Pangkostrad sebut penusukan dua anak buahnya di Gowa kriminal murni
Merdeka.com - Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen) TNI Mulyono menegaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penusukan oleh orang yang tak dikenal (OTK) terhadap dua prajurit Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (12/7). Dua anggota Kostrad itu yaitu dari Brigif L-3/K Pratu Fatku Rahman dan anggota Yonif L 433/JS Kostrad Pratu Aspin Mallobasang
"Ini kriminal murni. Pelakunya orang yang tak dikenal. Jadi, kami sepenuhnya menyerahkan kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini untuk mencari tahu siapa dalang dibalik ini," terang Mulyono di Makostrad Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (13/7).
"Kasus yang tertutup saja bisa diungkap apalagi di tempat terbuka," imbuh dia.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Dimana penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
Diketahui, Pratu Fatku dan Pratu Aspin diserang oleh orang yang tak dikenal berjumlah 20 orang saat menyaksikan festival bedug di areal parkir lapangan Syekh Yusuf. Saat minum kopi, keduanya ditodong dengan pertanyaan apa polisi atau tentara. Keduanya menjawab tentara dan saat itu pula kelompok itu langsung menyerang keduanya. Pratu Fatku mengalami luka tusuk pada bagian punggung dan perut, sementara Pratu Aspin mengalami luka tusuk pada dada bagian kiri. Setelah melakukan penusukan, para pelaku kabur.
Dengan bantuan masyarakat, keduanya dievakuasi dan dilarikan ke RS. Sayangnya, Pratu Aspin tak tertolong.
"Menurut saksi mata, yang berada di sekitar kejadian, salah satu pelaku berambut pendek, berkopiyah hitam dan berbadan tegap dan mengendarai sepeda motor scorpio Silver dengan nopol belum diketahui," papar dia.
Lanjut Mulyono, dari penyelidikan sementara, motif penyerangan itu belum diketahui. Kata dia, polisi tengah mengadakan penyelidikan.
"Saat ini masih didalami. Polisi masih selidiki. Kalau ada perkembangan pasti polisi akan menyampaikannya," tandas dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca Selengkapnya"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.
Baca SelengkapnyaDalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaPemanggilan dan pemeriksaan dipastikan tetap menjunjung tinggi asas hukum yang berkeadilan.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca Selengkapnya