Meski banyak kejanggalan, KM Wihan tetap kantongi izin berlayar
Merdeka.com - Tim gabungan masih terus mengkaji penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera di Teluk Lamong, Surabaya, 16 November 2015. Humas Pelindo III Tanjung Perak Surabaya Dhany R Agustian menjelaskan, saat meninggalkan dermaga kapal sudah dalam kondisi miring. Namun anehnya nakhoda tetap mengantongi Surat Perintah Berlayar dari Syahbandar Tanjung Perak.
"Data penumpang dalam manifes kapal jauh lebih kecil sekitar 50 orang, berbeda dengan yang ditemukan di lapangan sekitar 200 orang. Sedangkan Aturan tinggi muatan truk sering dilanggar yaitu lebih dari 3,8 meter," tutur Dhany kepada Antara, Kamis (3/12).
Selain itu, nakhoda kapal menolak jasa pandu kemudian terlihat berubah haluan dan oleng di sekitar Pelabuhan Teluk Lamong. Kurang dari 30 menit kemudian, kapal menyebar sinyal darurat. Pelindo saat itu segera mengerahkan armada pandu untuk melakukan evakuasi para penumpang.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Dalam investigasi penyebab tenggelamnya kapal, tim gabungan terdiri dari Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Surabaya, Pelindo III Tanjung Perak, Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) Jatim, Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) dan pakar dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Ketua INSA Surabaya Stenvens H. Lesawengan di ITS Surabaya, mengungkapkan, banyak aturan keselamatan sering dilanggar oleh perusahaan pelayaran untuk bisa mempertahankan bisnis. Terlihat dari masih beroperasinya kapal roro yang melayani rute jarak jauh, padahal kapal roro seperti KM Wihan Sejahtera tidak cocok untuk layanan antar-pulau (Tanjung Perak-Ende).
Sementara itu pakar perkapalan ITS, Indrajaya Gerianto menjelaskan KM Wihan itu dirancang dengan draf kecil dan bangunan atas tinggi serta mengandalkan balesting untuk mengatur vertical centre of gravity.
"Banyak kendaraan di dalam kapal tidak diikat, sehingga mudah berpindah tempat. Di samping itu banyak perlengkapan-perlengkapan keselamatan (life jacket) yang tidak layak tapi bisa dijumpai di pasar," paparnya.
Wakil Rektor IV ITS, Prof I Ketut Budha Artana dalam penelitiannya menuturkan bahwa alur pelayaran barat Surabaya sudah terlalu penuh, sehingga risiko terjadi tabrakan tinggi. Pelebaran dan pendalaman alur akan meningkatkan daya dukung.
"Laboratorium Safety and Reliability Jurusan Teknik Siatem Perkapalan telah mengembangkan kemampuan Real Time Vessels Monitoring berbasis Automatic Identification System (AIS), sayang data AIS itu kurang dimanfaatkan dalam manajemen keselamatan pelayaran," terangnya.
Dalam kajian tersebut terdapat beberapa poin yaitu budaya keselamatan masyarakat pada umumnya rendah, sementara otoritas tidak tegas menegakkan aturan keselamatan pelayaran, sedangkan pengusaha pelayaran terdesak untuk tetap memperoleh laba namun dengan mengorbankan keselamatan.
"Manajemen ABK juga bermasalah, selain banyak yang tidak kompeten, ABK baru seringkali kurang mengenal kapal sehingga lamban merespons keadaan darurat. Komposisi ABK memerlukan manajemen yang pas agar sebagai Tim mereka menguasai kapal," jelas Ketua INSA, Steven.
Nakhoda kapal, lanjutnya, tetap memiliki peran penting karena nakhoda bisa menolak berlayar sekalipun sudah menerima SPB. Nakhoda seharusnya bisa memeriksa stabilitas kapal pada awal keberangkatan dengan melakukan manuver cikar kiri dan cikar kanan. Jika ditengarai stabilitas kapal bermasalah nakhoda bisa membatalkan pelayaran.
"INSA perlu melakukan pembinaan secara terus menerus bagi para anggotanya agar tetap berkomitmen untuk menomorsatukan masyarakat. Jika tidak dilakukan perubahan paradigma yang lebih mengutamakan keselamatan sektor pelayaran akan kehilangan kepercayaan publik," tandasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaSebuah kapal Speedboat KM. Pari Kudus terbalik di Kepulauan Seribu hari ini, Senin (11/3) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Berkah terbakar di Pelabuhan Indah Kiat Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaPada Minggu, 9 Juni 2024 kemarin Kapal Motor (KM) Umsini milik PT Pelni terbakar saat bersandar di Pelabuhan Makassar. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca Selengkapnya