Minta uang buat bayar utang beras, Jero malah dihajar suami
Merdeka.com - Malang nian dialami Jero Ketut Juniari (28). Saat dia meminta uang kepada suaminya, justru malah dipukul bertubi-tubi.
Jero lantas diantar keluarganya melaporkan tindak kekerasan dilakukan suaminya, Dewa Made Swastika (39), warga Kelurahan Penarukan, Singaraja, ke Polres Buleleng, Bali, Selasa (15/12). Hal itu terpaksa dilakukan oleh dia lantaran dia kerap mengalami tindak kekerasan.
Kejadian terakhir saat Jero meminta uang kepada suaminya buat membayar utang beras di warung. Saat itu, Swastika beralasan sedang tidak memiliki uang. Namun, saat korban hendak masuk kamar, tiba-tiba dari arah belakang rambutnya dijambak oleh suaminya dan di tarik hingga ke ruang tamu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan Polwan tersebut terhadap suaminya? Tersangka berinisial Briptu FN diketahui membakar suaminya secara hidup-hidup.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
-
Siapa yang ditangkap terkait KDRT? Saat ini, Armor telah ditangkap oleh pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Saat itu saya sudah diam tak melawan dan suami saya tidak memukul saya sewaktu menarik rambut saya," kata Jero dalam laporannya ke Polres Buleleng.
Saat Jero kembali mau masuk kamar, Swastika langsung kalap dan memukulnya berkali-kali. Pukulannya mendarat di muka serta kepala bagian belakang. Tidak hanya itu, dari hasil visum terdapat lebam-lebam pada lengan Jero, saat berusaha menangkis serangan dari suaminya.
Sang suami langsung dibawa dan diamankan di Polres. Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Agus Widarma Putra mengatakan, pihaknya masih memeriksa kasus menimpa Juniari ini.
Menurut Agus, dugaan sementara kasus KDRT ini terjadi lantaran adanya kesalahpahaman antara keduanya. Awalnya memang dipicu dari permintaan uang oleh sang istri kepada suaminya buat membayar utang.
"Anggota kami masih meminta keterangan dari korban juga pelaku. Dugaan sementara, karena salah paham yang dipicu adanya masalah awal. Kami masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim," kata Agus.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka menganiaya istri karena tidak diberi uang dan tidak punya lauk saat mau makan
Baca SelengkapnyaDia menganiaya korban menggunakan tangan kosong dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok hingga berdarah.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi mengalami luka di bagian lengan tangan sebelah kiri diakibatkan oleh senjata tajam.
Baca SelengkapnyaKorban bermaksud masak lauk namun tidak ada sayuran di dapur. Alhasil dia meminta uang kepada suaminya.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca SelengkapnyaPermintaan pisah itupun menyulut amarah dari terduga pelaku, sehingga terjadilah penganiayaan.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaEmosi karena Disuruh Cari Kerja, Pria Pengangguran di Palembang Siram Istri dengan Air Mendidih
Baca SelengkapnyaKeduanya lalu dianiaya oleh terduga pelaku menggunakan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban yang merupakan tetangganya sendiri pada 26 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku melakukan aksi penganiayaan tersebut lantaran sakit hati terhadap korban yang selalu menjanjikan akan membayar utang
Baca Selengkapnya