Pasien Covid-19 Tersisa 9 Orang, RSHS Waspadai Gelombang Ketiga dan Varian Virus Baru
Merdeka.com - Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung tersisa 9 orang. Meski demikian, semua pihak diimbau untuk tetap waspada dengan potensi lonjakan kasus gelombang ketiga pada akhir tahun ini.
Penurunan pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSHS terjadi sejak Agustus lalu. Dari total 130 unit tempat tidur yang disediakan, saat ini hanya tersisa 9 orang yang dirawat. Tingkat keterisiannya berada di angka 0,07 persen. Selain itu, ada dua orang yang menjalani observasi di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan status suspect terpapar Covid-19.
"(Tren kasus Covid-19) Agustus ini tren menurun," ujar Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSHS Bandung dr Yana Akhmad melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa (26/10).
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
Penurunan yang terjadi sangat signifikan jika dibandingkan dengan periode Juni dan Juli yang tingkat keterisian penggunaan tempat tidur pasien Covid-19 mencapai 40.5 persen dari total 928 tempat tidur yang disediakan hasil penambahan.
Menyikapi penurunan kasus Covid-19 yang terjadi, pihak rumah sakit tetap menyiagakan sarana dan pendukung fasilitas. Sebabnya, mereka mewaspadai potensi penyebaran Covid-19 gelombang ketiga pada akhir tahun ini.
"Kami sudah punya pengalaman di lonjakan kemarin. Artikany, sudah siap ruang tidur dan tenaga kesehatan siap pakai begitupun fasilitas tersedia termasuk obat dan oksigen," terang dia.
"Lonjakan (kasus Covid-19) Desember itu bisa saja terjadi, karena memang biasanya kalau protokol kesehatan akhir tahun ada kerumunan, pengalaman akhir tahun sebelumnya pun demikian," ia melanjutkan.
Di sisi lain, ia meminta semua pihak mewaspadai varian baru yang sudah ditemukan di beberapa negara lain. Masyarakat saat ini harus terus dibangun kesadaran pentingnya vaksinasi.
"Harus dicermati kemungkinan adanya mutasi (virus Covid-19) varian baru, tentu kalau kita terus mencermati kasus yang di luar negeri, kasusnya cukup tinggi, harus diantisipasi," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca Selengkapnya