Kakak Beradik di Samarinda Dicabuli Ayah Kandung Sejak tahun 2012
Merdeka.com - Paijo (67), transmigran asal Lampung yang tinggal di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, meringkuk di penjara Polsek Palaran. Dia tega mencabuli dua putri kandungnya (sebelumnya ditulis Ayah Tiri), kakak beradik usia 19 dan 16 tahun, sejak 2012 lalu.
"Pelaku kita amankan atas laporan anak kandungnya sendiri, karena sudah tidak tahan dengan perbuatan bapaknya," kata Kapolsek Palaran Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo, ditemui merdeka.com di kantornya, Minggu (5/5).
"Kedua korban adalah kakak adik, anak kandungnya sendiri. Motifnya, karena nafsu yang tidak terkendali," tambah Sigit.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Kenapa istri Marshel khawatir? Dia sempat khawatir karena ini kolam yang baru. Dia takut saya akan melakukan hal-hal yanf bisa bikin saya lebih stres dan sebagainya,' Tutur sang komika.
-
Kenapa polisi mengancam keluarga buron? 'Ancaman itu sudah kami sampaikan ke keluarga agar turut membantu polisi menangkap para pelaku,' jelas Umi.
-
Kenapa istri marah kepada suaminya? 'Aku kan udah bilang sayaanngg… Tapi, kamu aja yang gak denger & gak ngerti..!'
-
Kenapa istri marah? Sebagai istri itu pasti ada rasa cemburu, ' tulis akun aishlatf
-
Siapa yang bisa ngebantu istri agar lebih aman? Menyadari dan merespons isyarat-isyarat ini dengan bijak dapat membantu membangun kembali kepercayaan dan kenyamanan, serta meningkatkan kedekatan dalam hubungan suami-istri.
Sigit mengungkapkan istri Paijo mengetahui perbuatan suaminya tersebut. Bahkan Paijo menyuruh istrinya agar dua anaknya tersebut minum pil KB agar tak hamil.
"Pelaku ini menyuruh istrinya minumkan pil KB kepada 2 putrinya, karena khawatir hamil," ungkap Sigit.
Selain diancam, sang istri juga khawatir tidak ada yang menafkahi dia dan 3 anaknya, kalau suaminya di penjara.
"Ketika dia (Paijo) ingin melakukan itu di rumahnya, dia sumpal mulut anaknya dengan kain pakaian, dan ikat kaki tangan dengan kabel setrika. Ya, korban disekap, dan pelaku melakukan itu sampai 3 kali sehari," tambah Sigit.
Tidak ada alasan kuat bagi Paijo, tega melakukan itu kepada kedua putrinya sendiri. Namun demikian, dia membantah melakukannya berulang kali. "Iya, saya melakukan itu. Entah, cuma nge-blank saja pikiran saja. Iya, saya melakukan itu waktu istri saya ke sawah," aku Paijo.
"Memang saya berikan pil KB itu. Tapi saya tidak ada mengikat anak saya pakai tali (kabel seterika). Dan itu, cuma 3 kali saja saya melakukan itu," kilah Paijo, yang kesehariannya sebagai buruh pabrik kayu itu.
Diketahui, 2 perempuan kakak beradik, melapor ke Polsek Palaran, Rabu (1/5) siang lalu, melaporkan perbuatan bapaknya. Sehari kemudian, polisi melakukan visum. Jumat (3/5) malam, Paijo ditangkap, dan dijebloskan ke penjara. Polisi mengamankan barang bukti pakaian korban, dan tali setrika yang digunakan untuk mengikat korban.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaPerkosaan terjadi sejak gadis kembar itu berusia 9 tahun. Perbuatan bejat itu sudah tak terhitung berapa kali karena hampir setiap pekan terjadi.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial W tega menganiaya anak kandungnya yang berusia 6 tahun dan merekam aksinya yang kemudian viral.
Baca SelengkapnyaJulieghtin menjelaskan kronologi berawal saat pelaku menanyakan kepada istrinya siapa laki-laki pertama yang menidurinya.
Baca SelengkapnyaPerbuatan pria berinisial AW (35) di Kecamatan Bangsal, Mojokerto, ini benar-benar melampaui batas. Dia tega memerkosa istri anak tirinya.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaPria di Jambi Tega Perkosa Tiga Anak Kandung, Korban Diancam Bunuh jika Mengadu
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaWanita itu juga menyebut suaminya kasar dan kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan pembawa musibah.
Baca Selengkapnya