Pasangan remaja ini ngaku sudah dua kali mesum di mal Surabaya
Merdeka.com - Penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur memeriksa dua pelaku aksi mesum di kamar ganti atau fitting room, Lotte Mart lantai B1 Pakuwon Mall Surabaya, Selasa (7/3). Kedua remaja belasan tahun berinisial WT (16) dan YW (15) itu, diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga mengatakan kedua remaja yang kepergok mesum di kamar ganti itu, merupakan pelajar SMA kelas X di salah satu sekolah di Surabaya. "Si cewek berinisial WT dan yang cowok berinisial YW. Keduanya masih pelajar SMA kelas X," kata Shinto.
Dalam pemeriksaan itu, keduanya didampingi orangtuanya masing-masing. "Hari ini mereka kita periksa dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam aksi perbuatan mesum di kamar ganti yang sempat viral di medsos. Dalam pemeriksaan ini, orangtua keduanya belum bersikap, karena hanya membantu anaknya untuk memberi keterangan. Kondisi kedua anak ini masih shock," lanjutnya.
-
Siapa otak pemerkosaan siswi SMP? D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
Dalam pemeriksaan itu, polisi menggunakan laporan model A, yaitu laporan dari hasil penyelidikan polisi, dengan merujuk pada Undang Undang (UU) RI Nomor 35/2014 atas perubahan UU Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak. "Dalam pemeriksaan itu, keduan remaja ini mengaku sudah dua kali melakukan aksi mesum di tempat yang sama. Yang pertama dilakukan pada pertengahan Februari kemarin, dan yang kedua saat tertangkap basah oleh petugas mal," ungkap Shinto.
Modusnya, keduanya pura-pura mengambil (membeli) baju, lalu dicobanya di kamar ganti. "Sebenarnya, pada aksi pertama di bulan Febuari, yang cewek sudah tidak nyaman, karena merasa ada yang ngawasi. Sementara si cowok, karena merasa pada aksi pertama berhasil, mencobanya lagi di tempat yang sama," ungkap dia.
Aksi mesum ini, sebenarnya lanjutan dari aksi-aksi sebelumnya. "Hanya saja dilakukan di tempat berbeda. Dari pengakuannya, mereka sudah berkali-kali melakukannya di sekitar (luar) sekolah mereka," sambung perwira dua melati di pundak ini.
Sementara terkait penyelidikan video yang tersebar luas di media sosial hingga viral, Shinto mengatakan masih mendalaminya. "Kita juga menggunakan laporan model A, tentang Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta pornografi. Ini berbeda, meski tetap dalam satu rangkaian," tutur Shinto.
Shinto juga menegaskan, kasus ITE dan penyebaran pornografi ini masih sebatas laporan saja. Pihaknya akan melakukan olah TKP, mulai dengan mengambil dari kondisi pertama merekam, hingga menyebarkannya ke media sosial.
"Nantinya, dia (pelaku) akan kita panggil sebagai saksi untuk kasus mesumnya. Pun sebaliknya, dua remaja ini juga kita panggil sebagai saksi untuk kasus ITE dan pornografinya. Demikian juga untuk pihak manajemen malnya, mereka akan kita panggil untuk menjadi saksi di kasus mesumnya, juga kasus ITE dan pornografinya," tandasnya.
Sebelumnya, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendalami peredaran video mesum di kamar ganti, Lotte Mart lantai B1 Pakuwon Mall Surabaya. "Sekarang videonya sudah dicabut. Kalau kita mencarinya tidak akan ketemu. Kalau di youtube masih bisa kita temukan," kata Ruth Yeni.
Untuk saat ini, lanjut dia, pihaknya masih fokus pada siapa yang mengunggah video tersebut hingga viral di media sosial. "Karena ini masih tergolong anak-anak, usianya masih 15 tahun. Jadi saat ini kami lebih (menyelidiki) ke siapa pengunggah video ini di medsos. Kemungkinan kami akan menjeratnya dengan Undang-Undang ITE dalam kasus ini," terangnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa teman mereka juga sempat menyaksikan adegan panas antara kedua pelajar tersebut.
Baca SelengkapnyaBikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaDua pasang remaja kalang kabut begitu dicegat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Anwar Rekswidjojo
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaKeduanya diamankan polisi saat berada di sebuah kamar hotel di Baturaja, Ogan Komering Ulu.
Baca SelengkapnyaKomisi Etik Unand melakukan pemeriksaan untuk dapat mengungkapkan masalah tersebut secara objektif.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mendatangi cafe di Kawasan Dau, Kabupaten Malang, diduga sebagai lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca SelengkapnyaSelain mengalami tindak pelecehan seksual, korban juga mendapatkan kata-kata kasar dan merendahkan.
Baca Selengkapnya