Pelaku pelajari pembuatan pembersih muka palsu dari internet
Merdeka.com - Pelaku pembuatan pembersih muka palsu. FL (28), diketahui mempelajari cara pembuatannya melalui tayangan video di internet. Hasil belajar secara otodidak itu langsung diaplikasikannya hingga meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
"Dia (pelaku) belajarnya otodidak. Mungkin belajar dari youtube," ujar Kanit V Indag Polda Metro Jaya Kompol Bintoro, di Polda Metro Jaya, Jumat (5/8).
Pria pengangguran yang merupakan lulusan SMA terinspirasi melihat banyaknya kosmetik murah yang beredar di pasaran. Setelah belajar, dia mencoba mencampur adukkan bahan-bahan dari bahan cream dan juga pewarna makanan.
-
Produk kosmetik apa yang mengandung bahan terlarang? Sebanyak 285 produk (6 persen dari total produk yang diteliti) mengandung bahan terlarang, termasuk masker rambut, kondisioner, lip liner, dan eyeliner.
-
Bagaimana pelaku menutupi kejahatannya? Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan, Senin (26/2), menyebut kebakaran dikondisikan oleh pelaku DZ untuk menutupi kejahatannya. Pelaku diduga sakit hati karena orang tua korban menagih utang kepadanya.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
"Pelaku membuat kosmetik terinspirasi aksinya lantaran melihat banyaknya kosmetik murah yang dijual di Pasar Asemka, Jakarta Barat. Selain itu, botol-botol kosmetik bekas juga dijual bebas di Pasar Asemka," ujarnya.
Menurut Bintoro, para konsumen yang memakai produk pelaku akan mengalami efek pada kulit. Selain pembersih muka palsu, dia juga membuat kosmetik yang juga abal-abal.
"Dapat menyebabkan gatal-gatal dan panas. Bahkan paling parah dapat menyebabkan kanker kulit," pungkasnya.
Sebelumnya, Subdit Indag Unit V Ditreskrimus Polda Metro Jaya meringkus pelaku berinisial FL (28) karena kedapatan memalsukan kosmetik terkenal HN. Pria tersebut dicomot di Jalan Raya Villa Mutiara Pluit, Kelurahan Periuk, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang, Kamis (28/7).
Usai menangkap pelaku, polisi menuju rumahnya yang dijadikan 'home industri', di Perumahan Villa Tomang Baru Blok G1 No 12, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang.
Kanit V Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kompol Bintoro mengatakan, pelaku memproduksi dan mengedarkan sabun cair pembersih muka dan sabun pembersih badan tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Jadi tersangka ini mendapatkan bahan-bahannya tersebut dari Pasar Asemka, Jakarta Barat," ujarnya di Polda Metro Jaya, Jumat (5/8).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka belajar cara pembuatan narkoba sintetis secara otodidak dari artikel-artikel di internet
Baca SelengkapnyaRuko yang dipakai oleh pelaku sebelumnya merupakan sebuah kantor pengacara namun sudah tidak bertempat lagi.
Baca SelengkapnyaMulanya pihak produsen mengajukan izin usaha kosmetik untuk menjual barang dagangannya.
Baca SelengkapnyaKorban yang dipakai identitasnya mencapai 196 orang dan uang yang dihasilkan Rp 800 juta.
Baca SelengkapnyaKasus sindikat tembakau sintetis yang diungkap oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menguak fakta baru.
Baca SelengkapnyaMeracik perawatan kulit sendiri tengah menjadi tren di kalangan remaja.
Baca SelengkapnyaKorban berjumlah 6 orang, pelaku dapat cuan Rp18,5 juta
Baca SelengkapnyaDengan kratifitas dan ketelitiannya, Kocom mampu membuat patung prostetik yang mirip dengan wajah atau potongan tubuh manusia asli.
Baca SelengkapnyaDua Pelaku Pemalsuan Dokumen di Jaksel Ditangkap, Sudah Layani 500 Pesanan dengan Omzet Fantastis
Baca SelengkapnyaMomen pemulung diajak jadi model brand lokal ini viral, banjir pujian warganet.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca SelengkapnyaSeorang kreator TikTok menjadi viral setelah berhasil meniru riasan wajah Syifa Hadju dengan hasil yang disebut-sebut mirip kembar.
Baca Selengkapnya