Menkum HAM pastikan bakal beri amnesti kepada Din Minimi cs
Merdeka.com - Menkum HAM Yasonna Laoly mengatakan, Pemerintah dalam waktu dekat akan memberikan amnesti (pengampunan) bagi kelompok separatis Aceh, Din Minimi. Meski tetap menjalankan proses hukum, amnesti ini akan diberikan oleh Pemerintah.
Saat ini, kata dia, beberapa anggota kelompok bersenjata itu masih menjalani proses hukum.
"Nanti kita lihat bentuknya seperti apa, apakah grasi atau apa, tapi secara prinsip amnesti kita berikan," kata Yasonna usai rapat bersama di Kantor Menko Polhukam, Jl. Medan Merdeka Barat, Senin (1/2).
-
Siapa yang 'menoyor' Asmirandah? Chloe kemudian 'menoyor' mamanya dengan lembut agar menjauh.
-
Siapa Nyi Mas Gamparan? Sosok Nyi Mas Gamparan merupakan panglima perang perempuan dari Keraton Surosowan yang menolak mentah-mentah kedatangan penjajah ke Banten.
-
Apa yang harus dikembalikan Asniati? Asniati disebutkan harus pensiun di usia 58 tahun karena tidak punya ijazah S1 untuk bisa menyandang jabatan fungsional guru. Padahal dia tetap mengajar di TK Negeri 3 Sungai Bertam hingga usianya 60 tahun pada 2024.
-
Bagaimana Nyamano membantu Asni? Alhasil, Nyamano mewakili Polsek Padang Bolak dalam rangka HUT Bhayangkara ke-78, melakukan bedah rumah bagi Asni, Jumat (28/6) lalu.
-
Siapa yang membantu Asni? Saat menggelar patroli, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Padang Bolak, Aipda Nyamano Damanik menemui Asni.
-
Apa saja petilasan Nyi Mas Gamparan? Di sana merupakan situs yang terdiri dari beberapa tempat, mulai dari Gong Suprayoga, Gambang Caning dan sumur peninggalan bernama Ciwasiat.
Menurut politisi PDIP ini, pihaknya sudah memberikan surat pertimbangan kepada Presiden Jokowi terkait proses pemberian amnesti ini. "Masih dalam proses ini, dari Kemenkum HAM sudah diserahkan surat ke presiden," jelas dia.
Selain kelompok Din Minimi, kelompok Papua juga bakal mendapat pengampunan yang sama dari Pemerintah.
"Di Papua juga kan ada sebagian yang enggak mau, tapi siapa yang mau yang kita akan (akomodir). Itu gesture politik pemerintah karena kita ingin supaya ada turun gunung lah, mari sama-sama membangun bangsa," jelas dia. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diungkap Yasonna saat menjadi inspektur di Upacara Hari Pengayoman pada Senin (19/8).
Baca SelengkapnyaSupratman ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Baca SelengkapnyaYasonna mengaku sempat bertemu empat mata dengan Jokowi sebelum dicopot sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaYasonna mengatakan bahwa dirinya sejak awal memimpin Kemenkumham, memiliki keyakinan bahwa setiap warga binaan memiliki hak atas pengurangan hukuman.
Baca SelengkapnyaSalah satunya Menkumkam Yasonna Laoly yang digantikan oleh Supratman Andi Atgas, politisi Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaYasonna merupakan menteri dari partai PDIP. Dia digantikan oleh Supratman Andi Atgas dari partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaMenkumham), Yasonna H. Laoly mengadakan working lunch dengan Jochum Wilderman, Direktur International Department Reclassering Nederland.
Baca SelengkapnyaMantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengingatkan semua keputusan ada di tangan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas
Baca SelengkapnyaJokowi dikabarkan bakal melakukan reshuffle kabinet pada Senin 19 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaYasonna berharap kepolisian bisa segera menyelesaikan kasus ini agar tidak menjadi preseden buruk bagi institusi Polri
Baca SelengkapnyaYasonna Laoly, yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM atau Menkumham, memberi pesan penting untuk Menteri HAM Natalius Pigai
Baca SelengkapnyaYasonna tidak merasa kecewa meski dicopot sebagai menteri. Dia bahkan sempat menemui Presiden Jokowi sehari sebelum pelantikan menteri baru.
Baca Selengkapnya