Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Pembunuhan' tradisi bakar kemenyan jadi pintu masuk perusakan hutan

'Pembunuhan' tradisi bakar kemenyan jadi pintu masuk perusakan hutan Tradisi Parupuyan. ©2015 Merdeka.com/Iman Herdiana

Merdeka.com - Sebelum era 90-an, di Kota Bandung, Jawa Barat, masih banyak warga yang membuat sesaji dan membakar kemenyan. Ritual ini biasa dilakukan setiap malam Selasa dan malam Jumat. Kini, bisa dibilang hampir tidak ada lagi ritual yang sarat kearifan lokal tersebut.

Menurut Abah Nzoem, pimpinan Lingkung Seni Reak Tibelat, Bandung, tradisi sesaji dan membakar kemenyan dalam istilah Sunda disebut parupuyan yang terdiri dari berbagai macam sesajen, kembang setaman, dupa untuk membakar kemenyan, cerutu dan lain-lain.

"Tradisi bakar kemenyan dan sesaji mengandung pesan nenek moyang agar selalu berhubungan dengan Pencipta, alam dan manusia," terang Abah Nzoem, kepada Merdeka Bandung, Rabu (18/11) .

Ia mencontohkan bagaimana hubungan manusia dengan alam lewat praktik sesaji. Para karuhun alias nenek moyang sudah mewanti-wanti dengan sejumlah mitos. Di antaranya, alam atau hutan didiami makhluk halus. Karena itu, hutan harus diberi sesaji agar makhluk halus penunggu hutan tidak mengganggu manusia.

"Maka di kita dikenal istilah hutan anker atau hutan larangan. Berpegang pada mitos itu orang tidak ada yang berani mengganggu keanekaragaman hayati dan satwa yang ada di dalam hutan," katanya.

Namun sayangnya, sambung dia, seiring dengan perkembangan zaman kini nilai-nilai leluhur pun makin ditinggalkan. Bahkan, tradisi sesaji atau parupuyan sengaja dibunuh seiring masuknya budaya luar yang mengklaim modern atau religius.

"Pembunuhan terhadap parupuyan setidaknya terjadi sejak 90-an. Awalnya pembunuhan terhadap praktik sesaji, berikutnya merembet pada perambahan hutan atau perusakan bumi. Orang tidak takut lagi masuk hutan larangan atau hutan anker," katanya.

Sebagai pengembang seni tradisi, Nzoem dan kelompok keseniannya berusaha kembali menggali makna nilai tradisi. Menurut dia, nilai-nilai tersebut sebenarnya menjadi benang merah dengan dunia modern.

Jika nilai-nilai tersebut putus, kata dia, maka masyarakatnya hanya menggantung terombang-ambing di era zaman digital ini, namun tidak memiliki akar yang kuat.

"Sesepuh kita dulu sudah menerapkan sejumlah larangan. Misalnya adanya hutan larangan yang tidak boleh sembarangan dimasuki orang. Karena sesepuh dahulu sudah tahu masuknya manusia ke hutan akan merusak," katanya, mengacu kepada kebakaran-kebakaran hutan yang baru-baru ini melanda berbagai hutan di Indonesia.

Itu sebabnya sesepuh dahulu, dia melanjutkan, menanamkan kearifan lokal lewat kesenian atau kebudayaan yang esensinya senapas dengan agama. Maka begitu budaya luar masuk, termasuk agama, nilai-nilai tradisi tersebut tinggal disambungkan. "Sebelum ada agama, sesepuh kita menciptakan budaya yang membimbing kita. Nah begitu datang agama, kearifan lokal tinggal disambungkan, bukan malah dihancurkan," ujarnya.

Ia khawatir, makin dilupakannya nilai-nilai tradisi membuat perkembangan masyarakat di suatu kota makin beringas atau vandal. Ia mengkritik konsep tata ruang yang dilakukan Pemkot Bandung, di antaranya revitalisasi taman-taman kota yang kebanyakan menutup tanah dengan tembok.

"Padahal tanah kita ini sudah teramat penuh dengan tembok. Tanah harus dihormati, tanah harus bernapas. Tidak akan ada hutan kalau tidak ada tanah," ujarnya menandaskan.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sederet Kasus Kebakaran di Gunung Akibat Kelakuan Manusia
Sederet Kasus Kebakaran di Gunung Akibat Kelakuan Manusia

Selain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.

Baca Selengkapnya
Demi Kelabui Petugas, Ini Trik Licik Digunakan Warga Saat Bakar Hutan untuk Buka Lahan
Demi Kelabui Petugas, Ini Trik Licik Digunakan Warga Saat Bakar Hutan untuk Buka Lahan

Kondisi sebagian lahan di Sumsel mulai mengalami kekeringan. Hal ini sangat rawan terbakar saat kondisi panas yang diakibatkan musim kemarau.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terbaru Gunung Arjuno Kebakaran, Hutan Ribuan Hektare Habis Dilahap Api
Kondisi Terbaru Gunung Arjuno Kebakaran, Hutan Ribuan Hektare Habis Dilahap Api

Kebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.

Baca Selengkapnya
Irjen Rachmad Wibowo Ungkap Alasan 26 Pelaku Bakar Hutan dan Lahan di Sumsel: Cara Berkebun Murah dan Cepat
Irjen Rachmad Wibowo Ungkap Alasan 26 Pelaku Bakar Hutan dan Lahan di Sumsel: Cara Berkebun Murah dan Cepat

Para pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Potret Terbaru Kawasan Gunung Semeru, Jalur Pendakian Belum Dibuka
Potret Terbaru Kawasan Gunung Semeru, Jalur Pendakian Belum Dibuka

Potret terbaru kawasan Gunung Semeru usai kebakaran

Baca Selengkapnya
Kebakaran Gunung Arjuno-Welirang Meluas, Akses Wisata Alam Ditutup
Kebakaran Gunung Arjuno-Welirang Meluas, Akses Wisata Alam Ditutup

Penutupan akses wisata merupakan upaya mitigasi resiko kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput
Dampak Cuaca Ekstrem Dua Hektare Hutan di Cilacap Terbakar, Berawal dari Petani Bakar Rumput

Cuaca ekstrem wajib diwaspadai. Petani penggarap lahan tengah membakar rumput untuk membersijkan lahan garapan, ujungnya dua hektare lahan dilahap api.

Baca Selengkapnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya
229,54 Ha Hutan dan Lahan di Jambi Terbakar, Jenderal Bintang Satu Tuding Ini Penyebabnya

Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.

Baca Selengkapnya
Setelah Belasan Jam, Karhutla di Savana Bromo Tengger Semeru Padam
Setelah Belasan Jam, Karhutla di Savana Bromo Tengger Semeru Padam

Pada 2023 lalu, lokasi yang sama pernah terbakar akibat suar yang dinyalakan pengunjung saat foto prewedding.

Baca Selengkapnya
Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput
Gunung Telomoyo Terbakar, Dipicu Warga Bakar Rumput

Berdasarkan video yang diterima, api tampak memerah seperti lava pijar yang mengalir dari puncak Gunung Telomoyo.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kecamatan Gegesik Cirebon yang Kaya Kearifan Lokal, Ada Tradisi Berburu Tikus
Mengenal Kecamatan Gegesik Cirebon yang Kaya Kearifan Lokal, Ada Tradisi Berburu Tikus

Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata Gegesik juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satunya berburu tikus.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Hutan TNBTS Meluas, Titik Api Bertambah
Kebakaran Hutan TNBTS Meluas, Titik Api Bertambah

Sulitnya medan untuk menuju ke titik api menjadi kendala petugas gabungan TNI Polri BPBD dan Balai Besar TNBTS yang melakukan pemadaman api.

Baca Selengkapnya