Mitos di balik azan 7 muazin di Masjid Agung Cirebon
Merdeka.com - Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon, Jawa Barat, merupakan situs sejarah perkembangan Islam di tanah Jawa. Masjid tak berkubah ini berdiri di sekitar kompleks Keraton Kesultanan Cirebon. Usia masjid jauh lebih tua dari Kesultanan Cirebon sendiri.
Ada tradisi khas yang berlangsung tiap salat Jumat di masjid yang dibangun Wali Sanga pada 1498 tersebut. Hingga kini azan salat Jumat di sana dilakukan oleh tujuh orang muazin (azan pitu). Banyak tafsir terhadap tradisi azan pitu tersebut, mulai dari yang logis hingga magis.
Tokoh Cirebon Nurdin M Noer mengatakan, dalam mitologi masyarakat Cirebon dikenal tokoh ksatria jahat bernama Menjangan Wulung. Mitologi ini menyebutkan, masjid agung sebenarnya dibangun dengan kubah di atasnya. Namun begitu masjid didirikan, ada ksatria jahat berdiri di atas kubah sambil mengganggu jemaah.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Dimana letak Masjid Agung? Berada di kawasan Kota Kediri, Masjid Agung Kediri adalah salah satu destinasi yang banyak disinggahi oleh para wisatawan.
-
Dimana Masjid Agung Banten berada? Masjid megah ini belakangan dikenal lewat menara putih ikoniknya yang berdiri persis di samping bangunan.
-
Masjid Ciptomulyo seperti apa? Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun. Masjid Cipto Mulyo berada di Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Dimana letak Masjid Merah Kedung Menjangan? Terletak persis di Kampung Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, masjid ini juga punya arsitektur unik.
Menghadapi gangguan itu, lanjut Nurdin, para wali yang dipimpin Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga berkhalwat. Mereka berzikir sepanjang malam dan melantunkan 'azan pitu' yang terdiri dari tujuh muazin. Akhirnya menjelang subuh, meledaklah kubah masjid tersebut bersamaan dengan hancurnya tubuh Menjangan Wulung.
Dalam Babad Cirebon tulisan Pangeran Sulaiman Sulendraningrat, kata Nurdin, pecahan tubuh sinatria tadi jatuh pada tanaman labu hitam. Karena itu labu tersebut beracun dan tidak layak dimakan. Sementara kubah masjid melayang hingga ke Masjid Banten. Karena itulah Masjid Agung Banten hingga kini memiliki kubah bertumpuk lima.
"Saya sudah mengkonfirmasi kisah itu ke beberapa tokoh masyarakat Banten yang menyatakan cerita itu hanyalah dongeng yang sulit dipercaya," kata Nurdin, saat berbincang dengan Merdeka Bandung beberapa waktu lalu.
Nurdin yang merupakan wartawan senior desk budaya lebih menafsirkan 7 muazin tersebut sebagai cermin dari majemuknya mazhab Islam di Cirebon. "Azan pitu yang masih dilakukan hingga kini bukan untuk mengusir sinatria jahat, tetapi untuk menyatukan berbagai mazhab yang ada saat itu. Azan pitu merupakan hasil ijtihad para ulama terdahulu," terangnya.
Kemajemukan masyarakat Cirebon terlihat dari arsitektur bangunan kuno termasuk di masjid agung. Masjid ini memiliki dua pintu masuk, salah satunya gerbang utama yang memiliki dua daun pintu. Di masing-masing daun pintu terdapat hiasan dengan motif teratai, simbol ini menandakan akulturasi budaya Hindu-Budha.
Sedangkan di atas gerbang terdapat tulisan arab. Begitu memasuki pintu utama, jemaah akan mendapati ruang utama masjid yang disebut 'narpati'. Atap masjid disangga kayu-kayu jati berusia ratusan tahun. Nama masjid sendiri diambil dari istilah lokal, yakni Sang Cipta Rasa, yang artinya mencipta rasa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Cirebon terdapat penutur Jawa dan Sunda lo. Yuk intip 8 keunikan kota ini
Baca SelengkapnyaMasjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Baca SelengkapnyaTak hanya berdiri sebagai sebuah bangunan lawas, lokasi ini juga menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah barat Pulau Jawa itu.
Baca SelengkapnyaSaat dzikir, mereka mematikan lampu masjid agar prosesi ibadah itu berjalan lebih khusyuk
Baca SelengkapnyaMasjid kuno ini jadi salah satu wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat di Cirebon
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat beribadah umat muslim pertama di Cirebon. Inisiator pembangunan adalah Pangeran Cakrabuana, putra Raja Pajajaran.
Baca SelengkapnyaKonon kabarnya, bedug berwarna putih berbahan kayu jati tua ini bisa mengeluarkan suara tanpa dibunyikan.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya jadi tempat rahasia bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior sangat diperhatikan oleh para arsitek.
Baca SelengkapnyaSudah berdiri sejak tahun 1722 tiang penyangga masih terjaga keasliannya hingga sekarang.
Baca Selengkapnya