Miliaran dana milik calon jemaah umrah Hannien Tour terancam hangus
Merdeka.com - Miliaran rupiah uang calon jamaah umroh PT Ustamaniyah Hannien Tour terancam hangus. Pasalnya, uang tersebut telah digunakan sebagai uang muka pembelian sejumlah rumah, rumah toko (ruko), kendaraan operasional dan lainnya atas nama Hannien Tour maupun atas nama pribadi Direktur Utama Farid Rosyidin.
Kasatreskrim Polresta Surakarta mengatakan, sejumlah aset milik Hannien Tour antara lain uang sebesar Rp 5 miliar yang sudah dibayarkan ke salah satu maskapai penerbangan nasional. Kemudian 4 rumah dan 4 ruko di Bogor, 6 mobil operasional, sebuah sepeda motor Ducati senilai Rp 100 juta rupiah, serta aset berupa perlengkapan lainnya.
"Untuk aset di maskapai kata tersangka sebesar Rp 5 miliar. Tapi kan bisa hangus juga. Untuk rumah itu satunya uang mukanya Rp 100 juta, sekarang ini sudah take over, jadi tidak bisa kita sita. Untuk mobil juga sama, semua cuma uang muka dan sudah diambil karena nunggak angsuran. Semua sudah take over ke pemilik lain," katanya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana otak pelaku utama penipuan Youtube berada? 'Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka EO dan hasil forensik, tersangka D (otak utama) merupakan WNI yang tinggal di Kamboja.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa otak pelaku utama penipuan Youtube di Kamboja? Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka EO dan hasil forensik, tersangka D (otak utama) merupakan WNI yang tinggal di Kamboja.
-
Siapa yang mengungkapkan modus penipuan digital? Salah satu agen Brilink di Kecamatan Sanden bernama Supri Suharsana membongkar modus yang kerap dialami para korban.
Agus mengemukakan, pihaknya masih mengusut kemungkinan adanya aset lain. Penyidik juga akan memintai keterangan pihak maskapai dalam waktu dekat.
Terkait peran keempat tersangka, Agus menerangkan jika otak dari keseluruhan kasus tersebut adalah Direktur Utama Farid Rosyidin. Sedangkan ketiga tersangka lainnya hanya jabatan simbolis saja. Sementara untuk kemungkinan adanya tersangka baru, Agus masih enggan mengatakannya.
"Otak utamanya ya Farid ini, direktur yang lain ini hanya simbolis saja," ungkapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan suami istri tertipu dengan paket haji furoda yang ditawarkan seharga Rp 125 juta per orang.
Baca SelengkapnyaKepala BPKH, Fadlul Imansyah, terlihat kelabakan saat menjawab pertanyaan dari Anggota Pansus Haji fraksi PKB Marwan Jafar, terkait transparansi keuangan
Baca SelengkapnyaUntuk diketahui Akhmad Mujahidin juga tersangkut kasus korupsi pengadaan jaringan internet di UIN Suska.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka Korupsi Rp2,3 Miliar, Kadisdik Riau Ditahan Jaksa
Baca SelengkapnyaHerry ditetapkan sebagai tersangka setelah gelar perkara di Ditreskrimsus Polda Riau, Rabu, 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaBanyak lobby dari pihak luar agar pansus berproses secara lunak tanpa menyinggung lainnya
Baca SelengkapnyaSkandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi itu terjadi mulai dari tahun 2022 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaRekening Panji Gumilang telah dibekukan oleh polisi. Dalam waktu dekat penyidik akan menerima data dari rekening itu.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Jakarta Pusat pada Kamis (25/7).
Baca SelengkapnyaRoni Aidil didakwa memberi uang total Rp9.916.070.840,00 (Rp9,9 miliar) kepada eks Kabasarnas Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaPansus Angket Haji menemukan indikasi korupsi dalam penyelenggaraan haji terkait dengan pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus.
Baca Selengkapnya