Pakar Kesehatan: Pemangkasan Cuti Bersama Sangat Efektif Kurangi Kasus Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan memangkas libur akhir tahun sebanyak 3 hari. Keputusan itu dinilai sangat efektif mengurangi potensi lonjakan kasus Covid-19.
"Bagus dan efektif untuk mengurangi jumlah kasus, tidak akan setinggi yang kalau tidak dikurangi," kata Pakar kesehatan masyarakat, Prof. Hasbullah Thabrany di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (4/12).
Ia mengatakan, cuti bersama akan memberikan peluang bagi orang-orang untuk bepergian, berekreasi dan berkumpul. Oleh karena itu, cuti bersama di tengah pandemi sudah seharusnya ditiadakan karena dapat meningkatkan potensi penularan virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19, yang bisa menyebar dengan sangat cepat.
-
Mengapa liburan penting untuk kesehatan? Berlibur ternyata merupakan hal penting yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang bisa mendapat manfaat dari liburan? Liburan adalah waktu yang berharga untuk berkumpul bersama keluarga. Terlebih, saat ini diketahui semakin jarang anak yang merasa dekat dengan orangtuanya akibat kesibukan masing-masing.
-
Apa manfaat utama dari liburan? Liburan menegaskan dan membuat kamu makin yakin kalau kamu adalah orang yang bebas dan merdeka.
-
Kenapa liburan penting bagi kita? Manfaatkan liburan kamu untuk melepaskan semua beban agar pikiran dan tubuh menjadi sehat kembali.
-
Kenapa ada cuti bersama? Libur Nasional juga dapat diikuti oleh cuti bersama, yaitu hari-hari tambahan yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pekerja swasta, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja, serta mendorong pariwisata nasional.
Secara ekonomi, katanya, cuti bersama yang bisa mendorong masyarakat untuk bepergian dan berekreasi memang baik. Tetapi potensi kerumunan yang dapat ditimbulkan bisa berdampak terhadap kesehatan hingga membahayakan nyawa.
Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada semua pihak, termasuk masyarakat, untuk tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi atau golongan saja dan mengesampingkan protokol. Sebab kesehatan tidak bisa dikompromikan.
"Oleh karena itu, harus dijaga. Jangan cuma untuk kepentingan ekonomi. Kesehatan harus yang utama," kata dia.
Keputusan pemerintah untuk memangkas cuti bersama, menurutnya, sudah benar dan harus dipatuhi oleh seluruh kalangan masyarakat dengan tidak membuat peluang sekecil apapun untuk menimbulkan potensi penularan kasus COVID-19.
"Kalau kesehatan yang utama, maka jangan buat peluang dengan banyaknya libur bersama yang menimbulkan peluang kerumunan. Itu yang penting," kata Hasbullah lebih lanjut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Liburan juga memiliki potensi untuk menyegarkan kembali pikiran.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap bahwa bepergian dengan cara berikut ini bisa menjadi cara untuk mencegah penuaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca Selengkapnya