Menkes: Gejala Varian Covid-19 Deltacron Mungkin Kayak Mu dan Lambda
Merdeka.com - Sejumlah negara di dunia melaporkan temuan kasus Covid-19 varian Deltacron. Seperti Denmark, Inggris, Belanda, Prancis, dan Amerika Serikat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Deltacron kini masih berstatus variant under monitoring. Artinya, karakteristik varian tersebut masih dimonitoring, baik tingkat penularan maupun keparahan.
"Itu artinya, belum dipastikan transmisinya lebih cepat atau tidak, belum bisa dipastikan apakah parah atau tidak," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Jumat (18/3).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang dikatakan Dharma Pongrekun tentang COVID-19? Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 2, Dharma Pongrekun, berhasil menarik perhatian publik ketika dalam debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada malam Minggu, 6 Oktober 2024, ia menyatakan bahwa pandemi COVID-19 merupakan agenda dari pihak asing. Dharma mengungkapkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam mengenai pandemi yang disebabkan oleh virus corona, yang telah menjadi tantangan global selama beberapa tahun terakhir. 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurut Budi, Deltacron sudah ditemukan dalam dalam beberapa bulan terakhir. Namun, hingga saat ini penelitian belum menunjukkan temuan yang mengkhawatirkan.
"Berbeda dengan Omicron. Omicron masuk di WHO itu dua minggu langsung varint of concern," imbuhnya.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menyinggung soal gejala Deltacron. Dia menyebut, kemungkinan seperti gejala varian Mu dan Lambda. Gejala varian Mu yakni batuk, suhu tinggi, hingga kehilangan indera perasa dan penciuman.
"Jadi kalau kita lihat gejalanya mungkin ini kayak Mu dan Lambda, tidak semengkhawatirkan seperti yang kita bayangkan," tutupnya.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan kemungkinan Deltacron tidak lebih berbahaya dibandingkan Omicron. Namun, penilaian ini belum bisa dipastikan.
"Belum bisa dipastikan karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," ujar Zubairi melalui akun Twitter @ProfesorZubairi yang telah diizinkan untuk dikutip merdeka.com, Selasa (15/3).
Dia menjelaskan, Deltacron merupakan varian Covid-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron. Artinya, varian ini mengandung gen dari kedua varian tersebut yang membuatnya menjadi virus rekombinan.
Dia menambahkan, masih terbatasnya data karakteristik Deltacron membuat banyak negara belum bisa mengukur tingkat kekhawatirannya, termasuk Indonesia.
"Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi," ucapnya.
Zubairi kemudian membeberkan penyebab kemunculan Deltacron. "Ketika seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel mereka kemudian bereplikasi bersama," terangnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi menegaskan varian Deltacron belum terdeteksi di Indonesia.
Nadia memastikan pemerintah terus memantau perkembangan varian Deltacron. Baik dari sisi tingkat penularan, kemampuan memperparah penyakit, maupun kemampuan mengelabui imunitas tubuh masyarakat yang sudah divaksinasi.
"Apakah ini bisa mengelabui vaksin atau imunitas jauh lebih pintar darpada Omicron, ini juga belum tahu. Serta dampak terhadap pengobatan atau diagnostik, sampai saat ini belum cukup informasi," ujarnya, Senin (13/3).
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan ini menambahkan pemerintah juga terus meningkatkan whole genome sequencing untuk meneliti varian baru Covid-19 di Tanah Air. Namun, pemerintah belum merencanakan pembatasan pintu masuk bagi pelaku perjalanan luar negeri.
"Jadi tetap surveilans genome sequencing kita pantau apakah ada jalur-jalur mutasi seperti yang disampaikan tersebut," ucapnya.
Bersamaan dengan itu, pemerintah terus mempercepat vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Target pemerintah, 70 persen dari total populasi di Indonesia sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap pada April 2022.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya