Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NasDem Bela Anies Baswedan: Kalau Massa Rizieq Dibubarkan Paksa Bisa Bentrok

NasDem Bela Anies Baswedan: Kalau Massa Rizieq Dibubarkan Paksa Bisa Bentrok Anies Baswedan. ©2020 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Fraksi NasDem di DPRD DKI Jakarta memastikan tidak akan menggunakan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan terkait kerumunan besar di kediaman Rizieq Syihab. Ketua Fraksi NasDem, Wibi Andrino menilai, langkah Pemprov sudah tepat dengan memberi sanksi berupa denda.

"Tidak. Pertama, menurut kami, kami memandang bahwa Pak Gubernur sudah menjalankan apa yang dia tulis dalam Pergub, sudah mengimbau, sudah melakukan denda, jadi mau apa lagi?” kata Wibi, Selasa (17/11).

Wibi menuturkan, masa yang menghadiri kediaman pentolan Front Pembela Islam (FPI) pada (14/11) tidak akan mampu ditangani dengan keterbatasan jumlah personel yang dimilili Pemprov DKI.

Dibanding menindak masa dengan langkah keras, Wibi sepakat Pemprov menjatuhkan sanksi. Lagi pula, imbuhnya, pembubaran paksa hanya menimbulkan keributan.

"Mau kita bubarkan secara paksa? Ini berbeda, kita sama-sama tahu, kalau terjadi pemaksaan pembubaran itu bisa terjadi bentrok, kalau chaos, siapa yang dirugikan?” tandasnya.

Dia menambahkan, agar tidak ada lagi pihak yang menyudutkan Anies atas kerumunan besar di kediaman Rizieq.

"Saya juga minta pihak-pihak ini tidak main lempar kesalahan, tapi kita ambil langkah yang lebih solutif. Tidak ada niat membiarkan kerumunan, tidak ada niat sedikitpun," tandasnya.

Interpelasi Anies

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono bahkan mengaku baru mengetahui adanya rencana pengajuan hak interpelasi terhadap Anies. Hingga saat ini, kata Gembong, PDIP tidak terfikir untuk melakukan langkah yang sama seperti PSI.

"Belum, karena kita masih fokus pada pembahasan APBD 2021 jadi kita belum sampai ke tahapan itu," ujar Gembong.

Gembong menjelaskan pengajuan hak interpelasi merupakan hak para legislatif terhadap eksekutif. Kendati demikian, menurut Gembong pengajuan interpelasi yang diajukan oleh PSI merupakan sikap politik.

Ketimbang mempertimbangkan mengajukan interpelasi, imbuh Gembong, PDIP lebih fokus terhadap pembahasan APBD 2021.

"Itu soal sikap politik itu. Kita sekarang lagi fokus bekerja pembahasan APBD 2021 intinya itu," tegasnya.

Diketahui PSI DKI Jakarta akan menggulirkan hak Interpelasi untuk meminta keterangan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. PSI berpandangan Anies telah melakukan pembiaran terhadap acara keramaian yang dihadiri ribuan massa di tengah pandemi Covid-19 yang dilakukan pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.

"Kami perlu tekankan bahwa pemanggilan ini bukan urusan politik, namun ini adalah tentang penegakan protokol kesehatan yang menyangkut nyawa ribuan warga Jakarta. Kami menyayangkan, acara keramaian sudah diketahui sejak jauh-jauh hari, namun Pak Gubernur tidak ada niat untuk menegakkan aturan yang dibuatnya sendiri," kata Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, Senin (16/11).

Sebelumnya, Anies berkunjung ke Petamburan, Jakarta Pusat, menemui Rizieq Syihab pada Selasa (10/11) malam. Sementara itu, menurut protokol yang disusun oleh Kementerian Kesehatan, orang yang baru pulang dari luar negeri wajib menerapkan isolasi mandiri 14 hari.

