Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

MKD diminta sidangkan Setya Novanto secara terbuka

MKD diminta sidangkan Setya Novanto secara terbuka Setya Novanto. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti‎ mendesak agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) membentuk panel etik yang mengadili Ketua DPR Setya Novanto secara terbuka.

‎"Sepatutnya MKD menyelenggarakan persidangan secara terbuka. Kasusnya diduga merupakan pelanggaran berat yang berpotensi orang dipecat, maka sebaiknya MKD membentuk panel etik melibatkan unsur masyarakat dalam rangka mengadili dan memproses pengaduan objeknya adalah Jokowi-JK, kedua akrena pelakunya anggota DPR, melibatkan Luhut Pandjaitan. Kemudian menyangkut transaksi yang begitu besar," kata Ray di Kedai Kopi Deli, Jalan Sunda, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/11).

Menurutnya dengan pengadilan terbuka tersebut, MKD tidak akan diintervensi oleh kroni Setya. Selain itu agar mampu menghasilkan keputusan yang tidak mengecewakan rakyat untuk yang kedua kalinya.

Orang lain juga bertanya?

"Supaya lebih objektif membentuk panel etik sebagaimana pasal 39 ayat 1 dinyatakan dalam hal MKD menangani kasus kode etik yang erat, harus membentuk panel yang bersifat ad hoc. MKD pernah memproses kasus terkait Setya Novanto dengan hasil yang mengecewakan kita," tegasnya.

Ray juga menduga ada permainan politik besar yang melibatkan eksekutif, legislatif, dan mafia besar. Antara satu dengan lainnya berebut roti manis dari perusahaan asing.

"Kita meminta presiden lebih berhati-hati soal kontrak perpanjangan Freeport. Ada yang menyebut geng Ari Soemarno. Kita juga bisa memahami banyak geng yang berkaitan dana besar Freeport. Mereka geng berebut manisnya roti keuntungan dari Freeport," tuturnya.

Ray juga menyinggung Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang ikut kebakaran jenggot karena kasus Setya mulai terbuka. Padahal selama ini Politisi Gerindra itu tak pernah ngotot untuk memberikan DPR dari praktik kotor korupsi.

"Fadli Zon kan kita melihat berani ngotot degan siapapun kecuali saat membela Setya Novanto dalam kasus ini. Dalam kondisi begitu memang mereka tidak berpikir tentang kredibilitas. Fadli tidak pernah ngotot supaya mafia di DPR diperiksa. Bagi DPR itu sepertinya kredibilitas hanya soal bangunan gedung. Kalau dibangun berarti kredibilitasnya naik. Membangun gedung jauh lebih penting bagi mereka daripada membangun kepercayaan," tegasnya.

Menurut Ray, saat ini merupakan momentum menguji keberanian Presiden Jokowi. Beranikah Jokowi melibas para mafia dan pemburu rente sesuai dengan capaian nawa cita.

Ray juga menjelaskan bahwa ada beberapa pasal yang dilanggar oleh Setya, jika digabungkan otomatis menjadi sebuah pelanggaran berat. Beberapa di antaranya yaitu Pasal 2 ayat 1 dan 2 soal kepentingan umum. Pasal 2 ayat 1 dinyatakan bahwa anggota dalam setiap kebijakan harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi. Pada ayat 2 anggota bertanggung mengemban amanat rakyat melakukan tugas secara adil.

Dia juga heran mengapa mafia M Riza Chalid diajak dalam pertemuan. Bukannya seharusnya yang diajak bertemu adalah komisi VII DPR. Maka dari itu dipastikan ‎melanggar pasal 3 ayat 1, 2, 4 dan 5. Anggota harus menghindari perilaku tidak pantas atau tidak pantut baik di dalam maupun di luar DPR. Anggota dilarang menerima atau meminta pemberian hadiah. Selain itu pada pasal 4 ayat 1 dan 2, terkait hubungan dengan mitra kerja.

"Kategori pelanggaran ini berat. Makanya saya mengatakan kalau misalnya terbukti itu terjadi, sanksi paling ringan, sekali lagi paling ringan itu dipecat sebagai anggota DPR," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ketua MK Skak Balik Tim Hukum Anies Soal Nama Saksi Bocor
VIDEO: Ketua MK Skak Balik Tim Hukum Anies Soal Nama Saksi Bocor "Kecuali Anda yang Bocorkan!"

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo meminta tim pengacara Anies-Muhaimin jangan khawatir bocornya nama saksi

Baca Selengkapnya
Hakim MK Diminta Deklarasi Sikap Bebas Tanpa Tekanan Sebelum Sidangkan Sengketa Pilpres 2024
Hakim MK Diminta Deklarasi Sikap Bebas Tanpa Tekanan Sebelum Sidangkan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK saat ini dinilai belum bisa dibilang aman dari cengkraman nepotisme atau dinasti politik.

Baca Selengkapnya
Ganjar Yakin MKMK Bakal Netral, Ini Alasannya
Ganjar Yakin MKMK Bakal Netral, Ini Alasannya

Ganjar yakin Jimly sudah memimpin pemeriksaan etik dengan baik dan proses itu beberapa kali dilakukan secara terbuka.

Baca Selengkapnya
Ketua MK: Hakim Tidak Boleh Cawe-Cawe di Sidang Sengketa Pemilu, Enggak Bisa Panggil Saksi Ahli
Ketua MK: Hakim Tidak Boleh Cawe-Cawe di Sidang Sengketa Pemilu, Enggak Bisa Panggil Saksi Ahli

Suhartoyo memastikan, MK tidak akan berpihak dan berpegang pada fakta sidang juga saksi berdasarkan saksi dihadirkan pelapor dan terlapor.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketua MK Skak Balik Tim Hukum Anies Soal Nama Saksi Bocor
VIDEO: Ketua MK Skak Balik Tim Hukum Anies Soal Nama Saksi Bocor "Kecuali Anda yang Bocorkan!"

Suhartoyo meminta tim pengacara Anies-Muhaimin jangan khawatir bocornya nama saksi

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
MK Diyakini Jaga Integritas Putuskan Sengketa Pemilu, Masyarakat Tak Perlu Demo
MK Diyakini Jaga Integritas Putuskan Sengketa Pemilu, Masyarakat Tak Perlu Demo

Pakar Politik, Ujang Komarudin meminta masyarakat percaya terhadap integritas MK

Baca Selengkapnya
PDIP Optimistis Putusan MKMK akan Tegakkan Keadilan: MK Tak Boleh Dikebiri
PDIP Optimistis Putusan MKMK akan Tegakkan Keadilan: MK Tak Boleh Dikebiri

MKMK menyebut seluruh bukti terkait dengan kasus dugaan pelanggaran kode etik oleh hakim MK telah lengkap, termasuk keterangan saksi dan ahli.

Baca Selengkapnya
Megawati Sentil Penegak Hukum: Mau Ambil Saya pada Enggak Berani Sasarannya di Sekeliling Saya
Megawati Sentil Penegak Hukum: Mau Ambil Saya pada Enggak Berani Sasarannya di Sekeliling Saya

Megawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.

Baca Selengkapnya
Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, PDIP Minta MK dengar Suara Rakyat Jangan seperti Orde Baru
Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, PDIP Minta MK dengar Suara Rakyat Jangan seperti Orde Baru

Hasto optimis MK tidak akan diintervensi oleh pihak mana pun. Apalagi, selama ini MK sudah bekerja dengan baik.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Ogah Tanggapi Desakan Anwar Usman Dipecat dari MK: Banyak Urusan Negara yang Lebih Penting
Moeldoko Ogah Tanggapi Desakan Anwar Usman Dipecat dari MK: Banyak Urusan Negara yang Lebih Penting

Moeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.

Baca Selengkapnya