Panglima TNI kaji keterlibatan prajurit di Padepokan Dimas Kanjeng
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku masih mengkaji soal adanya anggota TNI yang bergabung dan mengamankan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Gatot belum bisa memberikan sanksi sebelum ada hasil penyelidikan terkait informasi tersebut.
"Ya kita harus melihat dulu kesalahan dia bergabung di padepokan itu apa? Kalau anggota TNI itu hanya ikut di Padepokan seperti itu kemudian ikuti di yayasan seperti itu sanksi hukumnya apa harus melihat dulu," kata Gatot di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (5/10).
Dijelaskan Gatot, dengan melakukan penyelidikan tersebut maka pihaknya tahu pelanggaran apa yang dilakukan oleh prajuritnya itu. Kemudian, Gatot dan TNI bisa menentukan pasal-pasal yang disangkakan terhadap anggotanya tersebut.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa Ganjar melibatkan mantan Panglima TNI? Selain itu, Ketua Harian Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi juga mengisi posisi sebagai wakil ketua TPN Ganjar.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana proses pemilihan Panglima TNI? 'Nama nanti akan disampaikan Ibu Ketua DPR ya. Calon tunggal sesuai amanah UU,' imbuhnya.
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
"Karena sekali lagi saya katakan ada penyelidikan dan penyidikan dulu di situ baru kita bisa mengetahui apakah ada pasal-pasal hukum yang dilanggar sama anggota saya begitu ya," pungkas Gatot.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana menyebut ada satu anggota yang menjadi pengikut Taat Pribadi. Anggota pengikut Taat Pribadi diketahui berpangkat Kolonel.
Dugaan sementara, anggota TNI itu jadi pengikut Taat Pribadi lantaran tergiur diiming-imingi uang yang bisa digandakan. Diakui Suganda informasi itu diketahuinya berdasarkan laporan dari intelijen di lapangan. Saat ini, TNI tengah melakukan pembinaan terhadap anggota yang menjadi pengikut Taat Pribadi tersebut.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaTim hukum Andika-Hendi mendapat informasi akan ada pertemuan sejumlah kepala desa di Pemalang untuk diarahkan memilih paslon tertentu di Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPolisi belum melakukan gelar perkara kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaSaat dicecar awak media, Panji Gumilang tak mengeluarkan sepatah kata pun. Dia hanya mengangkat jempolnya saja. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengabulkan penangguhan penahanan terhadap seseorang berinisial ARH.
Baca SelengkapnyaListyo memastikan, pada saatnya nanti Polri akan membuka ke publik terkait status hukum Panji Gumilang.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaPangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.
Baca SelengkapnyaSaudara dari Mayor Dedi itu diketahui merupakan tersangka dugaan kasus pemalsuan tanda tangan penjualan lahan milik PTPN.
Baca Selengkapnya