Minta masyarakat taat pajak, para menteri Jokowi lapor SPT bareng

Merdeka.com - Menjelang batas akhir pembayaran pajak, tujuh menteri melaporkan Surat Pemberitahuan/SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang Pribadi 2014 di kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian. Bukan hanya sekedar untuk melaporkan SPT, namun para menteri juga mengajak masyarakat untuk taat membayar pajak.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, hal ini bertujuan untuk menggencarkan kepada masyarakat untuk taat bayar pajak. Bagaimanapun, pajak dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Kita butuh dana besar untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia salah satunya berasal dari pembayaran pajak. Jadi acara tadi untuk lebih motivasi kepada masyarakat untuk taat membayar pajak," ungkap Lukman di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (30/3).

Lukman sendiri mengaku sudah membayar potongan hasil kerja yang tidak terkena pajak sebesar Rp 3,8 juta. Pajak tersebut dikenakan saat dia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR periode 2009-2014.

"Selama ini saya membayar pajak nihil jadi saat mengisi SPT itu hitungannya nihil. Tapi di tahun 2014 saya terkena potongan hasil kerja yang tidak terkena pajak sebesar Rp 3,8 juta sekian. Saya suda membayarnya melalui Bank," imbuh Lukman.

Dalam penyerahan SPT, Sofyan Djalil, Saleh Husin, Rudiantara, Franky Sibarani serta Lukman menggunakan bentuk manual. Sedangkan Ferry dan Retno menggunakan e-filing.

Acara yang dimulai pukul 08.45 WIB tersebut turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priadi Pramudito.