Meski bulan puasa, aksi terorisme diyakini tak akan berhenti
Merdeka.com - Sepekan menjelang bulan Ramadan, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan serentetan aksi teror yang dipicu dari kerusuhan di Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5) lalu. Setelah bom bunuh diri di Surabaya dan penyerangan Mapolda Riau di Pekanbaru diharapkan tak ada lagi aksi terorisme di seluruh Indonesia.
Namun jika dilihat dari ideologi yang dianut para teroris, diperkirakan bulan suci Ramadan bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk menjalankan aksinya. Hal ini disampaikan mantan anggota Jemaah Islamiah (JI) dan mantan narapidana terorisme, Ali Fauzi Manzi ditemui usai menghadiri diskusi di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (17/5).
"Harapan saya berhenti sampai di sini (aksi teroris). Tetapi kalau kita lihat mindset, ideologi mereka bahwa Ramadan bulan berkah. Kalau beramal, beraksi, beramaliah di bulan Ramadan tentu pahalanya jauh lebih banyak," jelasnya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kapan teror suara ketukan terjadi? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
Ia mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diingatkan agar segera melapor ke aparat jika menemukan hal-hal mencurigakan di sekitarnya. Jika menemukan sesuatu yang terindikasi bom, maka harus segera melapor.
"Kalau ada hal-hal mencurigakan itu biasanya feeling atau insting kita bisa bicara apakah ini bom atau tidak. Misalkan kita melihat seperti itu jangan ditangani sendiri, jangan sok pintar karena bahan ini berbahaya. Yang penting, yang utama kita laporkan ke aparat. Kita lapor polisi supaya ada tindakan-tindakan yang optimal. Jangan mencelakakan diri sendiri," pesannya.
Mengidentifikasi orang yang terlibat dalam kelompok teroris sangat sulit. Karena biasanya mereka pintar berkamuflase. Jika akan melakukan aksi teror, biasanya mereka akan menyamar atau menyerupai masyarakat di sekitar lokasi di mana mereka akan beraksi.
"Tidak mungkin ketika dia melakukan bom bunuh diri dia nunjuk-nunjukkan (diri). Dia akan menyerupai masyarakat yang ada di sekitar itu. Kalau masyarakat di sekitar itu banyak pegawai dia akan macak pegawai. Kalau masyarakat di situ banyak yang pedagang dia juga akan macak pedagang. Ini persoalannya. Mereka punya ilmu kamuflase. Ini juga untuk menutupi jati diri," jelasnya.
Ali mengingatkan agar seluruh elemen bangsa bahu membahu memberantas terorisme. "Sejauh masyarakat kita dan elemen semuanya mau bahu membahu saya pikir ke depannya teroris di Indonesia tidak punya tempat," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal bintang dua ini memastikan pelaku tawuran bakalan salat ied di dalam sel
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bakal mengandangkan pelaku tawuran saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca SelengkapnyaPatroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaPelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca Selengkapnya