Olah TKP Tewasnya Kopda Muslimin, Polisi Amankan Muntahan hingga Ponsel
Merdeka.com - Kopda Muslimin yang merupakan dalang peristiwa penembakan istrinya sendiri tewas di kediaman orang tuanya daerah Kendal, Jawa Tengah. Polisi pun melakukan olah TKP dan meneliti sejumlah temuan fakta di lapangan.
"Kita dari Inafis, kemudian dari POM, kita melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban," tutur Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi kepada wartawan, Kamis (28/7).
Menurut Lutfhi, sejumlah barang bukti diamankan penyidik. Termasuk barang pribadi milik Kopda Muslimin dan muntahan yang ada di lokasi kematian.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
"Ada muntah, kemudian alat komunikasi kita amankan," jelas dia.
Dari keterangan yang diperoleh sementara, Kopda Muslimin pulang ke rumah orang tuanya pada Kamis pagi. Setelah bertemu dengan kedua orang tuanya, Kopda Muslimin kemudian masuk ke dalam kamar.
Sekitar pukul 05.30 WIB, Kopda Muslimin diduga mengalami muntah-muntah. Kopda Muslimin ditemukan meninggal sekitar pukul 07.00 WIB oleh ayahnya, Mustaqim, di dalam kamar.
Untuk penyelidikan kematian Kopda Muslimin, lanjut Luthfi, bekas muntahan diamankan petugas Inafis untuk diteliti lebih lanjut.
Kopda Muslimin diduga menjadi otak penembakan terhadap istrinya sendiri, Rina Wulandari, pada 18 Juli 2022 di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kota Semarang.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman membenarkan Kopda Muslimin yang merupakan dalang penembakan istrinya sendiri telah meninggal dunia.
"Betul (meninggal dunia)," tutur Dudung saat dikonfirmasi, Kamis (28/7).
Dudung belum merinci penyebab kematian dari Kopda Muslimin. Berdasarkan informasi, anggota TNI itu tewas menenggak racun di kediaman orang tuanya daerah Kendal.
"Akan dilaksanakan autopsi dan visum et repertum untuk mengetahui penyebab kematiannya," kata Dudung.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian memilukan ini ini sempat viral di media sosial. Salah satu akun media sosial instagram sempat mengunggah video yang menampilkan proses evakuasi korban.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaLS, istri pelaku histeris karena tak menyangka suaminya adalah pelaku pembunuhan
Baca SelengkapnyaTersangka merupakan rekan kerja korban perempuan mayat dalam koper
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaCCTV yang di lokasi kejadian turut dimankan dan kemudian dilakukan analisis oleh ahli digital forensik.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban yang sedang sarapan pagi di rumah kontrakan bersama Sumarni (34) didatangi pelaku.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, korban dengan tersangka saling mengenal.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca Selengkapnya