Operator buldoser ditemukan di hutan Kalimantan usai hilang dua hari
Merdeka.com - Torre Banjar Nahor (35), operator buldoser perusahaan tambang di Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, jelang tengah hari tadi, ditemukan selamat di hutan belantara, usai dilaporkan hilang, Minggu (11/3). Torre kini berada dalam perawatan medis.
Torre ditemukan sekira pukul 11.00 Wita, di tengah upaya pencarian tim SAR gabungan melalui jalur udara, baik dari Basarnas, Polda Kaltim dan pihak perusahaan, serta masyarakat Tabang, dengan menggunakan heli bell 505 dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
"Lokasi penemuannya tadi masih dalam areal site perusahaan," kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Octavianto, Selasa (13/3).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang bersembunyi di terowongan? Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pentolan Hamas lainnya diyakini bersembunyi di bawah tanah di dalam terowongan.
-
Siapa yang kehilangan tas peralatan? Menurut laporan The Guardian, Selasa (14/11), objek ini terjadi ketika dua astronot perempuan NASA yakni Jasmin Moghbeli dan Loral O’Hara sedang melakukan spacewalk atau berjalan di luar stasiun luar angkasa (ISS) pada 1 November lalu.
Dari lokasi penemuan di dalam hutan, Torre lantas dievakuasi melalui jalur darat, ke kantor site perusahaan, untuk menjalani pemeriksaan medis perusahaan.
"Jadi, sekitar jam 3.25 sore tadi, kami bawa dia ke Balikpapan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Siloam. Dan tiba di Balikpapan sekitar 1 jam kemudian," ujar Octavianto.
Peristiwa hilangnya Torre sendiri diketahui Minggu (11/3) lalu, saat rekannya yang mengitari area perusahaan, hanya melihat buldoser yang dikemudikan Torre. "Rekan korban ini cuma lihat buldoser di jalan tambang, dan sepatu serta helm," ungkap Octavianto.
"Korban tidak terlihat, tapi ada jejak bekas kaki diduga jejak kaki korban mengarah ke hutan. Memang, korban sempat komunikasi dengan teman-temannya. Tapi, saat teman korban mengarahkan ke tempat tertentu, malah terputus dan korban tidak bisa dihubungi lagi," jelas Octavianto.
Tim SAR gabungan sendiri, sudah berangkat menggunakan helikopter sejak Senin (12/3) kemarin. Hingga akhirnya, berhasil menemukan Torre, dalam kondisi syok, hipotermia dan luka-luka di kaki.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaInformasi diperoleh, helikopter milik PT IWIP jenis bel 429 PK – SWS membawa satu penumpang dan dua kru.
Baca SelengkapnyaTemannya melihat terakhir korban berjalan bersama sosok dikira temannya
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap operator alat berat bernama Hasidin (40), karena merambah hutan di Rokan Hilir (Rohil). Namun, pengusaha yang memerintahkannya masih bebas.
Baca SelengkapnyaHelikopter ditemukan dalam kondisi hancur. Tiga penumpang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian korban sedang memperbaiki alat berat tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca SelengkapnyaKorban diduga sopir mobil asal Jambi yang hilang beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan pencarian terhadap pelaku pemburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang melompat dari KMP Pratita ke Selat Bali, Senin (7/8) petang. Pria itu dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaJasad korban ditemukan 14 Km jauhnya dari pertama kali hanyut
Baca Selengkapnya