Pecah Ban, Pesawat SAS Tergelincir di Bandara Bilorai Sugapa Papua
Merdeka.com - Pesawat Spirit Avia Sentosa (SAS) dengan nomor PK-FSW yang terbang dari Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, tergelincir saat landing di Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Senin (28/02) sekitar pukul 08.37 WIT. Penyebabnya, pesawat mengalami pecah ban.
Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan mengatakan, pesawat yang dipiloti Capten Alion Belau dan FO Irela Yudiasto itu, memuat enam orang penumpang yakni Fonataba, Damianus, Muskana, Jhon Pigau, Harusu dan Darkon.
"Pesawat tersebut juga memuat sembako dan bahan bangunan," kata Sandi.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
-
Dimana pesawat mendarat darurat? Untungnya, berkat kerja sama tim yang solid dan kepemimpinan yang tenang dari awak pesawat, mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Southampton, Inggris.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Sandi menjelaskan kronologi tergelincirnya pesawat. Bermula pada pukul 08.37 WIT, pesawat tersebut landing dari arah runway 09 Bandara Bilorai. Kemudian di jarak sekitar 50 meter dari titik landing awal di landasan, pesawat mengalami pecah ban bagian depan, sehingga tergelincir keluar arah kanan landasan.
"Tidak ada kerugian korban jiwa atau luka-luka. Hanya saja kerugian materil yaitu pesawat mengalami kerusakan bagian mesin baling baling, ban depan patah dan bagasi depan," beber Sandi.
Saat ini Pesawat SAS PK-FSW masih berada di sebelah kanan landasan Bandara Bilorai.
"Untuk aktifitas penerbangan di Bandara Bilorai masih tetap berjalan dan dilakukan pengamanan dari Apkam," ucap Sandi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaDeputi Area Manager Trigana Irwan Rochendi mengatakan pesawat memuat 42 penumpang dengan 6 kru pesawat. Salah satu penumpang istri Pj Gubernur Papua.
Baca SelengkapnyaWarga dan petugas yang berjaga langsung melakukan evakuasi saat kecelakaan pesawat.
Baca SelengkapnyaPesawat membawa 5 penumpang yakni Pendeta Saul Bagau, Melek Bagau, Debora Bagau, James Bagau dan seorang anak kecil.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca SelengkapnyaSebuah pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaPesawat SAM Air sebelumnya berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju ke Bandara Panua Pohuwato.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaEmpat penumpang dan satu pilot dievakuasi ke Rumah Sakit Bali Jimbaran, Badung.
Baca Selengkapnya