Minta cerai tak digubris, istri ajak teman pria bunuh suami
Merdeka.com - Polisi mengungkap kasus pembunuhan terhadap M Yusuf (33) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumut. Guru SD asal Langkat ini ternyata dihabisi istrinya, CKD alias Chory alias Dewi (25) dipicu prahara rumah tangga.
CKD, warga Dusun XI Desa Ara Condong, Stabat, Langkat telah ditangkap personel Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan. Sementara teman prianya, GW alias Gandrung (30), warga Jalan Bersama Lingkungan V, Stabat, sudah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
Berdasarkan informasi dihimpun, pembunuhan itu ternyata berawal dari kekesalan CKD kepada Yusuf, suaminya. Dia kecewa karena hanya diberi uang belanja Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu setiap bulan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Kenapa ayah ini merasa sedih? Mendapati sang putri jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia ikut merasa pilu. Tak ada orang tua yang tak hancur melihat buah hati mereka mengalami penderitaan.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa ajudan bos KKB ditembak? Penembakan buntut insiden penyerangan dan pembakaran sekolah dan kios warga di daerah itu.
"Si korban dianggap tidak memperhatikan istrinya yang memberikan uang belanja seratus hingga dua ratus ribu rupiah tiap bulan," kata Kombes Dadang Hartanto, Kapolrestabes Medan, Rabu (19/9) sore.
CKD kemudian minta cerai. "Tapi tidak ditanggapi (Yusuf), dia (CKD) lalu mengadu ke teman (prianya)," ujar Dadang.
Bak gayung bersambut, keluhan CKD didengarkan GW. Pria ini bahkan memberi saran untuk menghabisi Yusuf. Kamis (13/9) malam, CKD mengajak suaminya ke Aceh. Perempuan ini beralasan ingin menghadiri pesta perkawinan keluarganya di sana.
Pasangan ini pun rental mobil dan ternyata GW yang jadi sopirnya.
Selama perjalanan dari rumah mereka di Stabat, pasangan Yusuf dan CKD duduk di kursi belakang. Sesampainya di kawasan Bahorok, Yusuf yang tengah tertidur pulas langsung dicekik hingga kehabisan napas.
Jasad korban kemudian dibuang di kawasan perladangan buah asam di Jalan Jamin Ginting, Dusun I Desa Sibolangit. Mayatnya ditemukan warga pada Jumat (14/9). Di lehernya terdapat luka memar, mata kanannya lebam.
Mayat korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Jasadnya pun dikenali sebagai M Yusuf, seorang guru SD di Stabat, Langkat.
Petugas kepolisian menemukan titik terang pembunuhan itu pada Sabtu (15/9) sekitar pukul 16.00 Wib. Saat itu istri Yusuf, CKD bersama seorang laki-laki terpantau kamera CCTV di Binjai Super Mall (BSM). Mereka terpantau mengambil sepeda motor korban yang diparkir di sana sejak Rabu (15/9).
CKD akhirnya mengaku sebagai pelaku pembunuhan teruadap suaminya. Dia ditangkap. Sementara teman prianya, GW, masih diburu petugas.
Dalam kasus ini, CKD dan GW dijerat dengan Pasal 340 subs Pasal 338 KUHPidana karena melakukan pembunuhan berencana. "Ancamannya hukuman mati atau penjara seumur hidup," jelas Dadang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaTersangka memukul kepala suaminya dengan mesin pompa air hingga tewas di tempat.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh saat tidur menggunakan helm yang dipukulkan ke kepala dan bagian lehenya dicekik.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial YS (40) gelap mata dan membunuh tetangganya, TN (30). Dia mengaku sakit hati karena korban menagih utangnya Rp140 ribu dengan kasar.
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaKecurigaan bahwa kematian Asep tidak wajar semakin kuat setelah adanya tagihan pinjaman online atas nama korban yang diajukan di hari dia meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSuami di Cimahi tega membunuh istrinya di sebuah rumah, kemudian membiarkan membusuk selama 7 hari dengan terbungkus menggunakan plastik.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni istri dan adik pelaku.
Baca Selengkapnya