Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nasihat buat Jokowi jangan sering mengeluh soal demokrasi di RI

Nasihat buat Jokowi jangan sering mengeluh soal demokrasi di RI Ibu-ibu ikut kuis sepeda dari Jokowi. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal demokrasi di Indonesia sudah kebablasan menuai reaksi dari sejumlah pihak. Salah satunya dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu pun memberi nasihat buat Jokowi. Dia menyarankan agar sang Presiden mengurangi keluh kesahnya terkait kondisi demokrasi di Indonesia.

Jimly lantas mencontohkan sikap kerap mengeluh dari pendahulu Jokowi yakni Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, SBY kerap berkeluh kesah di ruang publik terkait fitnah-fitnah yang menyasar kepadanya. Dia menyarankan agar pemerintah lebih baik bertindak ketimbang mengeluh.

"Dan artinya kita harus menerima kenyataan ada perubahan-perubahan baru. Keluhan-keluhan kebablasan boleh jadi dikurangi bernada berkeluh kesah. Kalau Pak SBY rajin sekali dia kan prihatin dan sebagainya. Yang kita penting bertindak. Saya senang Pak Jokowi itu kerja, kerja, kerja," kata Jimly saat diskusi bertajuk 'Kebebasan. Demokrasi. Kebablasan' di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/2) lalu.

Menurutnya, kondisi demokrasi kebablasan dikarenakan masalah manajemen internal di pemerintahan. Kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla banyak diisi dua lapis generasi, yakni generasi tua dan muda. Terkadang, generasi tua menyelipkan agenda sendiri sementara generasi muda kurang inisiatif.

"Struktur kabinet ada dua lapis generasi satu tua sekali satu muda sekali. Kadang-kadang yang tua sekali punya agenda tua juga. Yang muda agak kurang inisiatif. Jadi memang manajemen internal juga," katanya.

Selain itu, Jimly juga menyoroti komunikasi pemerintah kepada publik termasuk dengan organisasi-organisasi Islam. Jimly melihat komunikasi Jokowi ke beberapa organisasi keagamaan tidak cukup.

"Persoalan lain komunikasi publik hubungan dengan masyarakat luas, komunikasi dengan umat Islam. Tidak mudah dipahami cukup dengan memegang NU dan Muhammadiyah. Nah jadi komunikasi publik ini penting perlu manajemen sendiri perlu orang yang tampil," katanya.

Dia mengakui sistem demokrasi di Indonesia memang belum stabil pasca reformasi. Menurutnya, kondisi demokrasi yang dikeluhkan Jokowi bisa menjadi celah untuk mencari formulasi perbaikan sistem.

"Intinya perlu evaluasi mana yang berlebihan kurang, demokrasi 19 tahun ini masih belum stabil. UU pemilu setiap 5 tahun 5 UU kita bikin. Ada kesempatan hasil evaluasi menganggap ada yang kurang tepat," kata Jimly.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kedeputian Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Alois Wisnuhardana, mengatakan maksud dari ucapan Jokowi itu lebih mengarah pada konteks penegakan hukum bukan demokrasi secara umum.

"Dalam konteks demokrasi kebablasan, sebenarnya Presiden menekankan penegakan hukum. Dalam konteks apapun, kebebasan seberapun kita dibatasi oleh kebebasan orang lain, dibatasi oleh aturan-aturan," kata Wisnu di lokasi yang sama.

Wisnu mengatakan, pernyataan Jokowi itu berasal dari fenomena maraknya penyebaran berita bohong dan fitnah di media massa. "Dari praktiknya banyak hal, ada ujaran kebencian, fitnah, hoax, berita bohong, kita disibukkan saling menyebarkan berita bohong, saling klarifikasi, dan memproduksi itu," katanya.

Menurutnya, sebagai upaya mengantisipasi bertebarannya berita bohong, Presiden Jokowi meminta agar staf kepresidenan memiliki satuan tugas media sosial. Satgas ini bertugas mengantisipasi propaganda dan berita bohong di media sosial.

Pihaknya juga telah menyiapkan langkah perbaikan komunikasi publik. Termasuk cara untuk menampung dan merespons keluhan publik. Keluhan dari publik akan disampaikan kepada kementerian dan lembaga terkait agar segera ditindaklanjuti.

"Kita juga menyiapkan, komunikasi lembaga pemerintah ini harus berubah. bagaimana merespon keluhan, pendapat masyarakat itu harus dilakukan terobosan-terobosan. Sehingga masyarakat menjadi lebih bisa memahami dan menerima apa yang dikeluhkan dan bisa ditangani keluhan itu," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Mantan Ketua MK Jimmly Emosi
VIDEO: Mantan Ketua MK Jimmly Emosi "Diskusi Digerebek Preman, Itu Tidak Beradab!"

Jimmly menyayangkan aksi premanisme pembubaran diskusi di salah satu hotel di Kemang, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Isu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu

Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Indeks Demokrasi di Indonesia Masih Baik: Tiap Hari Orang Mau Maki & Bully Presiden, Kita Dengar
Jokowi Sebut Indeks Demokrasi di Indonesia Masih Baik: Tiap Hari Orang Mau Maki & Bully Presiden, Kita Dengar

Jokowi tak mempermasalahkan masyarakat yang memaki-maki dan membully presiden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jimly Ngaku Miris Lihat Kondisi MK Era Anwar Usman
VIDEO: Jimly Ngaku Miris Lihat Kondisi MK Era Anwar Usman

Sejumlah masalah hakim yang diungkap dalam sidang etik para hakim Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya
Dinobatkan Alumni Paling Memalukan oleh BEM UGM, Jokowi: Ya Biasa Saja
Dinobatkan Alumni Paling Memalukan oleh BEM UGM, Jokowi: Ya Biasa Saja

Jokowi menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM soal dirinya dinobatkan jadi alumni paling memalukan

Baca Selengkapnya
Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah
Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah

Jokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: BEM KM UGM Nobatkan Alumnus Memalukan, Jokowi: Saya Ingatkan Etika dan Sopan Santun
VIDEO: BEM KM UGM Nobatkan Alumnus Memalukan, Jokowi: Saya Ingatkan Etika dan Sopan Santun

Presiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM

Baca Selengkapnya
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.

Baca Selengkapnya
Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah, Ini Respons Ganjar
Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Buat Petisi Kritik Pemerintah, Ini Respons Ganjar

Ganjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM

Baca Selengkapnya
PDIP soal Akademisi Buat Petisi Kritik Pemerintah: Demokrasi Hadapi Masalah Serius
PDIP soal Akademisi Buat Petisi Kritik Pemerintah: Demokrasi Hadapi Masalah Serius

Hasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Puncak Kemarahan Mahfud Terbuka Lawan Jokowi, Ngeri Negara Bubar Tak Takut Dimaki!
VIDEO: Puncak Kemarahan Mahfud Terbuka Lawan Jokowi, Ngeri Negara Bubar Tak Takut Dimaki!

Mahfud secara terbuka kini berani mengkritik Jokowi tidak lagi hanya sistem.

Baca Selengkapnya
VIDEO: JK Gerah Lihat MK-KPK Bermasalah: Kalau Tiangnya Rusak, Demokrasi akan Jatuh!
VIDEO: JK Gerah Lihat MK-KPK Bermasalah: Kalau Tiangnya Rusak, Demokrasi akan Jatuh!

Menurut JK, jika pilar-pilar tersebut rusak, sistem pemerintahan tidak akan berjalan maksimal.

Baca Selengkapnya