Pelaku Mutilasi di Semarang Open BO Pakai Duit Korban
Merdeka.com - Pelaku mutilasi mayat dicor semen di Tembalang, Semarang, Muhammad Husein juga mencuri uang Rp7 juta saat korban dalam keadaan sekarat. Uang itu diambil untuk makan nasi di angkringan dan cari wanita.
"Uangnya saya ambil untuk senang-senang. Dan saya pakai untuk sewa wanita open BO seharga Rp 300 ribu," kata Muhammad Husein dalam gelar perkara di Polrestabes Semarang, Rabu (10/5).
Saat ditanya apakah menyesali perbuatannya, secara tegas pelaku mengatakan, tidak menyesal sama sekali.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang diklaim pelaku dalam video viralnya? Pelaku hanya mengaku-aku kerabat Mayjen TNI Rifky Nawawi,' kata dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
"Saya tidak menyesal dan puas," ungkapnya.
Sebelumnya, Husein bekerja ikut korban sejak awal puasa. Selama bekerja ikut korban, pelaku merasa mendapat perlakuan kasar lantaran sering dipukuli dan dimaki-maki.
"Jadi kalau ada kesalahan kecil pasti main tangan. Misalnya ada pesanan galon, selesai kirim marah-marah. Harusnya dikirim 15 galon, tapi dia bilangnya 13," ujarnya.
Dari situlah ada timbul rasa sakit hati untuk membalasnya dengan merencanakan memutilasi korban karena ada dendam pribadi kepada korban. Pada kamis (4/5) pukul 20.30 WIB pelaku masuk depot melihat korban sedang tertidur, saat itulah pelaku menusuk pipi dan kepala korban memakai sebuah linggis.
"Saya tusuk pakai linggis pipi kiri dan kening korban. Saat saya pukul korban masih hidup," jelasnya.
Tak cuma sekali menusuk pipi korban, Husen juga mengakui dua kali menusuk memakai linggis. Bahkan dirinya juga sempat nongkrong di angkringan tak jauh dari depot korban untuk istirahat setelah menusuk korban.
"Setelah dua kali tusukan, saya tinggal keluar dulu ke angkringan. Saya minum. Terus jam 4 pagi saya masuk (rumah) lagi, saya mulai eksekusi lagi," tuturnya.
Aksi keji berlanjut dengan memotong kepala korban. Husen mengatakan bagian leher korban di potong menggunakan pisau dapur. Selain itu, mutilasi dilanjutkan dengan memotong kedua tangan korban.
"Habis dipotong tangan sebelah kanan. Terus kanan sebelah kiri, terus saya masukin ke dalam karung putih. Terus mayatnya saya seret ke samping. Tanpa lengan dan kepala. Saya kubur di ruang samping. Karena jarang yang akses. Lokasinya sempit," jelasnya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengungkap bahwa motif tersangka membunuh korban Irwan Hutagalung (63), yang merupakan majikan di tempatnya bekerja tersebut karena sakit hati atas perlakuan korban.
“Jadi tersangka merasa sakit hati sehingga timbul rasa dendam dan ingin menghabisi nyawa korban. Tersangka merencanakan aksi itu sejak Senin (1/5),” kata Irwan Anwar.
Tersangka kemudian melarikan diri ke Banjarnegara sebelum akhirnya ditangkap petugas saat bersembunyi di rumah temannya.
“Atas perbuatannya, tersangka disangkakan pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berhasil ditangkap pada Jumat (25/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca SelengkapnyaLokasi reka ulang adegan dilakukan di dua lokasi terpisah. Yakni di hotel dan di bandara.
Baca Selengkapnya