Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Solo segera dibangun
Merdeka.com - Pemerintah Kota Solo segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo. Saat ini, proyek tersebut memasuki tahapan penyusunan detail engineering design (DED) oleh kontraktor.
Proses tersebut ditargetkan selesai September 2017. Selama proses tersebut, secara pararel juga dilakukan studi kelayakan, studi penyambungan, UKL/UPL, analisis dampak lingkungan (Amdal).
"Awal tahun depan kita targetkan pembangunan konstruksi bisa dimulai. Targetnya PLTS Putri Cempo akan beroperasi 2019," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Hasta Gunawan, Senin (29/5).
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Di mana TPA Putri Cempo berada? Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo di Desa Mojosongo, Solo, mengalami kebakaran.
-
Dimana alat pemusnah sampah Suko berada? Suko menceritakan, pada tahun 2022 kampungnya dilanda banjir besar. Bencana banjir tersebut menyisakan banyak sampah. Kondisi ini diperparah dengan warga yang sering membuang sampah di dekat jembatan yang berada tak jauh dari rumahnya.
Saat ini, lanjut Hasta, Pemkot Solo tengah menyiapkan akses untuk membuka jalur menuju lokasi pemindahan sampah di lokasi yang akan dibangun. Pihaknya akan menyediakan akses ke lahan di sisi utara TPA Putri Cempo untuk proses pemindahan sampah yang akan dikerjakan pihak investor.
"Sekarang ini DED untuk membuka akses jalannya sudah selesai. Tinggal dikerjakan saja. Kami siap membantu proses pemindahan sampah di pembangunan konstruksi PLTS," terang Hasta.
Ia menjelaskan, sesuai rencana, konstruksi PLTS akan menggunakan lahan TPA Putri Cempo sisi utara seluas 2,5 hektar. Saat ini kondisi lokasi tersebut sebagian masih terdapat tumpukan sampah.
"Tumpukan sampah akan dipindahkan ke sisi timur, kita hanya membantu aksesnya,” katanya.
Pemindahan sampah yang mencapai 140.000 meter kubik, lanjut Hasta, akan dikerjakan oleh pihak investor PLTS. Pemindahan sampah tersebut diperkirakan selesai 100 hari ke depan.
Hasta menjelaskan proyek PLTS TPA Putri Cempo menggunakan teknologi plasma gasifikasi seperti di Jepang. Mekanismenya sampah akan diproses melalui reaktor plasma.
"Tidak ada pembakaran, jadi tidak menimbulkan asap, debu, atau limbah beracun," pungkas dia.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka membeberkan langkahnya memecahkan masalah sampah di Solo
Baca SelengkapnyaTotal luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca SelengkapnyaUsaha pemadaman dilakukan dengan mengerahkan tim damkar dari daerah-daerah lain
Baca SelengkapnyaRel layang akan dilengkapi dua jalur, untuk memudahkan operasional kereta api dengan rute solo-Semarang maupun sebaliknya.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaTPA Burangkeng rencananya akan diperluas pada tahun 2024 dari 2,5 hektar menjadi 5 hektar.
Baca SelengkapnyaSuntikan modal tersebut turun karena anggaran untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) dibatalkan.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaDari anggaran tersebut Pemprov akan menggunakan lumpur dan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca Selengkapnya