Ngobrol Bersama Wali Kota Tanjungbalai: Persiapan Penjemputan WNI di Malaysia
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut) siap menjemput warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia, khususnya mereka yang bermukim di Tanjungbalai dan biasa bekerja di Negeri Jiran tersebut.
Wali Kota Tanjungbalai, H.M. Syahrial mengungkapkan, kondisi warganya yang berada di Malaysia cukup memprihatinkan. Mengingat pemerintah Malaysia masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown) untuk memutus penyebaran pandemi Covid-19.
"Kehidupan mereka di sana sudah tidak layak karena makanan tidak ada karena tidak adanya pekerjaan. Mengingat di sana tengah diberlakukan karantina wilayah kan," kata Syahrial saat berbincang bersama merdeka.com.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana kondisi bangunan karantina di Pulau Rubiah saat ini? Dihimpun dari situs kemenag.go.id, kini hanya tersisa dua bangunan tua yang kondisinya sudah tidak terawat. Sedangkan bangunan lainnya telah lapuk oleh usia serta telah melewati berbagai fenomena.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Kenapa Wali Kota Tarakan memberikan bantuan? Wali Kota juga mencatat pentingnya pemanfaatan lahan terbatas, dengan mendorong penduduk untuk mengolah halaman rumah mereka sendiri untuk bercocok tanam, termasuk hortikultura, guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.
-
Bagaimana Mistiyati bertahan di masa pandemi? Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
Untuk proses penjemputan, Pemkot Tanjungbalai sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat hingga kementerian di Malaysia.
"Kita sudah berkoordinasi dengan gubernur lalu Menaker dan Mendagri di Malaysia. Mekanisme sudah berjalan. Dalam beberapa hari ke depan akan kita jemput TKI yang merupakan warga Tanjungbalai," jelasnya.
Syahrial memastikan, penjemputan WNI yang bekerja di Malaysia akan menggunakan standar kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Termasuk melakukan karantina terhadap orang-orang yang baru datang dari negara-negara pandemi Covid-19.
"Pasti begitu tiba di Tanjungbalai akan kita karantina 14 hari. Kita dari Gugur Tugas Penanganan Covid-19 sudah menyediakan tempat karantina. Sebenarnya mekanisme ini sudah berjalan, karena ada beberapa pekerja ilegal yang pulang ke Indonesia melalui Sungai Asahan yang berakhir di Tanjungbalai. Mereka kita karantina sebelum akhirnya dijemput dari wilayahnya masing-masing," terangnya.
Sejauh ini, tidak ada penolakan dari masyarakat Tanjungbalai mengenai keberadaan tempat karantina maupun kedatangan orang-orang dari negara maupun wilayah pandemi Covid-19 seperti Malaysia.
"Karena masyarakat pesisir sifat dan karakrer orangnya peduli. Jadi, kalau ada orang dari Jakarta saja mereka langsung antusias untuk melapor mulai dari kevling lalu ke lurah hingga camat dan aparat lain."
"Mereka akan di rapid test (uji cepat Covid-19) dan menjalani karantina 14 hari untuk melihat kondisinya. Jadi proaktif," lanjutnya.
Mengenai fasilitas kesehatan, Syahrial mengatakan, meskipun belum ada masyarakat Tanjungbalai positif Covid-19. Tetapi, pihaknya sudah menyiapkan rumah sakit khusus untuk penanganan Covid-19. Untuk itu, penjemputan WNI yang bekerja di Malaysia siap untuk dilaksanakan.
"Mudah-mudahan dalam dua hari ini bisa beroperasi. Di dalamnya ada ruang isolasi yang bisa menampung kurang lebih 20 bed. Lalu ruang VIP untuk masyarakat yang terindikasi Covid-19. Satu ruangan satu orang," tuntasnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaPemkot Semarang sudah melakukan antisipasi dan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut, Isa memberikan bantuan sosial berupa paket sembako sebagai bentuk kepedulian.
Baca SelengkapnyaGibran juga berpesan, harus dilakukan perencanaan yang matang melalui survei lapangan dalam menentukan lokasi relokasi yang akan dibangun.
Baca SelengkapnyaSejak 23 Januari 2024, banjir telah merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Rimba Melintang.
Baca Selengkapnya