Parah, bukan cuma kematian, mau berobat di Jakarta juga dicaloin
Merdeka.com - Praktik calo di Jakarta menyasar semua lini. Bukan cuma urusan administrasi, yang menyangkut hajat hidup seseorang juga diakali sejumlah pihak tak bertanggung jawab demi mendapatkan pundi-pundi uang.
Setelah sebulan lalu heboh dengan makam fiktif. Makam yang seolah ada jasad di dalamnya ternyata tak 'berpenghuni'. Namun untuk mengelabui dibuat juga nisan dan undakan, persis makam pada umumnya.
Keluarga yang berduka bisa saja mendapatkan makam, asalkan mau membayar lebih.
-
Kenapa akses layanan kesehatan bagi peserta JKN di Maluku perlu ditingkatkan? Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh menyoroti peningkatan akses layanan bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi peserta JKN di Provinsi Maluku. Dirinya mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Maluku untuk berinvestasi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kesehatan untuk wilayah kepulauan yang membutuhkan penanganan khusus.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kenapa pintu RSUD dipalang? Pihak RSUD menjelaskan, pihaknya menutup pintu dengan memalang karena kunci pintu rusak, takut obat-obatan dan alat medis hilang.
-
Mengapa pasien di Polewali Mandar harus ditandu? Sebab di sana tidak ada akses jalan yang layak, setelah bertahun-tahun tak diperbaiki.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Bagaimana oknum meminta uang dari dokter Aulia? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
Belum lagi ditemukan otak calo makam, praktik serupa juga ditemukan di sejumlah RS Umum Daerah Jakarta. Modusnya, kamar rawat inap disebut penuh namun bisa diusahakan bila membayar lebih pada seorang calo.
Kecurangan ini pertama kali diungkap Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi setelah mendapat laporan dari warga. Praktik percaloan itu, kata dia, dilakukan oleh petugas rumah sakit.
"Ini mainan (orang) bawah, feeling saya dia (calo) main bawah, ada orangnya ke dalam situ peganglah, sama juga (dengan kasus) pasien masuk kamar," kata Prasetio.
Prasetio juga menemukan calo kamar rawat inap yang bisa menyediakan kamar seharga BPJS kepada non-pemegang BPJS. Calo tersebut biasanya memasang tarif Rp 200-300 ribu per satu kamar.
"Ini namanya mempersulit orang yang sedang kena bencana. Seharusnya dalam situasi darurat diobati dulu baru mengurus administrasi karena nyawa seseorang dalam pertaruhan," katanya.
Biasanya praktik calo ini menyasar pasien pemegang BPJS yang mendapat fasilitas kelas 3. Jika mereka mau membayar pribadi, akan langsung diuruskan kamar.
"Ya saya ke atas lah (lantai 2) tempat kamar kosong pas saya liat kok dapat kejutan dan ternyata masih banyak yang kosong," ucapnya kesal.
Tak cuma urusan kamar rawat inap, untuk mendapatkan nomor antrean juga tersedia jasa calo. Pengakuan seorang pasien, si calo akan membantu mendapatkan nomor cepat asal diberi uang Rp 50 ribu - Rp 100 ribu.
"Katanya sih tarifnya Rp 50 ribu - Rp 100 ribu ya pokoknya antrean itu 1-20 sudah tidak ada," kata Ety, pasien di RSUD Tarakan.
Menurutnya, jasa calo terpaksa dipakai karena datang sejak subuh pun tak mendapatkam antrean cepat.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, seolah tak ingin menanggapi lebih jauh persoalan itu. Dia hanya menjelaskan, persoalan ketidaktersediaan kamar di RSUD harusnya bisa disiasati.
Misalnya dengan menaikkan kamar rawat inap si pasien. Semisal pasien berhak atas kamar kelas 3, namun karena keterbatasan boleh dimasukkan ke kelas 1 atau 2 termasuk VIP.
"Kalau VIP, kelas 1 dan 2 itu kosong, itu bisa dinaikin. Boleh memang," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/8).
Ahok memastikan, mengupgrade kelas kamar rawat inap tak membuat si pasien menambah beban biaya.
"Itu enggak nambah beban biaya. Sebetulnya makanya dulu kan enggak kepikir bikin kelas 1, kelas 2 supaya semua sama. Ngapain kamarnya sama kamu ganti 2 ranjang kamarnya 8. Cuma kalau kayak gitu banyak orang kelas menengah enggak mau, kan BPJS ada yang kelas 1, kelas 2 juga," tambahnya.
Meski demikian, dia berjanji akan membereskan persoalan ini. Dia mencurigai calo adalah satpam rumah sakit.
"Ya makanya saya bilang siapa namanya? Pecat! Sekarang saya tanya narkoba, hukum mati, masih ada enggak yang pakai narkoba? Banyak. Bukan berarti hukuman matinya yang salah loh. Orang bawahnya yang nekat, ya sikat," tegas Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan tarif layanan medis ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca Selengkapnya"Betapa banyaknya rakyat kita ketika mengalami sakit datang ke rumah sakit bukan jadi sembuh, bukan jadi sembuh jadi miskin"
Baca SelengkapnyaDesa miskin dengan potensi besar. Untuk menuju ke RS, butuh 4 jam perjalanan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaFasilitas pelayanan kesehatan, tenaga medis dan kesehatan diwajibkan memberi pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan gawat darurat atau bencana.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut keterangan keluarga jenazah, pihaknya sudah membayar uang untuk biaya ambulans tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaKisah beberapa WNI yang memutuskan lebih memilih berobat di rumah sakit luar negeri.
Baca Selengkapnya