Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meski modern, Pesantren Gontor didirikan oleh para kyai tradisional

Meski modern, Pesantren Gontor didirikan oleh para kyai tradisional Pesantren modern Gontor. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Nama modern di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, pada awalnya sebenarnya hanya Pondok Pesantren Darussalam. Nama ‘modern” menurut Prof Dr. Amal Fathullah Zarkasyi adalah pemberian orang luar karena sistem pengajarannya yang berbeda.

"Yang memberi nama modern itu itu justru orang luar karena kita terlebih dahulu menggunakan sistem pengajaran yang menggabungkan pola pesantren salaf dan sekolah umum. Nama sebenarnya adalah Darussalam," jelas Prof Dr.KH Amal Fathullah Zarkasyi.

Ditambahkannya, seluruh pendiri (Trimurti) adalah alumni pesantren salaf (tradisional). Salah satunya adalah KH Ahmad Sahal, selain pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Rendah (Vervolk School) atau Sekolah Ongko Loro. KH Ahmad Sahal juga mondok di berbagai pondok pesantren salaf di antarnya adalah Pondok Pesantren Kauman Ponorogo, Pondok Pesantren Joresan Ponorogo, Pondok Pesantren Siwalan Panji Sidoarjo; Pondok Termas Pacitan. Setelah menjelajah berbagai kitab di berbagai Pondok pesantren salaf, beliau masuk ke sekolah Belanda Algemeene Nederlandsch Verbon (Sekolah pegawai di Zaman penjajahan Belanda), tahun 1919-1921.

Demikian juga KH Zaenuddin Fanani, selain Sekolah Dasar Ongko Loro Jetis Ponorogo, juga “nyantri” di Pondok Salaf Josari Ponorogo, kemudian ke Termas Pacitan, lalu ke Siwalan Panji Sidoarjo. Dari sekolah Ongko Loro ia pindah ke sekolah dasar Hollandshe Inlander School (HIS), kemudian melanjutkan ke kweekschool (Sekalah guru) di Padang. Sesudah tamat sekolah guru ia masuk Leider School (sekolah pemimpin) di Palembang. Selain itu beliau pernah belajar pada Pendidikan Jurnalistik dan Tabligh School (Madrasah Muballighin III) di Yogyakarta, dan selesai pada tahun 1930.

KH. Imam Zarkasyi, pernah sekolah dasar ongko loro di Jetis Ponorogo dan menjadi santri di pesntren salaf antara lain di pondok pesantren Josari Ponorogo, pernah pula belajar di pondok Joresan Ponorogo, Pesantren Jamsaren Solo, Sekolah Mamba'ul 'Ulum, Solo dan kemudian masih di kota yang sama pula meneruskan ke sekolah Arabiyah Adabiyah pimpinan Ustadz M.O. Al-Hasyimy sampai tahun 1930.

KH Imam Zarkasyi selama belajar di sekolah-sekolah tersebut (khususnya Sekolah Arabiyah Adabiyah) beliau mendalami bahasa Arab. Diantara guru beliau yang banyak mendidik, membibing dan mendorong beliau selama belajar di Solo adalah Ustadz Hasyimy, bekas pejuang Tunisia. Tidak lama setelah menyelesaikan pendidikannya di Solo beliau meneruskan ke Kweekschool di Padang Panjang sampai tahun 1935.

Pada tahun 1936 setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di kweekschool Islam Padang Panjang KH Imam Zarkasyi dipercaya menjadi guru dan direktur di perguruan tersebut. Setahun kemudian kembali ke Gontor dan bersama kakaknya mendirikan KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor dan beliau menjadi direkturnya.

"Karena pendidikan yang diperoleh para pendiri selain di pesantren salaf dan sekolah umum. Maka konsep di Gontor ini kemudian digabungkan yakni sistem sekolahan dengan sistem pondok. Lha itulah mangkanya orang menamakan pondok modern," jelasnya.

Ditambahkan Prof Dr.KH Amal Fathullah Zarkasyi, meski modern banyak sekali tradisi-tradisi pondok salaf itu berlaku di Gontor hingga saat ini.

"Jangan dikira kalau sudah modern itu berubah total, tidak! Umpannya ngaji nahwu ( grammer Bahasa Arab, red) memang secara sistematis tidak seperti di pondok salaf. Yang diajarkan nahwu sama saja, tetapi kalau disini memakai buku-buku yang modern dan sistematik," ungkapnya.

Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman kanak-kanak) lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu'alimin Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada tahun 1963 Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam (ISID) yang saat ini berubah menjadi Universitas Darussalam.

Pondok Gontor dengan mempertahankan sebagian tradisi pesantren salaf dan mengubah metode pengajaran pesantren yang menggunakan sistem watonan/blandongan (massal) dan sorogan (individu) diganti dengan sistem klasik seperti sekolah umum.

Meneruskan soal masuknya materi pesantren salaf, putra pendiri Pesantren Modern Darussalam Gontor ini mengaku senang karena ada tokoh NU mendukung materi pembelajaran nahwu di pondoknya yakni KH Masdar Farid Mas’udi.

"Ini ndak perlu nahwu dakik-dakik itu ndak perlu, yang penting nahwu itu diambil mana yang bisa diterapkan. Untuk bisa membaca kitab. Itu ungkapan tokoh NU KH Masdar Farid Mas’udi dan ini mendukung ide Gontor. Gontor itu kalau dicari nahwunya jauh sekali dari pondok Salaf itu, ndak ada apa-apannya. Tetapi nahwunya bisa digunakan untuk Bahasa Arab. Kan hanya alat saja nahwu, yang penting tujuannya bisa menulis Bahasa Arab, bisa omong Bahasa Arab," tambah Alumni Darul Ulum Cairo Mesir ini.

