Nenek renta asuh 2 anak yang alami gangguan mental di gubuk reyot
Merdeka.com - Meski dihimpit kesulitan ekonomi dan kemampuan fisik yang semakin menurun, Sandimen Wartem masih menunjukkan ketegaran di usia senja. Nenek berusia 80 tahun ini, sejak beberapa tahun lalu mengasuh dua anaknya yang sudah dewasa, Sailah (50) dan Narwan (40) di sebuah gubuk reot yang tak pantas lagi dihuni di Grumbul Datar Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas Jawa Tengah.
Siang itu, Sandinem kedatangan tamu dari aparat desa. Sandinem nampak santai berbincang di ruang depan yang berisi meja makan dan dipan beralas bambu. Mengenakan pakaian lusuh, Sandinem nampak senang dikunjungi orang yang datang hanya untuk sekadar menengok keadaannya yang hanya menunggu rumah.
"Narwan lagi kerja ikutan bangun rumah di sana," ucapnya dalam bahasa banyumasan, Kamis (10/9).
-
Apa yang diderita anak kedua Dede Sunandar? Kami memiliki tiga anak, anak kedua mengidap sindrom down.
-
Apa yang diderita dua bocah itu? Kedua bocah ini mengalami infeksi tulang langka yang disebabkan virus cacar.
-
Kenapa anak bisa mengalami keterbelakangan mental? Penyakit ini dapat menyebabkan seorang anak belajar dan berkembang lebih lambat dibandingkan anak lain seusianya. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara, berjalan, berpakaian, atau makan tanpa bantuan, dan biasanya akan mengalami kesulitan saat belajar di sekolah.
-
Kenapa sindiran ke anak buruk? Meskipun sindiran sering dianggap sebagai cara yang efektif untuk mendidik anak, namun sebenarnya sindiran dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak.
-
Apa saja gejala gangguan mental emosional pada anak? “Hati-hati, mental emosional disorder. Kami titip perhatian pada anak-anak. Mereka yang sulit diajak komunikasi itu gejala,“ Hasto mengatakan, gejala lain yang mengganggu mental emosional antara lain anak-anak yang merasa hebat sendiri, depresiasi seksual atau memiliki orientasi seksual yang aneh.
-
Apa penyebabnya? Selingkuh adalah pilihan yang diambil oleh individu tersebut, dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk mengendalikan perilaku ini. Oleh karena itu, selama seseorang belum benar-benar memahami alasan di balik tindakannya, perubahan akan sulit untuk dicapai.
Sejak beberapa tahun lalu, Sandinem harus berjalan merunduk sambil menahan sakit. Segala macam aktivitas pun dilakukan pelan-pelan tanpa bantuan anaknya.
"Setiap hari di rumah seperti ini, sendiri saja. Nanti kalau sekitar pukul 12.00 WIb baru anak-anak pulang," ujarnya.
Diakui Sandinem, kedua anaknya mengalami gangguan secara psikis tanpa diketahui penyebabnya. Dia bercerita, Narwan anak bungsunya menderita sakit psikis. "Sebenarnya dia sudah punya anak dua, tetapi anaknya dibawa istrinya ke Cilacap," jelasnya.
Sedangkan Sailah, ujar Sandinem, mengalami gangguan kejiwaan. Sailah kerap berbicara sendiri ketika berada di rumah. Sandimen mengaku tidak tega berpisah dengan kedua anaknya tersebut.
"Rasanya melasi ora lumrah nelangsa (rasanya kasihan, tidak umum nelangsanya). Melihat anak anak saya seperti itu," ujarnya.
Menurut ketua RT 01/08, Ahmad Solekhudin Yanto, keluarga Sandinem selama ini bergantung pada pemberian dari tetangga dekatnya.
"Setiap hari mereka mengandalkan tetangganya. Karena kedua anaknya tidak bisa mencari nafkah dengan baik, sedangkan Mbah Sandinem tidak bisa apa-apa lagi," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku punya riwayat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaDua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan tersebut, kedua anak itu mengalami benjol dan memar di sekujur tubuhnya.
Baca SelengkapnyaSkizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca Selengkapnya