Muncul Klaster Lapas, 40 Narapidana di Padang Positif Covid-19
Merdeka.com - Setelah klaster perbankan dan perhotelan, kali ini muncul klaster baru dari narapidana. Sebanyak 40 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Padang dilaporkan positif virus Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal membenarkan terkait 40 narapidana yang positif Covid-19 tersebut. Mereka diketahui positif setelah keluar hasil pemeriksaan swab di Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand yang diumumkan pada Minggu (1/10) kemarin.
"Bukan Lapas Kelas I A ya infonya, tapi Kelas II A Berok Muara yang ada positif Covid-19 tersebut," kata Jasman kepada Merdeka.com, Senin (2/10).
-
Apa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang terinfeksi virus Nipah? Dilansir dari Kemenkes, dijelaskan bahwa virus Nipah ini bisa menjadi penyebab munculnya penyakit emerging zoonotik.
Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan tracing terhadap mereka yang positif Covid-19. "Iya kita lagi tracing, untuk penyebarannya," jelas Jasman.
Sementara itu, Pelaksana Harian Lapas II A Padang Novri Abbas mengatakan, sebelumnya telah dilakukan tes PCR atau swab terhadap 46 narapidana yang ada di Lapas tersebut.
"Untuk sementara yang positif ada 40 orang, sementara yang 5 lain negatif, dan 1 orang invalid," kata Novri.
Untuk memutus rantai penyebaran, para narapidana yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut telah dikarantina dalam satu ruangan.
"Untuk 5 yang negatif tetap kita gabungkan dengan yang lain sejak awal. Karena kalau dipisah, khawatir ada rasa was-was dari napi lain," jelasnya.
Saat ini, kata Novri pihaknya masih melakukan tracing, guna mencegah penyebaran lebih luas di Lapas tersebut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPemindahan napi dikawal ketat oleh 15 personel anggota Batalyon C Pelopor Kota Madiun, serta pendamping dari Polisi Khusus Pemasyarakatan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKegiatan dihadiri dan diresmikan langsung oleh Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya