandang kusta agar tidak berkecil hati dalam menjalani hidup dan bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Bu Menteri juga harus membantu kami dalam hal permodalan," cerita Ali. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih menduduki peringkat ketiga negara dengan beban kusta tertinggi, pencegahan dini bisa membantu mencegahnya memburuk.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaNamun, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus malaria tertinggi di Asia setelah India.
Baca SelengkapnyaPenyakit Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA tengah menjadi ancaman di Indonesia, khususnya warga sekitar Jakarta.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain menyoroti angka kematian tinggi akibat penyakit tidak menular, Jokowi menekankan pentingnya pencegahan stunting atau gizi buruk.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengirimkan alat-alat laboratorium di Puskesmas untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaGula darah tinggi pemicu penyakit diabetes di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaPerubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat saat ini menyebabkan diabetes mulai dialami seseorang sejak muda.
Baca Selengkapnya