Hal ini menurutnya bisa dibuktikan dari alumni-alumni Gontor yang sekolah di luar negeri misalnya di Mesir, Saudi dan lain sebagainnya tidak mengalami kesulitan dalam menerpakan ilmu yang di dapat di Gontor.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kiai Ageng Muhammad Besari, Guru Para Pendiri Pondok Pesantren Ternama di Jawa Timur
Kiai Ageng Muhammad Besari, Guru Para Pendiri Pondok Pesantren Ternama di Jawa Timur

Trah Kiai Ageng Muhammad Besari yang sudah menyebar ke berbagai daerah. Di antaranya Gontor, Gandu, Coper, Joresan, Lirboyo, Ploso, Jampes, Tremas.

Baca Selengkapnya
Eksis hingga Sekarang, Begini Kondisi Ponpes Berusia 312 Tahun Tempat Para Pendiri NU Menimba Ilmu
Eksis hingga Sekarang, Begini Kondisi Ponpes Berusia 312 Tahun Tempat Para Pendiri NU Menimba Ilmu

Hasyim Asy'ari dan Syaikhona Kholil punya kenangan khusus di sini

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Didirikan Santri Indonesia Pertama yang Belajar di Al Azhar Mesir
Mengunjungi Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Didirikan Santri Indonesia Pertama yang Belajar di Al Azhar Mesir

Sang pendiri pondok pesantren terkenal cerdas sejak kecil

Baca Selengkapnya
Potret Pondok Tegalsari Pesantren Tertua di Jawa, Ronggowarsito hingga HOS Tjokroaminoto Pernah Jadi Santri di Sini
Potret Pondok Tegalsari Pesantren Tertua di Jawa, Ronggowarsito hingga HOS Tjokroaminoto Pernah Jadi Santri di Sini

Tempat sejumlah tokoh besar Indonesia menimba ilmu agama dan pengetahuan umum.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Pondok Pesantren Siwalanpanji Sidoarjo, Santrinya Datang dari Berbagai Negara seperti Arab dan Filipina
Mengunjungi Pondok Pesantren Siwalanpanji Sidoarjo, Santrinya Datang dari Berbagai Negara seperti Arab dan Filipina

Pesantren ini melahirkan ulama-ulama besar Indonesia

Baca Selengkapnya
Berusia 4 Abad, Ini Sejarah Pondok Pesantren Luhur Dondong Tertua di Jawa Tengah
Berusia 4 Abad, Ini Sejarah Pondok Pesantren Luhur Dondong Tertua di Jawa Tengah

Pondok pesantren ini pernah beberapa kali menjadi basis perjuangan rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya
Menengok Silsilah Keluarga Ganjar, Istrinya Keturunan Ulama dan Pejuang Kemerdekaan Indonesia
Menengok Silsilah Keluarga Ganjar, Istrinya Keturunan Ulama dan Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Ibu dari Alam Ganjar tersebut ikut berkecimpung pada organisasi islam, seperti pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Purbalingga.

Baca Selengkapnya
Dipuji Rektor Al Azhar Mesir, Begini Sejarah Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang Dibangun tanpa Bantuan Dana Pemerintah
Dipuji Rektor Al Azhar Mesir, Begini Sejarah Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang Dibangun tanpa Bantuan Dana Pemerintah

Pendiri Ponpes ini ingin lembaga pendidikan islam miliknya bisa seperti Universitas Al Azhar Mesir hingga Universitas Harvard.

Baca Selengkapnya
Didirikan Oleh KH Maimoen Zubair hingga Lahirkan Ribuan Ulama, Ini Fakta Menarik Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang
Didirikan Oleh KH Maimoen Zubair hingga Lahirkan Ribuan Ulama, Ini Fakta Menarik Ponpes Al-Anwar Sarang Rembang

Ponpes Al-Anwar Sarang menawarkan sistem dan model pendidikan yang beragam

Baca Selengkapnya
Sejarah Pesantren NU Tertua di Pulau Sumatera, Didirikan oleh Ulama Tersohor Berdarah Batak
Sejarah Pesantren NU Tertua di Pulau Sumatera, Didirikan oleh Ulama Tersohor Berdarah Batak

Bukan hanya di Pulau Jawa saja, pondok pesantren juga berdiri di Pulau Sumatera yang usianya sudah lebih dari ratusan tahun.

Baca Selengkapnya
Menilik Sidoarjo sebagai Pusat Peradaban Islam di Jawa Timur, Pendiri NU Pernah Nyantri di Sini
Menilik Sidoarjo sebagai Pusat Peradaban Islam di Jawa Timur, Pendiri NU Pernah Nyantri di Sini

Saat ini adalah lebih dari 1.000 masjid dan lebih dari 4.000 musala berdiri di Sidoarjo

Baca Selengkapnya
Mengenal Kiai Asep Saifuddin Chalim, Pernah Jadi Kuli Bangunan hingga Dirikan Pondok Pesantren Kelas Dunia
Mengenal Kiai Asep Saifuddin Chalim, Pernah Jadi Kuli Bangunan hingga Dirikan Pondok Pesantren Kelas Dunia

Kiai Asep dikenal sebagai salah satu ulama karismatik di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya