Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembelaan Jaksa Agung tersangkut kasus Rio Capella & didesak mundur

Pembelaan Jaksa Agung tersangkut kasus Rio Capella & didesak mundur Jokowi lantik Jaksa Agung. ©rusman/setpres

Merdeka.com - Nama Jaksa Agung M. Prasetyo akhir-akhir ini makin sering muncul dalam pemberitaan. Penyebabnya soal isu pencopotan dirinya dari kursi orang nomor satu di korps Adhyaksa, dan terseretnya Prasetyo dalam pusaran kasus suap yang menjadikan mantan Sekjen Partai NasDem Rio Capella tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Soal perombakan kabinet, desakan mencopot Prasetyo datang dari aktivis dan politisi. Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW), Lalola Easter mengungkapkan bahwa kinerja jajaran Kejaksaan di bawah komando Prasetyo tidak memuaskan. Maka dari itu Lalola berharap ada reshuffle kabinet kerja jilid II untuk mendepak Prasetyo.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar ikut mendesak Jokowi agar mencopot Prasetyo dari jabatannya. Sebab Prasetyo dinilai tidak punya kapasitas kuat menegakkan hukum. Menurut Haris, HM Prasetyo sudah berulang kali memanfaatkan kekuasaannya untuk merusak tatanan hukum. Di saat Presiden Jokowi ingin kegaduhan tidak terjadi, akan tetapi di saat yang bersamaan Jokowi memelihara benih kegaduhan yang menurut Haris adalah Prasetyo.

Partai Amanat Nasional (PAN) disebut-sebut bakal mendapatkan jatah dalam reshuffle kali ini. Politikus PAN Muslim Ayub menilai partainya punya banyak kader mumpuni jika diminta Jokowi masuk kabinet. Termasuk untuk posisi Jaksa Agung, PAN pun memiliki kader yang tepat gantikan Prasetyo.

Prasetyo juga tersandung kasus yang menjadikan Rio Capella tersangka suap yang melibatkan Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo Nugroho. Nama Prasetyo disebut beberapa kali oleh Gatot. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Gatot Pujo Nugroho meminta bantuan kepada Rio Capella untuk memediasi kasus dana bansos Sumut yang ditangani oleh Kejagung.

Serangan-serangan tersebut langsung ditepis Prasetyo. Beberapa kali dia menyampaikan pembelaan dan bantahan. Merdeka.com mencatat beberapa pembelaan Prasetyo, berikut paparannya.

Baca juga:Pembelaan Jaksa Agung tersangkut kasus Rio Capella & didesak mundurKejagung siap jerat orang paling bertanggung jawab di kasus BansosKeluar KPK, Evy Susanti ngaku dicecar seputar peran Rio CapellaPN Jaksel gelar praperadilan Rio Capella Jumat pekan iniDPR telusuri kabar pertemuan Gatot, Rio Capella dan Jaksa Agung

Tangani kasus tapi malah disudutkan

Jaksa Agung HM Prasetyo meminta aktivis anti korupsi di Tanah Air lebih mengedepankan fakta dan objektivitas dalam memberikan penilaian terhadap kinerja kejaksaan. Termasuk mendukung korps Adhyaksa mengusut kasus korupsi.

"Mestinya aktivis antikorupsi mengedepankan fakta dan objektivitas. Kita justru berharap dukungan aktivis antikorupsi ketika menangani pekara korupsi. Kita menangani kasus korupsi tapi malah disudutkan," kata Prasetyo di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin (26/10).

Prasetyo menyesalkan pernyataan yang mengaitkan dirinya dengan kasus mantan sekjen NasDem Patrice Rio Capella yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap penanganan perkara dana Bansos Sumut.

"Pengambilalihan penanganan kasus bansos untuk menghindari aspek kepentingan. Kita menghindari beban psikologis 'ewuh pakewuh', kenapa dikait-kaitkan dengan Rio Capella," katanya.

Ada kepentingan politis

Prasetyo meyakinkan sejak diangkat menjadi Jaksa Agung, dirinya telah memisahkan diri dengan politik dengan cara ke luar dari Partai NasDem. Penegakan hukum jangan disangkutpautkan dengan politik. Dia mengklaim selama menjabat jaksa agung tidak pernah menghentikan proses hukum kader partai tersebut.

Prasetyo memandang ada upaya kepentingan politis yang cukup tinggi berupa mengaitkan penersangkaan Rio Capella dengan hubungannya dengan Jaksa Agung.

"Ada kepentingan politis tinggi. Kita tidak pernah bertemu dengan OC Kaligis dan Rio Capella. Teleponnya mana, coba buka saja," ungkap Prasetyo.

Silakan buka sadapan

Jaksa Agung, M Prasetyo membantah kabar adanya rekaman percakapan antara Sekjen NasDem Patrice Rio Capella dengan jaksa dan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho terkait pengamanan dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) Provinsi Sumut. Dia bahkan menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka sadapan tersebut.

"Silakan saja KPK buka sadapan. Saya belum dengar itu sadapannya apa," kata Prasetyo di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Jumat (16/10).

Prasetyo menegaskan anak buah Surya Paloh itu tidak pernah datang ke Kejagung untuk membahas penanganan kasus bansos yang diduga melibatkan Gatot dan sejumlah pihak yang sudah dijerat oleh KPK. Dia bahkan memastikan kalau Rio tidak pernah meminta dirinya untuk mengamankan kasus tersebut.

"Tidak pernah Rio ke sini (Kejagung). Saya jamin tidak ada itu. Cek coba, pernah tidak Rio ke sini," ujarnya.

Rio tak pernah perintah saya

Jaksa Agung M Prasetyo membantah tudingan dirinya terlibat dalam upaya pengamanan kasus korupsi Dana Bansos Provinsi Sumut yang menyeret Gubernur nonaktif, Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya, Evy Susanti, pengacara OC Kaligis dan yang terbaru Sekjen Nasdem Patrice Rio Capella.

"Rio enggak perintah saya," kata Prasetyo singkat saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (16/10).

Prasetyo lantas membantah adanya pertemuan dengan Politisi Nasdem tersebut dan menyatakan bahwa isu pengamanan terhadap kasus dana Bantuan Sosial Pemprov Sumut tidak ada kaitannya dengan Kejaksaan Agung.

"Enggak bener itu, tanya tuh Rio, pernah enggak ketemu saya," jawabnya singkat

Selain membantah pernah berkomunikasi dengan Rio, Prasetyo juga menepis kabar jika dirinya pernah berkomunikasi dengan Gatot untuk membahas perkara bansos.

"Tidak ada kita hubungan dengan Gatot. Jangan tanya saya, suruh KPK," ungkapnya.

Prasetyo mengaku tidak gentar menghadapi isu-isu miring tentang Kejagung. "Ini jaminan saya isu apapun dikait-kaitkan dengan Kejaksaan dan masalah Rio atau apapun kami tidak pernah gentar," pungkas dia. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rahayu Saraswati akan Lapor Prabowo jika Nasib Rudy Soik Tidak Jelas
Rahayu Saraswati akan Lapor Prabowo jika Nasib Rudy Soik Tidak Jelas

Keponakan Prabowo itu menilai Rudy Soik telah membongkar kasus mafia subsidi BBM, namun malah diterpa pelanggaran kode etik hingga dipecat.

Baca Selengkapnya
Hasto PDIP: Beberapa Ketum Parpol Mengaku Dapat Tekanan Keras dan Kartu Trufnya Dipegang Penguasa
Hasto PDIP: Beberapa Ketum Parpol Mengaku Dapat Tekanan Keras dan Kartu Trufnya Dipegang Penguasa

Hasto Kristiyanto mengungkap pengakuan sejumlah ketua umum partai politik yang ‘kartu trufnya’ dipegang oleh penguasa.

Baca Selengkapnya
Ini Kata PDIP soal Polda Metro Jaya Panggil Hasto Kristiyanto
Ini Kata PDIP soal Polda Metro Jaya Panggil Hasto Kristiyanto

Chico menegaskan, pernyataan yang disampaikan Hasto sudah menjadi sebuah produk jurnalistik.

Baca Selengkapnya
Kader PSI Terlibat Kasus Pelecehan Seksual di Jakbar dan Surabaya
Kader PSI Terlibat Kasus Pelecehan Seksual di Jakbar dan Surabaya

Tersandung kasus dugaan pelecehan seksual, kedua kader PSI tersebut dipecat dari jabatannya

Baca Selengkapnya
Reaksi Kubu Aiman Witjaksono Usai Polisi Naikkan Kasus Tudingan 'Polisi Tak Netral' ke Penyidikan
Reaksi Kubu Aiman Witjaksono Usai Polisi Naikkan Kasus Tudingan 'Polisi Tak Netral' ke Penyidikan

Polda Metro Jaya menaikkan kasus Aiman Witjaksono terkait tudingan 'Polisi Tidak Netral' ke tahap penyidikan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jaksa Panik Rocky Gerung Keras Bandingkan Demokrasi Era SBY Vs Jokowi di Sidang
VIDEO: Jaksa Panik Rocky Gerung Keras Bandingkan Demokrasi Era SBY Vs Jokowi di Sidang

Sidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP
Pengamat Nilai Ada Masalah Etika Saat KPK Memeriksa Hasto PDIP

Kusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan

Baca Selengkapnya
Gerindra Panggil Ketua DPC Semarang Buntut Dugaan Pemukulan Kader PDIP
Gerindra Panggil Ketua DPC Semarang Buntut Dugaan Pemukulan Kader PDIP

Ketua DPC Semarang membantah lakukan pemukulan. Dia merasa difitnah.

Baca Selengkapnya
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia
Rocky Gerung Dilabrak Caleg PDIP, Hasto: Ekspresi Mewakili Rakyat Indonesia

Caleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Saraswati Keponakan Prabowo Bela Ipda Rudy Soik Dipecat Polisi Usai Bongkar Mafia BBM
VIDEO: Saraswati Keponakan Prabowo Bela Ipda Rudy Soik Dipecat Polisi Usai Bongkar Mafia BBM

Ketua Umum Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ikut menyuarakan terkait keadilan terhadap Ipda Rudy Soik

Baca Selengkapnya
Hasto Kesal Bendera PDIP di Gunungkidul Dipaksa Diturunkan: Tapi PSI Diizinkan
Hasto Kesal Bendera PDIP di Gunungkidul Dipaksa Diturunkan: Tapi PSI Diizinkan

Namun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.

Baca Selengkapnya
Dipolisikan Terkait Wawancara di TV, Hasto Nilai Harusnya Diselesaikan di Dewan Pers
Dipolisikan Terkait Wawancara di TV, Hasto Nilai Harusnya Diselesaikan di Dewan Pers

Hasto tak mau ambil pusing soal laporan yang mempermasalahkan wawancaranya.

Baca Selengkapnya