Meski Banjir, Warga Kabupaten Bandung Tetap Sukseskan Pemilu 2019
Merdeka.com - Proses pemungutan suara di beberapa wilayah rawan banjir di Kabupaten Bandung berjalan lancar. Banjir tidak mengurangi tingkat partisipasi masyarakat untuk mencoblos.
"Tadi saya sudah datang dengan Forkopimda, ada dua TPS sudah bergeser ke tempat aman," kata Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Rifqy Ali Mubarok menegaskan di Bandung, Rabu (17/4).
Rifqy tak memungkiri jika ada sebagian warga yang akan menggunakan hak pilihnya terpaksa menggunakan perahu menuju ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
-
Dimana pemilih memberikan suara? Pemilihan ini akan dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing wilayah.
-
Kenapa KPU DKI Jakarta imbau warga urus pindah memilih? Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang belum pindah memilih untuk segera mengurus berkas sebelum batas waktu yang telah ditetapkan yakni 15 Januari 2024.
-
TPS mana yang terkena banjir? 'Banjir ri, ri. Coblosan kok malah banjir? Barke, barke,' ujar salah seorang warga seperti yang terekam dalam akun Instagram @demakhariini. Terlihat dalam postingan video itu, warga tetap berbondong-bondong menuju lokasi pencoblosan. Banyak dari mereka yang datang dengan berjalan kaki. Ada pula dari mereka yang datang menggunakan motor atau sepeda.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Karena berpindah, jarak pemilih dari pemukiman ke TPS itu jauh. Maka kemudian kita harus menyediakan transportasi, kita berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri dan SAR untuk menyiapkan perahu karet dan sebagainya, akhirnya tadi antar jemput," ujarnya.
Ia mengatakan sebanyak 210 TPS di Kabupaten Bandung juga telah direlokasi ke tempat lain karena banjir belum surut. Namun, karena kesigapan petugas dan panitia penyelenggara, pemilih pun dapat menggunakan suaranya di pemilu kali ini.
"Tadi angka partisipasinya cukup besar, walaupun harus menggunakan perahu karet. Rata-rata hampir 200 orang per TPS yang memilih," kata Rifqy.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau di tengah genangan air dan guyuran hujan, mereka tetap hadir ke TPS untuk mencoblos
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilakukan terlambat dan terpaksa dipindahkan ke pos satpam akibat banjir menggenangi kawasan tersebut setinggi 1 meter.
Baca SelengkapnyaPetugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.
Baca SelengkapnyaKPU Kota Tangerang Selatan menggelar pemungutan suara susulan di 14 TPS yang berada di Kecamatan Pondok Aren.
Baca SelengkapnyaMeski lokasi TPS terpantau becek akibat guyuran hujan lebat, warga tetap antusias untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaHujan lebat mengguyur DKI Jakarta menyebabkan puluhan TPS terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaPemindahan surat suara dikawal 4 personel polisi bersenjata lengkap
Baca SelengkapnyaDirencanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Bawaslu, TPS tetap bisa dilakukan selama TPS tersebut layak dan ada petugas KPPS yang membantu.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian setempat berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk pelaksaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaKapolres berterima kasih pada warga yang dengan antusias mendatangi TPS untuk menggunakna hak pilihnya.
Baca Selengkapnya