Pemerintah khawatir gagal bebaskan 10 WNI disandera Abu Sayyaf
Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan sederet alasan pemerintah tak melakukan operasi militer untuk pembebasan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Filipina. Peluang Indonesia melakukan operasi militer hanya 0,5 persen.
Luhut menyebut setidaknya ada empat pertimbangan Indonesia tak mengambil jalan operasi militer.
"Pertama, konstitusi dia (Filipina). Kedua, kita engga tahu medannya. Ketiga, daerah itu medannya susah. Keempat, di daerah itu mereka kompak membela si penyandera ini," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (20/7).
-
Siapa yang bertempur di Surabaya? Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Dimana pertempuran Ambarawa terjadi? Pertempuran Ambarawa menjadi pertempuran besar setelah kemerdekaan Indonesia yang terjadi antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan pasukan Belanda dan Inggris arau sekutu di Ambarawa, Jawa Tengah.
Operasi militer pembebasan sandera perlu kerja sama militer Filipina. Apabila TNI gagal dalam pembebasan sandera bisa membuat citra Indonesia rusak.
"Lha kalau kita enggak ada back up, kita datang, keluar enggak bisa, kan malu Indonesia. Kami ini sedang menghitungnya," kata dia.
Dia menambahkan, pasukan elit di negara manapun pasti memperhitungkan operasi militer dalam pembebasan sandera. Yang terpenting, seluruh sandera dibebaskan dalam kondisi selamat.
"Opsi-opsi itu benar-benar kita hitung untung ruginya, dan kita juga enggak mau mereka (sandera) mati. Tapi kita juga kadang beyond our control, mana Anda lihat, Amerika dengan Air Forcenya juga kadang gagal, Inggris juga begitu dengan SAS-nya kadang gagal," ucapnya.
Diketahui, sudah terjadi empat kali penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata Filipina. Terakhir, tiga WNI disandera kelompok Abu Sayyaf ketika melewati perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia. Mereka adalah ABK pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim berbendera Malaysia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca Selengkapnya