Panglima: Netralitas di tubuh TNI-Polri harga mati!
Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menggelar pertemuan dan pengarahan kepada prajurit di Gedung Serbaguna Stadion Harapan Bangsa, Kamis (19/4). Pada kesempatan itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta kepada prajurit TNI-Polri netral dalam pelaksanaan pesta demokrasi.
"Netralitas di tubuh TNI-Polri harga mati," kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam pertemuan tersebut.
Panglima TNI dan Kapolri tiba di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, sekitar pukul 12.00 Wib. Setelah makan siang, Panglima dan Kapolri melaksanakan salat zuhur bersama di masjid samping gedung serbaguna tersebut.
-
Kenapa TNI dan Polri di Jateng menjaga netralitas selama pemilu? Mereka diharapkan tidak memberikan komentar apapun terkait calon presiden yang berkompetisi pada pemilu tahun ini.
-
Kenapa TNI harus netral di Pilkada? Harga mati bahwa TNI itu netral, sehingga seluruh prajurit TNI, khususnya dari matra darat itu diminta menjaga netralitas, termasuk saat menggunakan medsos untuk lebih berhati - hati dan bijak,' tegas mantan Danrem 152 Baabullah itu.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Dimana TNI dan Polri di Jateng berikan arahan netralitas? Sebanyak 204 Babinsa Kodim 0712 diberikan arahan di Gedung Dadali, Kompleks Pemerintah Kabupaten Tegal.
-
Bagaimana Kapolri dan Panglima TNI menjamin keamanan misa agung? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Kapolri bersama Panglima TNI turut meninjau area SUGBK sekira pukul 14.40 WIB. Mereka memasuki lokasi didampingi para pejabat utama (PJU) dari masing- masing institusi. Selama proses peninjauan, terlihat keduanya mengecek segala kesiapan pada area SUGBK yang telah dilakukan sterilisasi oleh personel TNI dan Polri.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
Pada pertemuan tersebut, ada 3.000 personel TNI-Polri hadir dalam ruangan tersebut. Sebagian prajurit duduk bersila di lantai dan sebagian lagi di lantai dua mendengarkan arahan Panglima TNI dan Kepala Polri.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pelaksanaan pesta demokrasi serentak tahun 2018 dan 2019 nanti di era digital saat ini tidak tertutup kemungkinan ada terjadi konflik.
Dia memberi contoh saat terjadi pengerahan massa tidak tertutup kemungkinan disusupi dan berpotensi terjadinya tindakan ekstrem dan perbuatan anarkis.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto lalu menyampaikan, apa tugas TNI-Polri pada pesta demokrasi nanti. Tentunya semua personel TNI-Polri ditugaskan untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya, menjamin stabilitas situasi keamanan dan kesuksesan pesta demokrasi.
"Itulah tugas TNI-Polri harus bisa memastikan, terutama menjamin situasi keamanan," jelasnya.
Panglima mengatakan, TNI dan Polri sudah menjalin kesepakatan bersama akan melakukan pengamanan distribusi logistik pemilu dan pengamanan pada masa kampanye.
"Maka diperlukan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait. TNI Polri harus pegang teguh netralitas, politik TNI polri politik negara," tegasnya.
Panglima TNI juga meminta kepada seluruh jajaran TNI, selain netralitas TNI-Polri hanya ada satu perintah. Prajurit TNI perintah dari Panglima dan Polri dari Kepala Polri.
"Tidak ada perintah dari yang lain, hanya satu perintah garis komando," tegasnya.
Hadi juga menegaskan tidak ada sedikitpun toleransi terhadap prajurit yang tidak netral dalam perhelatan pesta demokrasi. Semua prajurit TNI-Polri harus netral dan tidak boleh ada keberpihakan kepada siapapun.
"Tidak ada toleransi bagi prajurit soal netralitas," tegasnya.
Hadi menegaskan meskipun ada senior dari mantan anggota TNI mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah atau lainnya, bila ada yang meminta bantu maka sebagai prajurit TNI-Polri harus menolak.
"Inilah sikap netralitas yang saya maksud juga," ungkapnya.
Sementara itu Jenderal Tito Karnavian dalam pengarahan mengatakan yang terpenting adalah soliditas dan solidaritas dalam tubuh TNI-Polri. Oleh karena itu, bagi prajurit TNI-Polri harus dinamis dalam menyikapi tantangan yang dihadapi, bila ingin bertahan, maka harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi saat ini.
"Dalam konteks Pilkada yaitu netralitas. Hidup ini dinamis, enggak statis. Setiap ada pergantian, pasti ada perubahan, maka sebagai prajurit TNI-Polri harus mampu beradaptasi," tegasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi I Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin mewanti-wanti Panglima agar prajurit TNI agar netral saat Pilkada
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya, kembali menyentil TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima Yudo, kuncinya TNI harus kuat dan tak mudah terpecah-pecah.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Brigjen TNI FX. Giyono saat pembekalan kepada prajurit TNI di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Panglima Yudo juga mengingatkan pihak lain jangan meremehkan TNI.
Baca SelengkapnyaMuncul Spanduk Dandim Sukoharjo Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Pangdam Diponegoro
Baca Selengkapnya"Kita tetap loyal dan kompak, loyal kepada atasan dan bawahan terutama rekan seperjuangan dan juga terutama komandanmu," kata Panglima TNI
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Maruli Simanjuntak menyatakan komitmennya untuk menjaga netralitas prajurit.
Baca SelengkapnyaAndika mengatakan semua institusi aparat negara, baik itu TNI, Polri maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersikap netral dalam pelaksanaan pemilu
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca Selengkapnya