Menristek: Terapi Konvalesen Perbesar Peluang Sembuh dari Covid-19
Merdeka.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan plasma konvalesen sebagai terapi tambahan untuk penanganan pasien Covid-19 saat ini berkontribusi untuk memperbesar atau meningkatkan peluang kesembuhan pasien.
"Selain kita selalu berupaya untuk membuat penularan atau jumlah yang terinfeksi itu menjadi lebih sedikit dan mendatar kurvanya. Hal lain yang bisa kita tonjolkan adalah peningkatan jumlah kesembuhan dan pengurangan jumlah kematian dan secara signifikan, di situlah terapi plasma konvalesen memainkan peranan penting," kata Menristek Bambang dalam webinar Plasma Konvalesen pada Penanganan Covid-19, Jakarta, Kamis (11/2).
Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang menuturkan perlu mendorong agar plasma konvalesen diakui sebagai salah satu terapi yang menjanjikan untuk penanganan Covid-19. Dari hasil uji klinis tahap pertama, penggunaan terapi plasma konvalesen memberikan dampak positif untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Komeng memanfaatkan peralatan terapi? Setelah mendiang putrinya meninggal, Komeng memastikan bahwa peralatan terapi yang ada tidak dijual, tetapi dimanfaatkan untuk anak-anak lain yang membutuhkan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana Prabowo ingin tingkatkan BPJS Kesehatan? 'BPJS Kesehatan juga perlu disehatkan agar tidak merugi, caranya adalah meningkatkan cukai dari tembakau.
-
Bagaimana cara BPJS Kesehatan meningkatkan kualitas layanan kesehatan? 'Saat ini juga telah dilakukan implementasi Aplikasi i-Care JKN di fasilitas kesehatan. Ghufron juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan transformasi digital. Tujuannya untuk memastikan peserta jaminan kesehatan mendapatkan layanan terbaik. 'Lalu bagi peserta yang ingin mendapatkan layanan BPJS Kesehatan tidak selalu harus ke kantor cabang.
Saat ini, uji klinis tahap kedua dan ketiga sedang dan akan dilakukan, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang baik untuk penanganan pasien Covid-19.
"Saya memberikan dukungan penuh agar uji klinis tahap 2 dan 3 ini bisa berlangsung dengan lancar dan juga terima kasih kepada rumah sakit dan fakultas kedokteran yang juga sudah bahu membahu bekerja sama untuk bisa memastikan uji klinis berjalan lancar, dan saya yakin kita semua punya pandangan yang sama bahwa kita harus punya solusi dan kita harus bisa bertempur menghadapi Covid-19 ini," ujar dia.
Pendonor plasma konvalesen terbaik adalah penyintas Covid-19 yang sebelumnya pernah dirawat sebagai pasien Covid-19 berkategori sedang sampai berat. Sementara penerima donor plasma konvalesen adalah pasien Covid-19 yang tergolong kategori ringan menuju sedang.
Menristek Bambang juga berharap lebih banyak penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasmanya karena kebutuhan akan plasma konvalesen meningkat.
"Kita harus mendapatkan donor dari plasma konvalesen itu sendiri dan kita sempat mengalami kondisi dimana permintaan plasma jauh di atas pasokannya," tuturnya.
Para pendonor plasma konvalesen harus mempunyai kadar antibodi cukup untuk diberikan kepada pasien yang sedang menderita Covid-19. Untuk mempercepat pengukuran kadar antibodi, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang mengembangkan metode yang lebih praktis untuk mengukur kadar antibodi dengan melakukan evaluasi terhadap reagen yang sudah ada.
"Kita harapkan nanti dengan pengukuran yang lebih praktis ini maka pengukuran kadar antibodi plasma juga menjadi lebih cepat sehingga ketika plasma diterima dari donor kemudian dilakukan evaluasi dan akhirnya bisa diputuskan apakah plasma konvalesen itu bisa diberikan kepada si pasien tersebut. Kita harapkan dengan waktu yang bisa lebih cepat bisa menyelamatkan lebih banyak orang. Apalagi kalau jumlah donor cukup," tuturnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemajuan kesehatan masyarakat adalah salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia, yang terwujud dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca SelengkapnyaKeberhasilan BPJS Kesehatan dalam mengelola jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menarik minat Malaysia
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan terus berupaya dalam menyesuaikan kebutuhan zaman melalui kehadiran inovasi berbasis digital.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaGhufron mengatakan, kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan rumah sakit saat ini sudah terjalin sangat baik.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPrestasi Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Indonesia telah memicu ketertarikan dari sejumlah negara.
Baca Selengkapnya