Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes: Gejala Varian Covid-19 Deltacron Mungkin Kayak Mu dan Lambda

Menkes: Gejala Varian Covid-19 Deltacron Mungkin Kayak Mu dan Lambda Menkes Budi Gunadi Sadikin. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah negara di dunia melaporkan temuan kasus Covid-19 varian Deltacron. Seperti Denmark, Inggris, Belanda, Prancis, dan Amerika Serikat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Deltacron kini masih berstatus variant under monitoring. Artinya, karakteristik varian tersebut masih dimonitoring, baik tingkat penularan maupun keparahan.

"Itu artinya, belum dipastikan transmisinya lebih cepat atau tidak, belum bisa dipastikan apakah parah atau tidak," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (18/3).

Orang lain juga bertanya?

Menurut Budi, Deltacron sudah ditemukan dalam dalam beberapa bulan terakhir. Namun, hingga saat ini penelitian belum menunjukkan temuan yang mengkhawatirkan.

"Berbeda dengan Omicron. Omicron masuk di WHO itu dua minggu langsung varint of concern," imbuhnya.

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menyinggung soal gejala Deltacron. Dia menyebut, kemungkinan seperti gejala varian Mu dan Lambda. Gejala varian Mu yakni batuk, suhu tinggi, hingga kehilangan indera perasa dan penciuman.

"Jadi kalau kita lihat gejalanya mungkin ini kayak Mu dan Lambda, tidak semengkhawatirkan seperti yang kita bayangkan," tutupnya.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan kemungkinan Deltacron tidak lebih berbahaya dibandingkan Omicron. Namun, penilaian ini belum bisa dipastikan.

"Belum bisa dipastikan karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," ujar Zubairi melalui akun Twitter @ProfesorZubairi yang telah diizinkan untuk dikutip merdeka.com, Selasa (15/3).

Dia menjelaskan, Deltacron merupakan varian Covid-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron. Artinya, varian ini mengandung gen dari kedua varian tersebut yang membuatnya menjadi virus rekombinan.

Dia menambahkan, masih terbatasnya data karakteristik Deltacron membuat banyak negara belum bisa mengukur tingkat kekhawatirannya, termasuk Indonesia.

"Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi," ucapnya.

Zubairi kemudian membeberkan penyebab kemunculan Deltacron. "Ketika seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel mereka kemudian bereplikasi bersama," terangnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi menegaskan varian Deltacron belum terdeteksi di Indonesia.

Nadia memastikan pemerintah terus memantau perkembangan varian Deltacron. Baik dari sisi tingkat penularan, kemampuan memperparah penyakit, maupun kemampuan mengelabui imunitas tubuh masyarakat yang sudah divaksinasi.

"Apakah ini bisa mengelabui vaksin atau imunitas jauh lebih pintar darpada Omicron, ini juga belum tahu. Serta dampak terhadap pengobatan atau diagnostik, sampai saat ini belum cukup informasi," ujarnya, Senin (13/3).

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan ini menambahkan pemerintah juga terus meningkatkan whole genome sequencing untuk meneliti varian baru Covid-19 di Tanah Air. Namun, pemerintah belum merencanakan pembatasan pintu masuk bagi pelaku perjalanan luar negeri.

"Jadi tetap surveilans genome sequencing kita pantau apakah ada jalur-jalur mutasi seperti yang disampaikan tersebut," ucapnya.

Bersamaan dengan itu, pemerintah terus mempercepat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Target pemerintah, 70 persen dari total populasi di Indonesia sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap pada April 2022.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya