Pelukis Jelekong dalam cengkraman tengkulak
Merdeka.com - Aktivitas seni rupa di Kampung Jelekong, Kabupaten Bandung, terus menggeliat. Namun banyaknya jumlah pelukis menimbulkan persaingan tidak sehat. Kehadiran para tengkulak makin memperkeruh iklim seni lukis Jelekong.
Fenomena tengkulak lukisan di Jelekong sudah lama muncul seiring makin menggeliatnya aktivitas seni rupa Jelekong. Lukisan Kampung Jelekong sudah dijual sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Timur Tengah, China hingga Belanda.
Kemajuan seni lukis Jelekong berdampak pada meningkatnya jumlah pelukis dan produksi lukisan. Banyak studio lukis yang memiliki karyawan lebih dari satu. Dalam seminggu mereka bisa menghasilkan puluhan lukisan. Untuk menghidupi studio dan karyawan, mereka harus bisa menjual cepat lukisannya.
-
Siapa seniman dari Bandung yang lukisannya terjual mahal? Karya seniman asal Bandung ini dilelang Rp14, 5 Miliar. Nama Christine Ay Tjoe tengah jadi sorotan.
-
Bagaimana arsitektur jengki muncul di Indonesia? Gaya arsitektur jengki tersebar di Indonesia pada tahun 1950 hingga 1960-an. Menurut Josef Prijotomo, profesor Perkembangan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, sebagian besar pencetus lahirnya gaya jengki adalah lulusan STM yang pernah menjadi aannemer (ahli bangunan) di perusahaan Belanda.
-
Siapa Bapak Seni Lukis Modern Indonesia? Berkat hasil karya dari buah pemikirannya yang begitu memukau, Nashar pun dinobatkan sebagai Bapak Seni Lukis Modern Indonesia.
-
Siapa yang punya bakat seni? Terlihat jelas bahwa ia mewarisi bakat besar dalam dunia seni dari ibunya yang terkenal, Kris Dayanti.
-
Mengapa arsitek Indonesia menciptakan gaya arsitektur Jengki? Munculnya gaya arsitektur jengki asli Indonesia tak lepas dari sikap nasionalis para arsitek menghadapi masa kolonialisme. Berbekal keinginan lepas dari bayang-bayang gaya arsitektur kolonial, para arsitek Indonesia menciptakan gaya arsitektur lokal yang menawan.
-
Bagaimana batik Jetis berkembang? Seiring berjalannya waktu, motif batik yang diproduksi warga Jetis semakin beragam. Perajin batik juga menyesuaikan keinginan konsumen.
Saat itulah muncul tengkulak menawarkan jalan pintas. Tengkulak atau calo berperan menghubungkan pelukis dengan pembeli. Mereka tidak segan menyalip pelanggan dan menawar harga lukisan sangat rendah.
Banyak pelukis yang akhirnya terjebak pada permainan tengkulak. Situasi ini menimbulkan terjadinya saling banting harga lukisan, fenomena melukis kilat demi uang dan bajak-membajak calon pembeli.
Misalnya, pembeli yang tadinya sudah janji akan membeli lukisan dari seniman A, oleh tengkulak atau calo dialihkan ke seniman B yang berani menjual lukisan lebih murah. Lukisan ukuran 135 x 85 cm yang standarnya dijual 150 ribu perlembar bisa menjadi 70 ribu hingga 100 ribu saja. Tengkulak tentu bisa menjualnya lebih mahal lagi kepada konsumen.
Seniman pemilik sanggar seni Paint Art Mandiri, Jaenudin mengatakan, kondisi tersebut berdampak negatif bagi masa depan seni lukis Jelekong. Banyak pelukis pemula yang justru berorientasi uang daripada proses berkesenian.
Jika kondisi itu terus dibiarkan, Ia khawatir masa depan lukisan Jelekong akan suram. “Saya khawatir Jelekong hanya jadi industri lukisan yang menempatkan proses seni di urutan terakhir,” katanya.
Padahal, sambung pelukis dengan titel Jayabaya ini, pendahulu mereka Odin Rohbidin sudah mewanti-wanti bahwa melukis bukan sembarang pekerjaan, tidak bisa dikerjakan asal-asalan, apalagi hanya demi uang.
“Abah Odin mengajarkan, membuat lukisan harus mengutamakan proses dan nilai seni daripada hasil. Ajaran ini tentu masih dipegang oleh seniman di sini,” kata sepupu Abah Odin ini.
Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi kondisi itu adalah dengan membentuk koperasi yang menaungi para pelukis Jelekong. Koperasi yang nantinya mengatur harga lukisan. Selain itu, praktek tengkulak yang mematikan proses kreatif seniman harus segera dihentikan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ddi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaBengkel kerja yang berdiri lebih dari 4 tahun ini sudah menghasilkan lebih dari seribu lukisan karya penyandang difabel.
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaPelukis kelahiran Semarang ini adalah salah satu pioner lukisan yang beraliran romantisme.
Baca SelengkapnyaPada 2021 lukisan gua ditemukan di sebelah timur Spanyol bergambar manusia memanjat seutas tali untuk mencapai sarang lebah.
Baca SelengkapnyaSelain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Baca SelengkapnyaNasjah bukanlah keturunan seniman, bahkan tidak ada keluarganya satupun yang miliki bakat di bidang seni.
Baca SelengkapnyaPara perajin payung lukis di Juwiring sudah banyak yang meninggal. Tak banyak generasi muda yang berminat meneruskannya.
Baca SelengkapnyaDalam keberagaman karyanya, Raden Saleh tidak hanya seniman, tapi juga kontributor arkeologi.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu digelar untuk menumbuhkan slogan Rembang sebagai Kota Garam.
Baca SelengkapnyaKriya khas Palembang ini menjadi hiasan cantik di peralatan makan dan barang lainnya.
Baca Selengkapnya