Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah khawatir gagal bebaskan 10 WNI disandera Abu Sayyaf

Pemerintah khawatir gagal bebaskan 10 WNI disandera Abu Sayyaf Aksi TNI di RIMPAC 2016. ©2016 REUTERS/Hugh Gentry

Merdeka.com - Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan sederet alasan pemerintah tak melakukan operasi militer untuk pembebasan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata Filipina. Peluang Indonesia melakukan operasi militer hanya 0,5 persen.

Luhut menyebut setidaknya ada empat pertimbangan Indonesia tak mengambil jalan operasi militer.

"Pertama, konstitusi dia (Filipina). Kedua, kita engga tahu medannya. Ketiga, daerah itu medannya susah. Keempat, di daerah itu mereka kompak membela si penyandera ini," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (20/7).

Operasi militer pembebasan sandera perlu kerja sama militer Filipina. Apabila TNI gagal dalam pembebasan sandera bisa membuat citra Indonesia rusak.

"Lha kalau kita enggak ada back up, kita datang, keluar enggak bisa, kan malu Indonesia. Kami ini sedang menghitungnya," kata dia.

Dia menambahkan, pasukan elit di negara manapun pasti memperhitungkan operasi militer dalam pembebasan sandera. Yang terpenting, seluruh sandera dibebaskan dalam kondisi selamat.

"Opsi-opsi itu benar-benar kita hitung untung ruginya, dan kita juga enggak mau mereka (sandera) mati. Tapi kita juga kadang beyond our control, mana Anda lihat, Amerika dengan Air Forcenya juga kadang gagal, Inggris juga begitu dengan SAS-nya kadang gagal," ucapnya.

Diketahui, sudah terjadi empat kali penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata Filipina. Terakhir, tiga WNI disandera kelompok Abu Sayyaf ketika melewati perairan kawasan Felda Sahabat, Tungku, Lahad Datu Sabah, Negara Bagian Malaysia. Mereka adalah ABK pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim berbendera Malaysia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI AD Dalami Soal Motif 13 Prajurit Siksa KKB, Inisiatif Pribadi atau Perintah Atasan
TNI AD Dalami Soal Motif 13 Prajurit Siksa KKB, Inisiatif Pribadi atau Perintah Atasan

Pomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Baru Dibongkar Andika Perkasa, Relawan Ganjar Sempat Disekap Anggota TNI
VIDEO: Fakta Baru Dibongkar Andika Perkasa, Relawan Ganjar Sempat Disekap Anggota TNI

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.

Baca Selengkapnya
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan

Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya
Tim SAR Resmi Hentikan Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Ini Alasannya
Tim SAR Resmi Hentikan Evakuasi 8 Penambang di Banyumas, Ini Alasannya

Tim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Dito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Dito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking

Dito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking

Baca Selengkapnya
Reaksi Para Narapidana 'Bali Nine' Usai Mencuat Kabar Bakal Dipulangkan ke Australia
Reaksi Para Narapidana 'Bali Nine' Usai Mencuat Kabar Bakal Dipulangkan ke Australia

Pemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.

Baca Selengkapnya
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
TNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh

TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.

Baca Selengkapnya