MPR Sebut Kasus Positif Covid-19 Terus Turun, Jangan Sampai Kehilangan Fokus
Merdeka.com - Para pemangku kepentingan dan masyarakat diharapkan tidak kehilangan fokus dalam proses pengendalian Covid-19, seiring dengan tren penurunan angka kasus positif di sejumlah daerah.
"Tren penurunan kasus positif Covid-19 di Tanah Air sedang terjadi saat ini, tetapi perlu disadari bersama tujuan kita bersama adalah mengendalikan penyebaran Covid-19, bukan sekadar berkurangnya jumlah kasus," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Kamis (19/8).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Rabu (18/8), kasus baru positif Covid-19 bertambah 15.768 pasien dalam sehari, menurun dibandingkan Selasa (17/8) 20.741 kasus. Meski masih di atas 1.000 kasus, indikator angka kematian juga mulai menurun dari 1.180 kasus pada Selasa (17/8) menjadi 1.128 kasus pada Rabu (18/8).
-
Siapa yang dorong target RPJMN 2020-2024 tercapai? Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mendorong agar asumsi dasar dan sasaran pembangunan pada RAPBN dapat mengejar target dalam RPJMN tersebut.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Apa standar kualitas udara yang ditentukan WHO? Hanya tujuh negara yang berhasil memenuhi standar kualitas udara internasional yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia berdasarkan survei tahunan ke-6 IQAir.
Lestari berharap, semua pihak tidak cepat puas diri terhadap capaian tersebut, karena tujuan sesungguhnya sejumlah kebijakan yang diterapkan selama ini adalah terkendalinya sebaran Covid-19 di tanah air, sesuai dengan standar yang ditetapkan WHO.
Konsep pengendalian itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, memerlukan kontribusi sikap dari semua pihak agar bisa berjalan sesuai rencana.
Dari sisi pemangku kepentingan, ujar Rerie, berbagai upaya untuk melakukan diagnosa dengan test swab antigen atau PCR, harus terus dipermudah lewat keterjangkauan harga dan akses misalnya.
"Demikian juga dengan upaya penelusuran terduga Covid-19 harus lebih agresif untuk mencegah meluasnya sebaran virus korona," tambah anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Capaian vaksinasi Covid-19 secara nasional, jelasnya, juga harus terus ditingkatkan agar target kekebalan kelompok bisa segera terwujud.
Selain itu, ujar Rerie, kesiapan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus positif Covid-19 juga harus ditingkatkan, sehingga bisa mengantisipasi bila terjadi lagi lonjakan kasus.
Di sisi masyarakat, terang Rerie, kontribusi dalam upaya pengendalian Covid-19 bisa dalam bentuk konsistensi penerapan sikap disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes), seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hingga menghindari kerumunan.
Jadi tren penurunan kasus positif Covid-19, ujarnya, jangan malah disikapi dengan mengabaikan prokes atau mengendurkan upaya testing, tracing dan treatment (3T).
Karena, tegas Rerie, sebelum ditemukan obat yang mampu menyembuhkan orang dari paparan Covid-19, akan sulit mengendalikan penyebaran virus korona tanpa disiplin prokes masyarakat dan upaya 3T yang agresif oleh pemerintah.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya