Nongkrong Bawa Celurit dan Samurai, 5 Anggota Geng Motor di Tasikmalaya Ditangkap
Merdeka.com - Lima orang anggota geng motor di Tasikmalaya ditangkap polisi. Mereka diketahui membawa berbagai jenis senjata tajam saat nongkrong, Minggu (21/2) malam. Kepala Tim 2 Maung Galunggung, Polres Kota Tasikmalaya, Ipda Enung Rukanda menyebut bahwa penangkapan lima anggota geng motor itu berawal dari laporan warga yang merasa resah dengan kegiatan yang dilakukan sejumlah anggota geng motor di wilayahnya.
Mendapati laporan tersebut, timnya yang sedang melakukan patrol bergerak ke lokasi yang dilaporkan di Jalan Bebedahan 2, Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
"Di sana kita menemukan sejumlah anggota geng motor yang sedang nongkrong dan stand by membawa sejumlah senjata tajam," kata Enung kepada wartawan, Senin (22/2).
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Enung mengungkapkan bahwa lima anggota geng motor itu diketahui membawa berbagai jenis senjata tajam mulai celurit, samurai, hingga pisau. Saat didatangi, anggota geng motor yang sedang nongkrong bahkan hampir menganiaya anggota kepolisian.
"Ada anggota yang mau ditebas (menggunakan senjata tajam), tapi Alhamdulillah berhasil dihindari," ungkapnya.
Setelah gagal melukai anggota tim Maung Galunggung yang sedang patrol, anggota geng motor tersebut pun lari tunggang langgang menghindari tangkapan petugas. Beberapa di antara mereka ada yang masuk gang sampai nekat naik ke atap rumah warga.
Setidaknya, dalam upaya penangkapan tersebut pihaknya berhasil menangkap lima orang di antaranya yang ketahuan saat berusaha sembunyi.
"Saat kita mintai keterangan awalnya enggak mau ngaku. Tapi akhirnya mereka mengakui sebagai anggota salah satu geng motor," tutup Enung.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaKondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaTim Prabu berhasil menangkap puluhan gangster yang terciduk membawa senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 22 orang diduga hendak tawuran hingga ditemukan tujuh mayat remaja di Kali Bekasi.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaPenangkapan pelaku spesialis pencuri motor itu dilakukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnya