Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peliknya ungkap dalang pembakar hutan hingga libatkan agen rahasia

Peliknya ungkap dalang pembakar hutan hingga libatkan agen rahasia Ilustrasi Kebakaran Hutan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kebakaran hutan di Indonesia saban tahun terus terjadi. Berbagai cara ditempuh, tetapi kejadian itu selalu berulang.

Saking peliknya permasalahan ini, pemerintah sampai rela menggelontorkan duit dalam jumlah besar. Berbagai cara ditempuh. Namun hasilnya seolah nihil.

Bahkan ide terbaru dilontarkan Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Raffles Brotestes Panjaitan. Dia menyatakan akan menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) dalam mengatasi kebakaran hutan.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Raffles, agen telik sandi dibutuhkan guna mengungkap dalang di balik kebakaran hutan terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.

"Kita sudah melakukan komunikasi dengan BIN. Walaupun di daerah-daerah itu seharusnya ada intelijennya. BIN akan lakukan investigasi di sana," kata Raffles di Jakarta kemarin.

Menurut Raffles, dalam kasus kebakaran hutan ini sudah seharusnya pihak berwajib mengejar siapa dalang di balik peristiwa ini. Sehingga, lanjut dia, aparat tidak terkesan hanya getol mengejar siapa yang melakukan pembakaran.

"Banyak pelaku pembakar ditangkap, tapi dalangnya belum terungkap," ujar Raffles.

Sampai saat ini, lahan terbakar totalnya mencapai 180 ribu hektare. Terdiri dari 3 ribu hektare di Sumatera Utara, 20 ribu hektare di Jambi, dan 68 ribu hektare di Sumatera Selatan. Pihak pemerintah pun telah menetapkan sepuluh nama perusahaan sebagai tersangka pembakar hutan, yaitu PT PMH, PT RPP, PT RBS, PT LIH, PT MBA, PT GAP, PT ASP, PT KAL, PT RJP dan PT SKM.

Analisa lain datang dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Riau, Intsiawati Ayus. Dia curiga besarnya anggaran dikucurkan pemerintah dalam menangani asap akibat kebakaran lahan dan hutan, dijadikan proyek bagi instansi terkait. Kecurigaan itu lantaran kebakaran kerap terjadi saban tahun.

"Saya melihat indikasi ke sana," kata Intsiawati dalam acara dialog Kamis lalu.

Intsiawati mengatakan, Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) saban tahun menghabiskan anggaran hingga Rp 1 triliun hanya buat pemadaman api. Jumlah itu sepertiga anggaran BNPB setahun bagi penanggulangan banjir dan longsor.

"BNPB sendiri pernah merilis biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi asap, biaya pemadaman api di Riau per tahun menghabiskan sepertiga anggaran atau Rp 1 triliun," ujar Intsiawati.

Di Riau, lanjut Intsiawati, kebakaran telah berlangsung sejak 17 tahun terakhir. Menurutnya, pemimpin daerah, mulai dari gubernur, bupati dan walikota tidak menganggap kebakaran ini sebagai bencana.

"Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Riau ini sudah terpelihara selama 17 tahun. Sepi penegakan hukum dan sepi penanggulangan," ucap Intsiawati.

Intsiawati menambahkan, penegakan hukum bagi pelaku kebakaran lahan dan hutan di Pulau Sumatera dan Kalimantan tidak maksimal. Hal tersebut bisa dilihat dari terus terulangnya kebakaran tiap tahun dan dianggap seperti agenda tahunan.

Intsiawati mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera mengeluarkan sanksi administrasi. Dia menyebut kebakaran hutan dan lahan di Riau sebagai kejahatan kemanusiaan.

"Keputusan sanksi administrasi tidak menunggu keputusan pidana dan perdata," lanjut Intsiawati.

Intsiawati menyampaikan, terkait penanganan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, keduanya seakan saling lempar tanggung jawab. Pemerintah daerah menyebut hal itu kewenangan pusat yang telah membagi-bagi wilayah Riau bagi industri.

"Tinggal masyarakat Riau yang mendapat remah-remah," tutup Intsiawati. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Diduga Dipicu Aktivitas Pemburu Liar, Polisi Kejar Pelaku
Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Diduga Dipicu Aktivitas Pemburu Liar, Polisi Kejar Pelaku

Kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno sejak Sabtu (26/8) diduga dipicu aktivitas pemburu yang beroperasi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.

Baca Selengkapnya
1 Hektare Lahan di Bengkalis Dibakar, Polisi Masih Buru Dalangnya
1 Hektare Lahan di Bengkalis Dibakar, Polisi Masih Buru Dalangnya

Diduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar
Kejaksaan Endus Mafia Tanah pada Proyek Bendungan Paselloreng Wajo, Negara Rugi Rp75,6 Miliar

Kejati Sulsel menemukan dugaan mafia tanah dalam pembangunan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo yang merugikan negara hingga Rp75,6 miliar.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka
Sepanjang 2024, 1.500 Ha Lahan di Riau Terbakar, 7 Orang jadi Tersangka

Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.

Baca Selengkapnya
Demi Kelabui Petugas, Ini Trik Licik Digunakan Warga Saat Bakar Hutan untuk Buka Lahan
Demi Kelabui Petugas, Ini Trik Licik Digunakan Warga Saat Bakar Hutan untuk Buka Lahan

Kondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.

Baca Selengkapnya
6 Lokasi Karhutla di Sumsel Disegel, 5 di Antaranya Milik Perusahaan
6 Lokasi Karhutla di Sumsel Disegel, 5 di Antaranya Milik Perusahaan

Lahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.

Baca Selengkapnya
Kejagung Libatkan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi KLHK
Kejagung Libatkan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi KLHK

Kejagung menilai kasus ini terbilang mirip dengan perkara Duta Palma,

Baca Selengkapnya
VIDEO: Temuan PPATK Dana Haram Kampanye Mengalir Deras dari Mafia & Pelaku Korupsi
VIDEO: Temuan PPATK Dana Haram Kampanye Mengalir Deras dari Mafia & Pelaku Korupsi

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memaparkan sejumlah temuan mengejutkan dalam proses politik

Baca Selengkapnya
Kondisi Terbaru Gunung Arjuno Kebakaran, Hutan Ribuan Hektare Habis Dilahap Api
Kondisi Terbaru Gunung Arjuno Kebakaran, Hutan Ribuan Hektare Habis Dilahap Api

Kebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.

Baca Selengkapnya
Demi Buka Kebun Sawit, Petani Bakar Hutan dan Lahan di Rokan Hilir
Demi Buka Kebun Sawit, Petani Bakar Hutan dan Lahan di Rokan Hilir

Motifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.

Baca Selengkapnya
Kejagung Kejar Tersangka Korporasi Kasus Korupsi Komoditas Timah
Kejagung Kejar Tersangka Korporasi Kasus Korupsi Komoditas Timah

ejauh ini sudah melakukan berbagai penyitaan terhadap aset perusahaan berupa 53 unit ekskavator, lima smelter, dan dua unit bulldozer.

Baca Selengkapnya
Panji Gumilang Dilimpahkan ke Kejari Indramayu Kasus Penistaan Agama, Kini Polisi Usut Dugaan TPPU
Panji Gumilang Dilimpahkan ke Kejari Indramayu Kasus Penistaan Agama, Kini Polisi Usut Dugaan TPPU

Dalam pengusutan dugaan TPPU tersebut, Polri menemukan indikasi pola-pola pencucian uang.

Baca Selengkapnya