Para komandan TNI ini perintahkan anak buah tembak geng motor
Merdeka.com - Seorang anggota TNI AD, Pratu Galang telah tewas diduga ditusuk geng motor di Jalan Rajawali, Kota Bandung, dua pekan lalu. Hal itu membuat Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Hadi Prasojo, gusar. Apalagi hingga kini pelakunya belum juga tertangkap.
Mayjen TNI Hadi Prasojo sampai mendeklarasikan 'perang' terhadap pelaku penusukkan diduga geng motor. Dia meminta anak buahnya terus memburu para pelaku.
"Terutama pada begal-begal. Kalau malam begal-begal ini melawan akan kita sikat. Dalam artian kita tembak atau lumpuhkan. Tapi bukan kepala, melainkan kaki atau badan ya," kata Hadi di Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin.
-
Bagaimana para begal itu mencoba untuk menghentikan mobil wanita tersebut? Begal tersebut meminta pemobil keluar dan turun dengan dalih bahwa ada masalah pada ban mobil yang dikendarainya.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
Hadi enggan anak buahnya kembali menjadi korban kejahatan jalanan. Hadi menyatakan, akan terus memburu pihak bertanggung jawab.
"Tetap akan saya kejar! Saya enggak mau kecolongan yang kedua. Karena sudah banyak anggota saya ini dibegal. Tapi kita tetap kerja sama dengan kepolisian. Patroli-patroli selama ini sama polisi. Karena di depan tetap polisi," ucap Hadi.
Sementara itu, Dandim 0607 Sukabumi Letkol (Arm) Syaifu menginstruksikan kepada anggotanya untuk melakukan tembak di tempat kepada anggota geng motor.
"Tembak di tempat ini bukan untuk mematikan tetapi melumpuhkan, sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku," katanya kepada Antara di Sukabumi, Rabu kemarin.
Dia berharap tindakan tegas itu memberikan rasa aman kepada masyarakat. Selain itu, untuk membantu pihak kepolisian dan pemerintah dalam memberantas aksi berandalan bermotor yang sudah meresahkan warga.
Sikap tegas yang dilakukan TNI ini, kata dia bukan untuk menakut-nakuti. Tetapi lebih kepada pembinaan kepada para warga khususnya kelompok bermotor agar tidak melakukan aksi kriminalitas.
"Kami turut bertanggung jawab atas keamanan dan ketentraman wilayah hukum Kodim 0607 Sukabumi," tambahnya.
Dia menambahkan, pihaknya bukan merupakan aksi balas dendam, terkait tewasnya prajurit TNI akibat dianiaya anggota geng motor di Bandung beberapa waktu lalu.
"Saya kembali ingatkan kepada siapa pun anggota geng motor maupun oknum warga yang melakukan tindakan anarkis, bahkan mengancam keselamatan orang lain maka kami tidak segan menindak tegas dengan cara tembak di tempat dengan cara dilumpuhkan," katanya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaSaat diamankan anggota TNI itu ditemukan mereka membawa senjata tajam, minuman alkohol, dan atribut geng motor.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca Selengkapnya