Ngaku Lulusan Harvard, Pria Ini Tipu Calon Siswa Lewat Sekolah Bisnis Abal-Abal
Merdeka.com - Sebanyak 45 orang diduga menjadi korban penipuan sekolah bisnis ilegal. Sekolah itu bernama Garuda Kirana Mahardhika International Bisnis School (GKM IBS) yang didirikan oleh seseorang bernama Rudy Gunawan.
Victor, salah seorang korban penipuan ini mengatakan, dirinya bersama dengan teman-temannya itu mengalami kerugian yang tak sedikit. Karena, ia dan lainnya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Untuk mendaftarkan diri kita harus membayar Rp200-300 juta," kata Victor di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Rabu (11/9) malam.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
Bukan hanya Victor yang mengeluhkan hal itu, Yudi mengaku tergiur dengan apa yang dijanjikan oleh terdakwa Rudy saat mempromosikan sekolahnya yang beralamat di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
"Dia juga bilang pengajarnya (Rudy) lulusan bisnis Harvard," ujar Yudi.
Seiring berjalannya waktu, para korban pun mulai merasa curiga dengan sekolah yang dibangun oleh Rudy. Terlebih, lokasi untuk belajar mengajar para korban ini selalu berpindah-pindah tempat.
"Selama ini kita sekolahnya hanya dari kedai kopi ke kedai kopi. Pas kita check soal sekolah ini, ternyata sekolah ini tidak terdaftar di Kemendikbud atau ilegal," ucap Victor.
Sementara itu, pengacara korban, A Hamonangan Sinurat, mengaku sudah menempuh upaya lain sebelum jalur hukum. Hanya saja, ia merasa tidak ada itikad baik dari Rudy.
"Dia sempat mengatakan masalah sudah selesai dengan mengembalikan uang korban. Tapi setelah dikonfirmasi, korban tidak pernah menerima uang apa pun," ujar Hamonangan.
Kasus dugaan penipuan ini sendiri telah memasuki tahap persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan agenda pembacaan tuntutan.
"Masih ada tahapan yang belum lengkap. Saya masih membutuhkan waktu untuk melengkapi tahapan tersebut. Oleh karena itu sidang kembali ditunda," kata Jaksa Penuntut Umum PN Jakarta Selatan, Sigit.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iklan itu berisikan program S3 di Philippines Women's University (PWU), Filipina.
Baca SelengkapnyaPelaku telah menipu dua orang dan total kerugian sekitar Rp20 juta.
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku sopir Kepala Dispendik dan mengaku bisa meloloskan siswa pada PPDB 2023. Orang tua sudah bayar puluhan juta tapi anaknya lolos PPDB.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian ini orang tua yang tertipu mengalami kerugian hingga Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaTotal dua orang menjadi tersangka dalam kasus korupsi tersebut.
Baca SelengkapnyaKorem 162 Wira Bhakti berhasil menangkap IL, TNI gadungan yang meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDY diamankan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah. DY dijerat Pasal 378 dan atau 372 KUHP.
Baca SelengkapnyaSihol Situngkir sebelumnya ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mahasiswa magang ke Jerman.
Baca SelengkapnyaSusanto ternyata cukup percaya diri menjadi seorang dokter meski hanya lulusan pendidikan SMA.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini setelah mantan camat yang jadi korban penipuannya melapor.
Baca SelengkapnyaSejak PO Bulan Mei 2022, pembayaran profit mulai tidak lancar dan ketika dikonfirmasi tersangka memberikan berbagai alasan yang tidak jelas.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca Selengkapnya