Pasien Covid-19 Isolasi di RSDC Pasar Rumput Bertambah 312 Orang
Merdeka.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Rusun Pasar Rumput mencatat kenaikan pasien isolasi sebanyak 312 orang. Total kumulatif pasien isolasi menjadi 1.012 orang.
Kepala Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, kenaikan ini terjadi dalam 24 jam terakhir hingga hari ini pukul 08.00 WIB.
"Jumlah pasien rawat inap 1.012 orang (549 pria, 463 wanita)," jelasnya melalui keterangan tertulis, Minggu (28/11).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
RSDC Rusun Pasar Rumput merawat 20.258 pasien sejak 21 September hingga 28 November 2021. Dari jumlah tersebut, 19.246 orang di antaranya sudah keluar dengan rincian rujuk ke rumah sakit lain 270 orang, pulang atas permintaan sendiri 2 orang, dan selesai isolasi 18.974 orang.
Sementara pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran berkurang 23 orang. Sisa pasien rawat inap menjadi 176 orang.
Aris menyebut, RSDC Wisma Atlet Kemayoran merawat 129.241 pasien Covid-19 sejak 23 Maret 2020 hingga 28 November 2021. Namun, 129.065 orang di antaranya sudah keluar.
Rincian pasien keluar yakni rujuk ke rumah sakit lain 1.044 orang, pasien telah sembuh 127.425 orang dan meninggal dunia 596 orang.
Aris juga melaporkan data pasien yang menjalani karantina di tower 8, 9, dan 10 RSDC Wisma Atlet Pademangan. Pasien karantina di RSDC ini merupakan WNI repatriasi atau pekerja migran Indonesia dari luar negeri.
"Jumlah pasien rawat inap di RSDC Wisma Atlet Pademangan 3.522 orang (1.837 pria, 1.685 wanita)," ujarnya.
Aris mencatat, terjadi penurunan 189 pasien karantina di RSDC Wisma Atlet Pademangan. Sisa pasien karantina hanya 3.522, data kemarin mencapai 3.711 orang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca Selengkapnya