Pemasangan Chip Komodo di Taman Nasional Komodo Capai 1.200 Ekor
Merdeka.com - Balai Taman Nasional Komodo mencatat pemasangan chip pada satwa komodo di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, untuk memantau keberadaan satwa tersebut telah mencapai sekitar 1.200 ekor.
"Progres pemasangan chip ini terus bergerak, ketika kita temukan di lapangan ada komodo maka petugas lakukan pemasangan," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara ketika dihubungi, Selasa, berkaitan dengan perkembangan pemasangan chip pada satwa purba komodo (varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo, Selasa (6/7).
Ia menyebutkan terdapat 10 titik habitat komodo yang menjadi sampel pemasangan chip yang terdiri dari empat titik di Pulau Komodo, empat di Pulau Rinca, serta Nusa Kode dan Gili Motang masing-masing satu titik.
-
Apa ciri khas komodo? Komodo dikenal sebagai hewan yang cukup agresif. Mereka tidak segan-segan menyerang jika merasa terancam atau lapar.
-
Kenapa komodo dilestarikan? Maka dari itu, sampai sekarang hewan ini masih dilestarikan dengan perlindungan yang sangat ekstra. Hal itu dilakukan untuk mencegah komodo punah.
-
Bagaimana cara menjaga kelestarian ikan kodok? Zaenal berharap semua pihak baik itu dari pemerintah maupun media massa terus memberi edukasi pada masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
-
Dimana komodo hidup? Komodo, kadal terbesar, hidup di alam liar Indonesia.
-
Apa kemampuan khusus Komodo? Komodo dapat melihat hingga sejauh 300 m.
-
Dimana komodo ditemukan? Komodo hanya dapat ditemukan di Indonesia, tepatnya di lima pulau di Nusa Tenggara Timur: Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Gili Motang, Pulau Nusa Kode, dan sebagian kecil di Pulau Flores.
Lukita Awang menjelaskan pemasangan chip itu untuk mempermudah pemantauan kondisi komodo serta memastikan rantai makanan tetap berjalan secara alamiah.
"Dengan demikian habitat komodo terjaga, tidak hanya komodo tetapi juga terkait keberadaan spesies lain seperti penyu, kaka tua, termasuk juga rusa yang jadi mangsa komodo," katanya.
Ia mengatakan program pemasangan chip ini terus bergerak di lapangan yang disesuaikan dengan kondisi anggaran mengingat dalam sekali kegiatan membutuhkan biaya sekitar Rp75 juta.
Di sisi lain, kata Lukita Awang, jumlah petugas di lapangan juga terbatas serta tidak mudah menambah orang untuk melakukan pemasangan chip tersebut.
"Jadi sambil bergerak di lapangan kita sesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang ada," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara umum populasi Komodo meningkat dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPenanaman pohon tersebut dilakukan guna mempertahankan dan merawat serta melestarikan bumi.
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca SelengkapnyaDinas Perikanan dan Peternakan Garut menggandeng Universitas Padjadjaran untuk melestarikan keaslian genetik Domba Garut melalui pemasangan chip tersebut.
Baca SelengkapnyaSeekor komodo terekam kamera berkeliaran di Golo Mori, Manggarai Barat, NTT. Lokasi penampakan komodo itu berjarak 11 Km dari Cagar Alam Wae Wuul.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak para delegasi ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) +3 ke-17 ke Taman Nasional Komodo, NTB.
Baca SelengkapnyaDirektur Sido Muncul, Irwan Hidayat menilai bahwa LK Agrowisata Sido Muncul sudah mengikuti standar LHK sejak awal beroperasi di tahun 2011 silam.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim telah menurunkan sebanyak 6.882 unit terumbu buatan mulai 2011 dengan target minimal 500 unit per tahun.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia hewan.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPopulasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata
Baca Selengkapnya