Menkes: 500 Orang Terpapar Omicron Dirawat di RS, 300 Pasien Sudah Pulang
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap, sebanyak 500 orang terpapar varian Omicron dirawat di rumah sakit. Sebanyak 300 pasien sudah dipulangkan.
"Sampai sekarang lebih dari 500 orang yang terkena Omicron dirawat di Rumah Sakit dan yang pulang sudah 300-an," ujar Budi saat konferensi pers, Minggu (16/1).
Sementara yang membutuhkan oksigen hanya tiga orang dan masuk kategori ringan. Belum ada pasien terpapar Covid-19 varian Omicron yang menerima ventilator. Dua di antaranya juga sudah sembuh.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Siapa yang paling terpengaruh oleh kurangnya paparan mikroba? Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik secara berlebihan dan proses kelahiran melalui bedah cesar, yang mengurangi paparan bakteri vagina pada bayi baru lahir, dapat meningkatkan risiko alergi.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Dimana risiko paparan kuman tinggi? Saat bepergian, terutama ke tempat wisata atau menggunakan transportasi umum, risiko paparan kuman meningkat.
-
Siapa yang berisiko terkena meningitis? Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seorang anak mengembangkan infeksi bakteri yang kemudian dapat menyebabkan meningitis. Faktor-faktor risiko tersebut antara lain: 1. Usia Anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama bayi yang masih baru lahir, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan meningitis bakteri. 2. Kehidupan dalam lingkungan berisiko Anak-anak yang tinggal di daerah dengan kepadatan populasi tinggi, akses kesehatan yang terbatas, atau sanitasi yang buruk memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi yang dapat menyebabkan meningitis. 3. Kekurangan imunisasi Imunisasi dapat melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan meningitis.
"Dan dari tiga orang yang diberikan oksigen dua di antaranya sudah sembuh dan sudah pulang," katanya.
Menkes menjelaskan, tingkat hospitalisasi atau pasien yang masuk rumah sakit akibat terpapar Omicron lebih rendah dibandingkan varian Delta. Angkanya hospitalisasinya hanya sekitar 30-40 persen. Untuk itu, Budi meminta masyarakat tidak perlu panik.
"Sudah terlihat di negara-negara tersebut hospitalisasinya antara 30 persen sampai 40 persen, dari hospitalisasi Delta. Jadi walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi jumlah kasus yang akan lebih banyak dan penularan lebih cepat tapi hospitalisasi lebih rendah," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaKasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaJumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Depok meningkat. Namun, Dinas Kesehatan setempat belum bisa memastikan penyebab peningkatan itu.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya