Moeldoko enggan komentari kicauan Chappy Hakim soal Panglima TNI
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko enggan mengomentari kicauan Chappy Hakim di media sosial soal hak prerogatif presiden. Dalam tweetnya, Chappy merasa TNI AU selalu dianaktirikan dan tak dilirik untuk memimpin seluruh Korps TNI.
"Saya enggak berani komentari itu, itu sudah hak prerogratif presiden," kata Moeldoko usai memberikan brevet Pemimpin Redaksi media di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (16/6).
Seperti diketahui, sejak era reformasi yang bergulir sejak 1998 lalu, jatah Panglima TNI selalu digilir berdasarkan ketiga matra yang ada, Darat, Laut dan Udara. Jika dirunut, dua periode Panglima sebelumnya dijabat TNI Angkatan Darat dan Laut.
-
Siapa yang tidak disukai atasan? Menurut CEO dan salah satu pendiri Blueland, perusahaan rintisan yang memproduksi pembersih ramah lingkungan, Sarah Paiji Yoo, karakteristik seperti karyawan yang antikolaboratif jadi salah satu yang tidak disukai atasan di tempat kerja. Ia berusaha untuk menghindari tipe ini saat melakukan rekrutmen.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Siapa Bapak TNI AU? Ternyata setelah dewasa ia justru menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia penerbangan dan dikenal sebagai Bapak TNI Angkatan Udara.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa pendiri TNI AU? Marsekal Suryadi Suryadarma adalah pendiri TNI AU. Dia membangun kekuatan udara hampir dari nol.
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon tunggal Panglima TNI. Tak semua merasa puas dengan pilihan presiden tersebut.
"Finaly we all understand, although it's difficult that 'hak prerogative presiden' means Panglima TNI is belong to AD and AL only! (idiot)," demikian dikutip akun Twitter Chappy, @chappyhakim, Senin (15/6) kemarin.
Meski kecewa, Chappy meminta agar Korps AU selalu menjaga kehormatannya dengan tidak berebut jabatan. Dia menyebut AU ditinggal sendirian di era pemerintahan Jokowi.
"Angkatan Udara, jaga selalu kehormatan walau hanya sendirian. AU like Solitary trees, if they grow at all, grow strong. Wish U all the best!"
"Angkatan Udara, jangan pernah ikut rebutan jabatan, walau anda sendirian! Ingat, solitary trees, if they grow at all, grow strong," tulis Chappy mengutip Winston Churcill.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang prajurit TNI berpangkat kolonel pernah berani bilang ke mantan Panglima TNI sombong gara-gara pesan tidak dibalas.
Baca SelengkapnyaCerita mantan Panglima TNI dicap sombong oleh anak buahnya berpangkat Kolonel. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto balas menyentil Jenderal Dudung yang menanggapi ucapan Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Staf Kepresiden Moeldoko tidak hadir saat pelantikan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaGanjar menduga, Jokowi lupa dengan ulang tahun PDIP.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menolak menanggapi soal putusan MK mengenai persyaratan baru capres dan cawapres
Baca Selengkapnya