Anggara menerangkan, pemanggilan ini juga terkait dengan Perda Penanggulangan Covid-19 yang sudah disusun baru-baru ini dan Undang-Undang nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

"Agar pandemi Covid-19 bisa ditangani, semua pihak harus disiplin dan pihak pemerintah harus memberikan contoh. Kami ingin mengetahui mengapa Pak Gubernur malah melanggar protokol kesehatan. Jika Pemprov DKI dan para pejabatnya tidak memberikan contoh, maka segala macam protokol dan aturan yang sudah dibuat tidak ada maknanya lagi. Oleh sebab itu, tindakan Pak Gubernur ini bisa dikategorikan telah membahayakan nyawa ribuan warga Jakarta," ucap Anggara.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Saat Debat Capres: Pelanggar Hukum Harus Dihukum, Kalau Dibiarkan Dianggap Benar
Anies Saat Debat Capres: Pelanggar Hukum Harus Dihukum, Kalau Dibiarkan Dianggap Benar

Anies mengaku akan membangun komunikasi dengan semua pihak untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kelakar NasDem Usai PDIP Lirik Anies di Pilgub Jakarta: Tak Jarang Sesama Barisan Sakit Hati Bertemu
Kelakar NasDem Usai PDIP Lirik Anies di Pilgub Jakarta: Tak Jarang Sesama Barisan Sakit Hati Bertemu

Willy mengatakan, tak dipungkiri Anies Baswedan saat ini banyak dilirik oleh partai politik (parpol).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras Reaksi Anies soal Jokowi Presiden Boleh Memihak
VIDEO: Keras Reaksi Anies soal Jokowi Presiden Boleh Memihak "Negara Tak Diatur Pakai Selera!"

Capres Anies Baswedan meminta para pakar hukum tata negara memberi pandangan terkait pernyataan Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Anies Dengar Bus Relawan untuk Kampanye Akbar Dibatalkan Sepihak: Yakin Indonesia Perlu Perubahan
Anies Dengar Bus Relawan untuk Kampanye Akbar Dibatalkan Sepihak: Yakin Indonesia Perlu Perubahan

Anies menyayangkan adanya tindakan-tindakan tersebut oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya
Anies: Kami Bawa Perubahan Saat Etika di Negeri Ini Diremehkan
Anies: Kami Bawa Perubahan Saat Etika di Negeri Ini Diremehkan

Anies menegaskan, dirinya tidak sendirian dalam melakukan perubahan. Dia bergandengan tangan bersama masyarakat untuk melawan ketidakadilan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Anies Baswedan Jawab Serangan SBY-Demokrat Soal Pengkhianatan
VIDEO: Tajam Anies Baswedan Jawab Serangan SBY-Demokrat Soal Pengkhianatan

Partai Demokrat memilih keluar koalisi, setelah Anies diminta Ketum NasDem Surya Paloh tetapkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar jadi cawapresnya.

Baca Selengkapnya
Anies: Presiden dan Mendagri Tegur Pemda Batalkan Agenda Kampanye Sepihak
Anies: Presiden dan Mendagri Tegur Pemda Batalkan Agenda Kampanye Sepihak

Kampanye merupakan kegiatan konstitusional, berbeda dengan urusan konser dan urusan non pemilu lainnya.

Baca Selengkapnya
Soal Wacana KIM Plus di Pilkada Jakarta, Anies Tak Ambil Pusing
Soal Wacana KIM Plus di Pilkada Jakarta, Anies Tak Ambil Pusing

Anies mengaku, dirinya berkomunikasi dengan berbagai partai politik termasuk dengan Gerindra.

Baca Selengkapnya
Jubir Ogah AMIN Bermain Gimik Joget dan Bagi-Bagi Makanan: Kita Bertarung Gagasan
Jubir Ogah AMIN Bermain Gimik Joget dan Bagi-Bagi Makanan: Kita Bertarung Gagasan

Billy menyebut, ide dan gagasan seorang pemimpin penting disampaikan untuk ikut mencerdaskan publik.

Baca Selengkapnya
Pidato Kampanye Pamungkas di JIS, Anies Ajak Rakyat Indonesia Lawan Operasi Satu Putaran
Pidato Kampanye Pamungkas di JIS, Anies Ajak Rakyat Indonesia Lawan Operasi Satu Putaran

Selain itu, Anies mengajak masyarakat melawan intimidasi.

Baca Selengkapnya
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi

Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
NasDem Klaim Anies Tak Kecewa Ditinggalkan di Pilkada Jakarta: Bukan Bertepuk Sebelah Tangan
NasDem Klaim Anies Tak Kecewa Ditinggalkan di Pilkada Jakarta: Bukan Bertepuk Sebelah Tangan

NasDem mengklaim Anies Baswedan juga sudah memahami keputusan NasDem meninggalkan dirinya untuk mendukung Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya