Nyopet HP mahasiswi, ABG di Manado ditangkap polisi
Merdeka.com - Seorang wanita muda, AO alias Amel ditangkap saat beraksi mencopet di Megamas Manado, Senin (27/10) kemarin. Menariknya, informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, berbagai aksi copet yang terjadi di Manado kerap melibatkan keluarga pelaku.
"Beberapa kali terjadi aksi copet, ternyata melibatkan keluarga pelaku hingga muncul dugaan satu keluarga ini berprofesi sebagai tukang copet," ujar sumber merdeka.com di kepolisian yang enggan disebutkan namanya, Selasa (28/10).
Amel sendiri mengaku jika ponsel yang dicopetnya dari seorang mahasiswi sudah diserahkan ke tantenya yang telah melarikan diri.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Bagaimana keluarga itu ditemukan? Hasil penyelidikan DNA belum lama ini mengungkap bagaimana tragisnya sebuah keluarga dari tiga generasi menjadi korban dari pembantaian itu.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Saya yang mengambilnya namun sudah saya serahkan ke tante saya yang berhasil melarikan diri," ujarnya sambil menangis.
Perempuan warga Singkil II Kecamatan Singkil ini ditangkap saat mencopet ponsel merek Samsung Ace 2 milik Sena Salasa (18) warga Tumumpa II Kecamatan Tuminting.
Saat itu korban yang tercatat sebagai salah satu mahasiswi di salah satu Universitas di Manado ini, bermaksud keluar dari Gelael Supermarket yang berada di kompleks Megamall bersama beberapa rekannya.
"Saat itu, saya merasa ada yang menarik-narik tas saya. Ternyata hp saya yang ditarik namun tersangkut karena sedang dihubungkan dengan power bank untuk mengisi baterai," urai Sena.
Ia kemudian merasa curiga dengan pelaku yang saat itu bersama dengan dua orang lainnya yang berada di dekatnya. Saat dikejar, pelaku dan beberapa temannya langsung melarikan diri.
Menariknya, untuk mengecoh orang banyak, pelaku berbalik dan berteriak korban menuduhnya mencopet. Saat situasi ramai, para pelaku leluasa untuk kabur.
Beruntung, tak lama kemudian pelaku berhasil ditangkap saat hendak naik angkot, sementara dua rekannya berhasil meloloskan diri. Amel pun digiring ke Mapolresta Manado untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP Johny Kolondam, membenarkan adanya aksi copet tersebut.
"Pelakunya sudah kami amankan dan kami sedang mengejar 2 pelaku lainnya," terang Kolondam.
Pelaku, AO alias Amel (21) kemudian digiring ke Mapolresta Manado oleh security kawasan Megamas. Dalam perjalanan, perempuan yang tinggal di Kelurahan Singkil Dua Wonasa Kapleng Kecamatan Singkil ini, hanya menangis tersedu-sedu.
Saat diinterogasi petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manado, Amel mengakui mengambil handphone Samsung Ace 2 dari tas milik Sena Salasa (18), warga Kelurahan Tumumpa Dua Lingkungan I Kecamatan Tuminting.
"Saya yang mengambilnya, tapi HP-nya sudah saya berikan kepada tante saya. Mereka sudah melarikan diri," akunya disertai isak tangis.
Sementara korban dalam keterangannya mengatakan seusai kuliah, dia dan beberapa teman-temannya bermaksud pergi membeli hotdog di Gelael Supermarket kawasan Megamas.
Mereka masuk melalui pintu utama, dan setelah selesai membeli hotdog, mereka bermaksud pulang dan keluar lewat pintu belakang. Namun saat melintas di koridor Gelael Supermarket, mahasiswi semester 1, Fakultas Ekonomi Unsrat ini merasa ada sesuatu yang dipaksa keluar dari dalam tasnya.
"HP saya sedang dicharger pakai 'power bank', jadi tarikannya terasa. Dan saya hanya melihat dia (pelaku) dan 2 temannya yang melintas di samping saya," ungkap korban.
Namun saat dikejar, pelaku berbalik dan berteriak korban menuduhnya telah mencopet. Situasi di koridor langsung ramai. Kesempatan itu digunakan pelaku melarikan diri bersama 2 temannya.
"Kata security, dia tertangkap di Jalan Boulevard saat akan menaiki angkot," tutur korban lagi.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP Johny Kolondam, membenarkan adanya penangkapan pelaku copet tersebut. "Pelakunya sedang dalam pemeriksaan. Kami juga akan mencari 2 pelaku lainnya yang melarikan diri," pungkas Kolondam. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaSepada motor yang terparkir di teras rumah itu lantas dibawanya kabur.
Baca SelengkapnyaPenyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaKeduanya mengakses data korban melalui aplikasi undangan yang dikirim melalui WA.
Baca SelengkapnyaKomplotan begal leluasa melakukan aksinya dengan menggunakan modus wanita muda sebagai umpan.
Baca SelengkapnyaSaat bertugas tersebut, Ipda Hamsir melihat sekelompok pemuda mondar-mandir di sekitar Komplek Aditarina.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaIP tetap tidak mau menyerah sehingga tim Opsnal Unit 1 melakukan tindakan tegas terukur.
Baca SelengkapnyaPelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan
Baca Selengkapnya