Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panitia pengadaan proyek e-KTP akui terima USD 40.000 dari Sugiharto

Panitia pengadaan proyek e-KTP akui terima USD 40.000 dari Sugiharto Anas dan Setnov di Sidang e-KTP. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua pengadaan barang/jasa Drajat Wisnu Setyawan mengakui pernah mendapat uang sejumlah USD 40.000 dari Sugiharto terdakwa dugaan korupsi e-KTP. Uang itu diakuinya telah dikembalikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Uang tersebut, ucap Drajat, diterimanya saat proses lelang sudah selesai.

"Selama proyek e-KTP, anda jadi ketua panitia pernah dapat uang?" Tanya jaksa penunutut umum KPK Abdul Basir, Kamis (20/4).

"Saya dapat uang dari pak Giarto USD 40.000," jawab Drajat.

Sebelumnya, dia mengaku pernah diminta Irman mengantar titipan yang diduga berupa uang ke sebuah rumah di komplek parlemen DPR. Uang tersebut diduga akan diberikan kepada Ade Komarudin manta sekretaris jenderal Golkar.

Namun Drajat sempat berkelit dan mengaku tidak tahu siapa pemilik rumah yang nantinya akan diberikan titipan tersebut. Sampai akhirnya jaksa meminta penegasan Ade Komarudin lah yang akan mendapat titipan uang itu.

"Saya hanya mengingatkan saudara. Anda kan bukan pesakitan, anda disini hanya sebagai saksi, jawab yang lempeng aja," ujar jaksa.

Meski begitu, Drajat kembali mengaku tidak tahu siapa pemilik rumah tersebut. Dia mengatakan setibanya di rumah tersebut hanya disambut seorang wanita yang dianggap Drajat merupakan istri si pemilik rumah yang diduga Ade Komarudin.

Berulang kali menjawab hal serupa, jaksa pun akhirnya menyebut nama Ade Komaruddin yang saat itu juga menjabat sebagai sekretaris Golkar.

"Istrinya siapa? Masa bapak tahu tahu sampai rumah itu, enggak tahu siapa yang mau bapak temui?" Tanya jaksa heran.

"Saya juga tidak tahu itu rumah siapa yang jelas saya itu saya ditugaskan," ujarnya.

"Baik kalau begitu apa itu rumah Ade Komaruddin?" Ujar jaksa.

"Tidak tahu saat itu rumah Pak Ade Komaruddin," jawab Drajat.

Sebelumnya, Ade menepis tudingan Irman yang menyebut bila dirinya menerima aliran uang haram dari proyek e-KTP tersebut. Bahkan, dia membantah terlibat dalam perencanaan ataupun pelaksanaan proyek tersebut.

"Pertama saya tidak pernah meminta apa pun dari Pak Irman. Kedua bahwa saya sama sekali tidak ada kaitan dengan masalah e-KTP ini terutama dari mulai perencanaan apalagi pelaksanaan," ujar Ade di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/4).

Tak sampai di situ, mantan Ketua DPR ini pun membantah meminta sebuah rumah di Komplek DPR RI. Diklaim dia, sejak tahun 1997 sampai 2005 dirinya sudah tinggal di komplek tersebut.

Tahun 2009 saya semenjak 1997 sampai 2005 benar saya tinggal di Komplek DPR, semenjak 2005 alhamdulillah saya sudah punya rumah sendiri setelah 2005 itu jadi saya tidak lagi," ujarnya.

"Saya sebagai ketua fraksi tidak tahu menahu, kedua saya komisi XI urusan keuangan dan perbankan," ucap dia.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dihuni Jaksa hingga Polisi, Berapa Harga Kos Milik Rafael Alun Trisambodo?
Dihuni Jaksa hingga Polisi, Berapa Harga Kos Milik Rafael Alun Trisambodo?

Ketut merinci awal tinggal di kamar indekos itu tarifnya sekira Rp2,5 juta. Namun, seiring waktu harga kos terus mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya
Deretan Harta Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Dianggap Hasil Pencucian Uang, dari Mobil hingga Tas Mewah
Deretan Harta Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Dianggap Hasil Pencucian Uang, dari Mobil hingga Tas Mewah

Pengacara Eko Darmanto, Gunadi Wibakso menyatakan, bahwa sebagian besar harta yang disebut itu mayoritas adalah barang dagangan.

Baca Selengkapnya
JK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004
JK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004

Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Curhat Penuh Semangat Pria 80 Tahun Depan Mahfud, Sejak Belum Sunat Sudah Gabung PDI
Curhat Penuh Semangat Pria 80 Tahun Depan Mahfud, Sejak Belum Sunat Sudah Gabung PDI

Pengakuan pria usia kepala 8 yang sudah bergabung bersama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sejak belum sunat di depan Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Terima Suap Proyek BTS Kominfo Rp40 Miliar, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Divonis 2,5 Tahun Bui
Terima Suap Proyek BTS Kominfo Rp40 Miliar, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Divonis 2,5 Tahun Bui

Achsanul Qosasi dinyatakan terbukti bersalah menerima uang USD 2,64 juta atau senilai Rp 40 miliar terkait kasus korupsi proyek BTS 4G BAKTI Kominfo.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Ini Saat Geledah Rumah Politikus PKB Reyna Usman Terkait Korupsi di Kemnaker
KPK Sita Ini Saat Geledah Rumah Politikus PKB Reyna Usman Terkait Korupsi di Kemnaker

Penggeledahan rumah Reyna Usman terkait kasus korupsi di Kemnaker.

Baca Selengkapnya
Alasan Firli Sewa Rumah di Kertanegara: Aktivitas dan Kuliah Anak di Jakarta, Kembali ke Bekasi Terlalu Jauh
Alasan Firli Sewa Rumah di Kertanegara: Aktivitas dan Kuliah Anak di Jakarta, Kembali ke Bekasi Terlalu Jauh

Alasan itu terungkap dalam sidang etik dugaan pelanggaran Firli Bahuri digelar Dewas KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: JK Beberkan Fakta Lahan Disinggung Anies: Prabowo Beli Cash USD 150 Juta
VIDEO: JK Beberkan Fakta Lahan Disinggung Anies: Prabowo Beli Cash USD 150 Juta

JK mengungkapkan, lahan itu dikuasai Prabowo sejak 2004 saat JK baru menjabat Wakil Presiden.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Harta Kekayaan AHY Disorot, Langsung Melesat Tembus Rp 116 M Saat Jabat Menteri ATR
VIDEO: Harta Kekayaan AHY Disorot, Langsung Melesat Tembus Rp 116 M Saat Jabat Menteri ATR

Menteri ATR/BPN itu melaporkan harta kekayaannya ke LHKPN KPK pada 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya